'Ada apa antara aku dengannya, tidak sama dengan ada apa antara aku denganmu, bahkan rindu sekalipun dapat membedakannya.'
-----Dean masih terbaring lemas di kasur rumah sakit, ia benci saat terlihat lemah, apalagi sekarang mood nya sedang tidak baik, sedari tadi ia menghubungi Reno tetapi nihil, seluruh pesan dan telfon yang Dean hubungkan ke Reno seakan terbawa angin, hilang ditelan bumi. Allysa sedang tertidur disamping Dean, terlihat sangat tenang, masih sama seperti Allysa satu tahun yang lalu, Allysa benar-benar mencintai Dean, sampai ia tidak sadar bahwa alam sadar telah memanggilnya meninggalkan kehidupan sementara dan mengajaknya bermain dengan kumpulan para mimpi. Dean memperhatikan Allysa dalam diam, apa tidak apa-apa bagi Dean untuk membiarkan Allysa terlalu larut pada perasaan nya? Apa itu baik-baik saja?
"Dean? Lo kok ngeliatin gue gitu?" ucap Allysa yang bahkan Dean tidak sadar bahwa ia sudah terbangun dari tidurnya, Allysa sekarang sedang tersenyum malu, ia sangat percaya diri bahwa sedari tadi Dean memperhatikannya sedang tidur,
"Ha..haah? Ngga kenapa-napa" ucap Dean langsung memalingkan wajahnya,
"Lo mau apa? Mau makan? Atau haus? Mau minum apa?" ucap Allysa kembali khawatir oleh keadaan Dean,
"Gue mau minum dong" ucap Dean pada Allysa yang langsung segera dibalas oleh anggukan siap Allysa,
"Yaaah..air nya abis, yaudah deh biar gue ambilin dulu ya diluar, tunggu dulu ya De" ucap Allysa lengkap dengan bibir manyun nya, dan langsung meninggalkan Dean,
'Lo masih sama kaya Allysa gue yang dulu ya, persis' batin Dean, dan secara tak sengaja ujung bibirnya naik secara otomatis teratur bekerja sama dengan perasaan nya sekarang. Sampai tak lama kemudian Allysa kembali membawakan segelas air hangat pada Dean,
"Nih.. pelan-pelan minumnya, sini gue bantuin" ucap Allysa, dan ia langsung menopang kepala Dean sambil membantu Dean meminum air itu, tapi percayalah, kondisi mereka sekarang sangat dekat, Dean tidak tau apa yang ia rasakan sekarang, apa perasaan ini kembali?
"Ud..udah" ucap Dean singkat,
"Lo langsung pulang aja gih, biar gue ditemenin sama mami gue aja, lo bisa naik taksi kan?" ucap Dean,
"Aah..mm.. tapi lo gapapa De? Lo yakin lo bisa sendiri sekarang?" ucap Allysa kurang enak,
"Lo kira gue penyakitan apa? Trus lo kira gue orang yang sakit parah sampe gabisa ngelakuin apa-apa? Lo kir—ahhh" ucap Dean terpotong oleh rasa di dada nya yang terasa sangat sakit,
"Ahhh Dean sorry gu..gue ga maksud ngomong kaya gitu ke lo, gu..gue cuma mau bantuin lo" ucap Allysa tidak enak, ia sangat takut dengan kondisi Dean sekarang, matanya bahkan sudah siap meneteskan air matanya,
"Mending lo balik sekarang deh, makasih udah ngerawat gue" ucap Dean tetap memalingkan wajahnya ke arah jendela, tanpa ada sedikit niat untuk melihat kearah Allysa,
"Cepet sembuh" ucap Allysa singkat dan langsung meninggalkan Dean sendiri dalam kebimbangan nya,
----------
Rena sedang berbelanja keperluan makanan di Alfa terdekat untuk malam ini,
KAMU SEDANG MEMBACA
Belatedly Loving
Teen Fiction'Jika saja menyadari cinta tidak sesulit menghapus warna jingga di senja itu, mungkin mereka tak akan jatuh terlalu dalam pada kisah ini.' Arsenio Deano Ali, bisa kalian panggil Dean. Mungkin kalian akan belajar tentang kesetiaan dari masa lal...