BAB 3 • Panggilan

1.3K 53 3
                                    

"Jadi gimana?"

-S-







Hari ini hari ketiga MOS, dan dihari ini semua peserta MOS akan mengikuti Senam Sehat di tiga lapangan. Di dua lapangan, yang terdiri atas lapangan futsal dan lapangan olahraga---yang sering dipakai untuk materi olahraga berlari, lompat jarak jauh, dan lain-lain---terdapat 3 kelas, sedangkan satu lapang lainnya yaitu lapangan upacara dipakai untuk 4 kelas sekaligus.

Seluruh siswa, baik peserta MOS atau para OSIS pun diwajibkan memakai seragam olahraga, khusus untuk pagi ini. Ketika semuanya memakai seragam olahraga dari asal sekolah masing-masing, jadilah mudah terlihat mana yang satu sekolah dengan Sherin dulu. Ia bisa mengenali lewat seragam berwarna biru langit dengan aksen garis vertikal pada sebelah kanan dan kiri dari setiap celana olahraga. Meskipun kebanyakan tidak terlalu Sherin kenal.

Kelas Sherin yang tak lain adalah kelas X-3, mendapat bagian untuk mengikuti senam di lapangan futsal. Lapangan ini sangat nyaman bagi Sherin. Pepohonan rimbun mendominasi lingkungan sekeliling lapang ini, yang mengakibatkan sinar matahari tak menyorot langsung kepada mereka yang sedang berbaris dibawahnya, dan Sherin juga tak perlu ribet-ribet menggunakan banyak body lotion atau sunblock untuk menghalau sinar matahari agar tak menyengat kulit putihnya.

Semua peserta dari kelas X-1 sampai X-3 berbaris dengan rapi, meskipun tidak sesuai dengan kelas masing-masing. Barisannya itu sengaja diatur untuk tidak terlalu rapat. Ada jarak antara depan-belakang dan kiri-kanan, sekitar satu depa.

Sherin, Rayefa, July, dan Disya sengaja memposisikan diri mereka dalam satu saf.
Mereka baris di posisi tengah. Posisi itu sengaja dipilih Sherin, agar mudah melirik ke berbagai sudut, katanya. Tapi, selaku sahabat, Rayefa tahu apa maksud terselubung Sherin. Pasti supaya bisa memperhatikan Adnan dari kejauhan.

"Modus banget lo! Bilang aja biar bisa CCP*!" Tandas Rayefa sambil menyikut lengan Sherin.

Sherin mendelik. Ia melirik Rayefa dengan ujung matanya, sambil mengusap bagian lengan yang terkena siku Rayefa. "Ish, apaan! CCP apaan, deh." Sherin mengalihkan pandangannya kepada Adnan yang baris tak jauh darinya. "Kalau iya juga, ke siapa coba?"

"Ck," decak Rayefa. "Dikiranya daritadi gue nggak merhatiin lo apa? Lo itu daritadi ngobrol sama gue tapi sambil CCP ke si Dari Mata**." Jelas Rayefa sambil memperhatikan arah pandangan Sherin sekarang, yang jelas sedang CCP ke Adnan.

"Hehe, tau aja lo!" Serunya sambil mencubit kedua pipi chubby Rayefa gemas.

Serangan terhadap Rayefa pun terselamatkan oleh suara lagu That's What I Like milik Bruno Mars yang menggema di seluruh penjuru sekolah. Ketika lagu itu terdengar di speaker dekat lapangan futsal, satu yang terlintas di benak Sherin.

Ini mau senam, apa dance?

Terlebih ketika seorang kakak kelas cewek naik keatas panggung---yang dibuat seadanya oleh para OSIS. Dari penampilannya saja, Sherin sudah tahu bahwa pelaksanaan senam dipagi ini tidak akan berjalan baik.

Lihat saja, ketika semua cewek mengenakan seragam olahraga lengkap dengan celananya, hanya kakak kelas cewek itulah yang mengenakan rok pendek abu-abu sebagai bawahannya. Rambutnya pun jangankan diikat, memakai jepitan pun tidak, rambutnya yang lebih mirip seperti sapu ijuk itu dibiarkan terurai begitu saja ketika memimpin senam. Gerakannya? Jangan ditanya. Sudah jelas sangat aneh. Gerakan senam yang dibuat sesuai keinginannya sendiri, asalkan pas dengan tempo lagu.

Melihat instruktur senam yang abal-abal seperti itu, tentu saja tak ada satupun diantara seluruh peserta dari 3 kelas yang senam dengan benar. Terlebih bagi kaum cowok. Mereka bukannya senam, tetapi malah saling senggol-senggolan satu sama lain.

ASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang