chapter 22

4.9K 334 27
                                    


Author pov

"Oppa aku da... tang"

"Yaa!!!!  Apa yang kalian lakukan" Teriak namjel di ruangan yoongi.

"Yaa! Chagi yang kau lihat bukan seperti yang kau pikirkan" Ujar yoongi melangkah ke arah namjel.

"Aku tidak menyangka bahwa kau seorang gay oppa" Ujar namjel dengan tatapan sedihnya.

"Aku bukan gaya chagi dia sahabat... " Ucapan yoongi terpotong dengan suara namja yang sejak tadi terdiam.

"Maaf. Perkenalkan nama ku kim seokjin dan aku bukan seorang homo atau gay yang kau pikirkan" Ujar namja itu yang bernama seokjin.

"Lantas yang tadi aku lihat apa oppa kau berpelukan pegangan tangan dengan mersa" Ujar namjel.

"Hyung jelaskan lah" Ujar yoongi kepada seokjin.

"Maaf jika aku membuat kau bepikir seperti itu. Aku hanya mengajar ia bagaimana memenangkan hati seorang istri yang benar itu seperti apa" Jelas seokjin.

"Huffttt ku pikir kalian homo" Ujar namjel.

"Tenang namjel-ssi aku tidak menyukai suamimu lagian aku punya seorang istri dirumah dan satu seorang putra" Ujar seokjin.

"Baiklah aku pergi dulu dan kau yoongi praktekan apa yang ku ajaran tadi" Ujar seokjin lagi sebelum menghilang dari balik pintu.

Setelah seokjin pergi namjel berjalan menuju sofa di pojok ruangan yoongi dan mendudukkan diri disana di ikuti dengan yoongi juga.

"Kenapa kau tidak bilang jika ingin kemari" Ujar yoongi.

"Memang tidak boleh seorang istri mengunjungi suaminya di kantor" Ujar namjel dengan ketus.

"Ya boleh tapi kau bilang dulu biar ada yang menjemput mu" Ujar Yoongi lagi.

"Iya. Oppa aku lapar" Ujar namjel sambil memeluk tangan Yoongi.

"Kau ingin makan apa? " Tanya yoongi.

"Memakan mu" Ujar namjel spontan.

Seketika mata yoongi melebar kala ia mendengar apa yang keluar dari bibir istrinya itu.

"Sungguh? " Tanya yoongi memastikan.

"Ckckck. Oppa kau ini aku ingin memakan ramen dan kimchi" Ujar namjel sambil mencubit lengan yoongi.

"Awh. Ya aku kangen saja kau berani berkata seperti itu memang siapa yang mengajari? " Ujar yoongi menyolek hidung namjel.

"Oppa" Jawab namjel.

"Sungguh tapi aku tidak pernah berkata seperti itu? Ya sudah biar ku pesan kan dulu" Ujar yoongi.

Ia pun berdiri untuk meraih telepon yang terhubung dengan sekretaris nya.

"Sena pesankan dua porsi ramen dan kimchi" Ujar yoongi pada sekretaris nya.

"Baik tuan" Ujar sekretaris sena.

Yoongi menutup panggilan dan berjalan lagi kearah sofa yang namjel duduki.

"Ya! Oppa apa yang kau lakukan? " Tanya namjel karena kaget tiba tiba saja yoongi meletakkan kepalanya di paha namjel.

"Sebentar saja aku ingin tidur kau tidak kasiah melihat suami mu kelelahan" Ujar yoongi.

"Tidak!" Ujar cepat namjel.

"Seterah apa kata mu saja chagi" Yoongi pun mencari posisi nyaman dengan kepala menghadap ke arah perut namjel.

"Kau ngapain oppa itu geli" Ujar namjel dengan apa yang di lakukan yoongi. Yaitu menggesekkan hidung dan perut rata namjel.

"Diamlah jangan berisik" Ujar yoongi.

Dan setelah itu namjel tidak mengeluarkan suara lagi tapi tangannya yang bergerak mengusap rambut yoongi lembut.

Beberapa menit kemudian pesanan mereka telah datang dan yoongi tidak lagi tidur diatas paha namjel.

"Oppa sekretaris mu beli ini dimana? " Tanya namjel saat mulutnya penuh dengan ramen.

"Makan dulu baru ngomong. Aku tidak tau kenapa tidak enak? " Tanya balik yoongi.

"Tidak, ini enak sekali besok belikan ini untuk ku ya oppa" Pinta namjel.

"Baiklah sekarang habiskan katanya kau lapar" Ujar yoongi mengusap rambut namjel.

"Iya, pasti ku habiskan" Ujar namjel dengan senyuman.

Jam menujukan pukul delapan malam itu tandanya kerja yoongi telah usai.

Akhirnya yoongi menutup laptop didepannya dan ia berjalan kearah sofa.

Disana namjel tertidur dengan begitu nyenyaknya.

Yoongi masih memandangi wajah polos tidur namjel dan tidak ingin membangunkannya.

Akhirnya yoongi lebih memilih menggendongnya ala bridal menuju parkiran tempat yoongi memarkir mobilnya.

Didalam yoongi fokus menyetir hingga ia dan namjel sampai dirumah mereka.

Yoongi menggendong namjel lagi hinga sampai di kamar mereka.

Setelah meletakan namjel di tempat tidur yoongi pun memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Selesai ia membersihkan tubuhnya ia melirik namjel yang masih tertidur dengan baju yang melekat pada tubuhnya.

"Apa kah harus" Monolog yoongi.

"Tapi kan aku sama saja... Ah sudah lah aku harus melakukannya lagian aku ini suaminya" Lagi ia berbicara dengan dirinya sendiri.

"Ayolah yoongi kau pasti bisa tinggal mengantikan bajunya lalu selesai" Lagi ia berbicara dengan dirinya.

Akhirnya tidak ada pilihan lagi. Yoongi membuka lemari dan mencari pakaian yang cocok untuk namjel.

Yoongi memilih kemeja putih saja tanpa bawahan.

"Maafkan aku chagi aku harus melakukan ini" Maaf yoongi pada  namjel yang sedang tertidur.

Imajinasi sendiri kasian yang lagi puasa😋😋

Setelah sudah mengantikan baju namjel dengan baju yang nyaman yoongi pun ikut menidurkan diri disamping namjel dan ikut terlelap kealam mimpi.






_________________________________________________

TBC

Akhirnya aku up juga 😄😄😄
Yang pada mikir bakal ada perpecahan antara namjel dan yoongi hayooo siapa😆😜

Dan jangan lupa vote n comment
Dan aku bikin target kalo vote udah sampai 200 lebih aku bakal lanjut

my teacher . my husband [ M.Y.G BTS ] [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang