chapter 18

5.3K 338 5
                                    

Terik matahari membuat tidurku terganggu. Aku membuka mata sambil ngengucek mataku.

Aku menengok kearah kanan ku disana tidak ada sosok wanita yang telah resmi menjadi istriku kemaren.

"Dimana dia? Dia sudah tidak ada di sisiku " monolog ku.

Tapi aku mencium aroma yang sedap dari luar kamar. Aku pun turun dari kasur dan kekamar mandi membasuh   wajahku dengan air lalu menggosok gigiku.

Setelah selesai ku langkah kan kaki ku menuju lantai bawa. Karena tangga rumah ku yang langsung bisa kearah dapur.

Aku melihat dia, namjel sedang berkutat dengan peralatan dapur. Ku jalankan kaki ku menuju dirinya yang sekarang sedang memunggungi ku.

Ku peluk erat ia dari belakang, aku merasa kan kalo dia sempat terkejut.

"Hah... Oppa, kau mengagetkan ku" ujarnya dengan helaan nafas.

"Mianhae..... Kalo aku mengejutkan mu" ujar ku.

"Kau masak apa? Aromanya enak sekali" ujar ku lagi.

"Kau ini oppa teralu di lebih lebihkan" ujarnya.

"Aku tidak berlebihan tapi memang benar" ujar ku sambil mencium pipinya dari samping.

"Oppa! Lebih baik kau duduk saja menunggu jadi. Kau mengganggu ku oppa" ujarnya dengan kesal sungguh wajahnya terlihat imut jika dia kesal.

"Ne... Aku akan duduk sambil menunggu istri ku selesai memasak" ujar ku mencubit pipinya dan berjalan ke arah meja makan sebelum dia protes.

Aku memperhatikan dirinya yang sedang sibuk memasak. Wajah serius nya terlihat cantik jika dilihat. Ah tidak istriku memang selalu cantik darimana pun juga.

Namjel pov

"Aku tau aku cantik jadi jangan menatap ku seperti itu" ujar ku. Jujur aku risih di perhatikan seperti itu.

"Kau percaya diri sekali" ujarnya mengalihkan tatapannya dariku.

Huftt. Sudah jelas dia memperhatikan ku masih mau mengelak saja.

Aku selesai dengan masakan ku dan kemudian aku menata masakan ku dimeja makan.

"Terimakasih " ujar yoongi oppa setelah aku memberikan piring berserta nasi dan lauk pauk.

"Ne... Makan lah oppa dan mian jika masakan ku tidak seenak buatan wanita pada umumnya" ujarku.

"Tidak... Bagiku ini sangat lezat. Kau pintar memasak" pujinya.

"Oh ya tadi aku baru saja dapat kabar dari eomma tentang jeowoon oppa" ujar ku sambil melahap makanan ku.

"Apa yang eomma bilang? " tanyanya.

"Eomma bilang jeowoon oppa sudah melewati masa kritisnya dan menunggu jeowoon oppa siuman" ujar ku menjelaskan.

Ya memang saat aku terbangun dari tidur min eomma menelepon ku jika jeowoon oppa sudah membaik.

"Hah... Syukurlah, apa kau ingin kesana? " tanyanya lagi beserta helaan nafas.

"Apakah boleh" tanya ku balik.

"Siapa yang bilang tidak boleh? Lagi pula dia juga kakakku" ujarnya.

"Jinjjayo, baiklah oppa aku akan bersiap" ujar ku berdiri dari bangku yang ku duduki.

"Yaa!! Aku tidak akan mengizinkan jika kau belum mengabiskan makanan mu" teriak yoongi oppa membuat ku berhenti dari lari ku menuju lantai atas.

Aku pun berbalik dan menatap yoongi oppa dengan senyuman diwajah ku.

"Hehehe mianhae oppa" ujarku berjalan kearah meja makan lagi.

"Habiskan makanan mu dulu baru kita pergi" ujar yoongi oppa melanjutkan makannya begitu pun dengan ku.

"Ne... " ujar ku melahap makanan ku.

















_________________________________________

Yeeehhhhh double up 😍😍😍

Walaupun dengan waktu yang berada tapi yang penting aku sudah melepas rindu dengan reader's


Jan lupa vote n comment saran saran kritikan 😘😘😘

my teacher . my husband [ M.Y.G BTS ] [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang