chapter 9

6.7K 416 14
                                    

Namjel pov

Aku berdiri dari kursiku. Apa apaan mereka membuat acara makan dengan ujung perjodohan. Yang di setujui oleh pihak dewasa saja.

"Namjel duduklah dulu" pinta oppaku secara halus.

"Jel-ah" panggil jimin. Sambil memberi kode untuk ku duduk.

Baiklah akan ku ikutin kisah orang dewasa ini. Kemudian aku kembali duduk di kursi ku. Secara refleks arah mata ku melihat yoongi yang memang sedari tadi melihat ku.

"Jelaskan yang kalian ingin jelaskan" ujar ku dengan nada menahan emosiku.

"Baiklah, jadi appa menjodohkan mu dengan jeowoon itu punya alasan sayang" ujar appa ku. Aku masih diam menunggu appa ku melanjutkan penjelasannya.

"Kami melakukan kerjasama agar bisnis kami meluas. Tapi supaya memperkuat kerjasama ini. Jadi kami harus menjadi keluarga" lanjut appa ku.

"Dengan cara menjual anak perempuan kepada namja yang tidak dikenalnya? gitu! " ujar ku.

Ok pasti perkataan ku ini tidak sopan. Tapi sumpah aku tidak peduli dengan semua ini. Aku lansung berlari kekamar ku sambil terisak. Aku mengabaikan mereka yang memanggil ku.

Author pov

"Biarku saja yang menyusul eomma" ujar namjun sambil berdiri dan berlari menyusul namjel ke kamarnya.

"Namjel bukalah! " ujar namjun.

"Ini aku oppamu namjel jadi mohon bukalah" lanjutknya.

Mendengar tidak ada jawaban dari namjel. Akhirnya namjun membuka pintu kamar namjel yang ternyata tak terkunci itu.

"Namjel-ah" panggil namjun. Tetapi tetap tidak ada balasan dari namjel. Dan hanya suara tangisanlah yang membalas panggilannya.

"Namjel aku tau perasaan mu itu seperti apa" ujar namjun.

Akhirnya namjel bangun dari posisi tengkurapnya dan duduk sila di atas kasurnya. Diikuti dengan namjun yang duduk sama dengannya didepan. Berhadapan dengan namjel.

"Tapi kenapa harus aku oppa. Kalian tau kan aku masih sekolah dan tidak mungkin juga aku menikah disaat akupun masih sekolah" ujar namjel setelah berapa saat terdiam.

"Aku tau namjel. Sangat tau! " ujar namjel.

"Tapi ini udah keputusan appa. Kau tau kalau keputusan apa tidak bisa dirubah" ujar namjun mejelaskan.

Dan diberi respon anggukan kepala dari namjel.

"Bolehkan aku memeluk mu oppa" pinta namjel.

"Silahkan! Untuk apa kau bertanya seperti itu. Kemarilah peluk oppa tampan mu ini sepuasnya" ujar namjun dengan hiburan percaya dirinya.

"Sepertinya aku menganggu acara pelukan adik kakak disini" ujar seorang yang ada di depan pintu kamar namjel. Yap itu jimin.

"Eoh! Kupikir siapa masuklah chim" ujar namjel.

"Tidak menangis lagi" ujar jimin. Mengejek namjel.

"Tidak! Aku tidak menangis" ujar namjel. Dusta.

"Hmm. Tidak menangis ya terus air mata yang di mata mu itu apa? Kelilipan? Hai ayolah aku pernah juga kelilipan dan menangis. Jadi aku bisa membedakan mana nangis dan kelilipan" ujar jimin.

"Sialan kau park babo bantet jimin" ujar namjel diselingi senyuman.

"Hmm. Gini dong tersenyum jangan nangis lagi. Sumpah kau terlihat cantik jika menangis dan aku tidak mau melihat wajah cantikmu" ujar namjun dan disetujui oleh jimin.

"Dasar kalian sama saja" ujar namjel.

Akhirnya mereka bisa membuat namjel tersenyum bahkan tertawa lagi.

















Sorry update ku telat banget. Karena baru bisa sekarang update.

Pleasee vote n comment nya. 😁😁😁

Bye........

my teacher . my husband [ M.Y.G BTS ] [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang