'Kamu jahat,
Kamu egois,
Kamu bilang kamu akan selalu bersamaku, tapi kamu tetap meninggalkanku,
Kamu jahat—
tapi aku mencintaimu.'
-----
Ramainya lorong sekolah akibat sesuatu di mading membuat Rena bertanya-tanya, ada apa? Sampai akhirnya ia melangkah maju perlahan, ia sebenarnya tidak ingin sekolah hari ini, tapi karena Reno lagi-lagi ia harus mengikuti pesan abangnya itu, Rena mulai mendekat ke arah mading sampai akhirnya poster bertuliskan 'CAMPING BERSAMA ALAM' itu sudah menyapu bersih mata Rena,
"Camping?!!! Ah Rena mauuu!!" ucap Rena sangat senang, ia bahkan sudah melupakan kesedihan dan kekesalannya, ia sekarang lari mencari Nadien dan Fanya dikelas, ia mendapatkan 2 sahabatnya itu, ia langsung berlari dengan senyum ke arah mereka berdua,
"Nanti malem kita harus nyiapin baju, sepatu, jaket, pokoknya semua tentang camping okay?—"
"RENA?!!!!" teriak Nadien dan Fanya secara bersamaan,
"Kalian berdua kenap—ashhh Rena lupa, Rena kan lagi marah" ucap Rena tertunduk malu, bahkan sekarang ia langsung kembali ke meja dan, menaruh tas nya di atas meja, dan segera menangkupkan kepalanya keatas tas,
"Rena akhirnya.." ucap Nadien dan Fanya bersamaan,
"Lo ngga marah sama gue kan Ren? Gue minta maaf" ucap Nadien merasa bersalah,
"Iya Ren, lo kenapa sih kemaren, gua emang ngga tau apa-apa kemaren, tapi gue cukup tau kalo diantara kalian itu ada salah paham" ucap Fanya berusaha menengahkan,
"Gue minta maaf sekali lagi Ren, gue minta maaf" ucap Nadien pengakhir kata yang membuat hati Rena langung terasa teriris begitu saja, tangannya mengepal diam,
"Rena juga minta maaf.." ucap Rena sambil perlahan mengangkat kepalanya,
"Aaaah Rena.. seharusnya gue yang bener-bener minta maaf sama lo, Leon tiba-tiba aja ngerangkul gue, gue gatau apa-apa"
"Ih udah.. mungkin Rena nya juga yang terlalu childish, langsung pergi aja ninggalin Nadien sama that asshole, he..he.. sorry" ucap Rena yang membuat semuanya tertawa,
"Maafan?" ucap Fanya ditengah tawanya,
"Maafan!" ucap Nadien dan Rena secara bersamaan, dan sedetik kemudian mereka semua sudah berpelukan layaknya anak kecil yang sudah tak bertemu bertahun-tahun,
"Eebuset.. ada acara apaan ini?" ucap Raza tiba-tiba,
"Lagi ngecover film teletubies mereka" jawab Dean,
"Bentar-bentar.." ucap Raza tiba-tiba,
"Apaan si kambing, lagi maapan itu goblok"
"Rena Tinkywinky, Fanya Dipsi, Nadien Lala, aku? Poo!!!!!" ucap Raza dan langsung ngabur ikut memeluk Rena, Fanya dan Nadien,
"Eeehhh anjritt cewe gue!" ucap Dean langsung menarik Raza dari kumpulan cewe-cewe itu,
"Aku mau jadi Poo..." ucap Raza sambil membuat wajah yang disedih-sedihkan,
"Apaan si lo Ja.. jauh-jauh lo!" ucap Nadien,
"Lo berani ya meluk-meluk cewe lain! Hahh?!!!" ucap Fanya mencerocos,
"Ihhh.. engga sayang, gue pengen jadi poo doang" ucap Raza panik, dan berhasil membuat Fanya melotot penuh,
KAMU SEDANG MEMBACA
Belatedly Loving
Ficção Adolescente'Jika saja menyadari cinta tidak sesulit menghapus warna jingga di senja itu, mungkin mereka tak akan jatuh terlalu dalam pada kisah ini.' Arsenio Deano Ali, bisa kalian panggil Dean. Mungkin kalian akan belajar tentang kesetiaan dari masa lal...
