Kembali (37)

59 8 2
                                    

     "Bertemu itu sangat terasa menyakitkan jika ia yang seharusnya tak datang tiba-tiba memberikan kejutan pertemuan."
-----

Sial. Itu adalah kata yang pas untuk Nadien dan Lisa kali ini, bagaimana tidak? Berdiri didepan ruang guru, dipertontonkan oleh teman sebayanya, yang Nadien bahkan tidak tahu sama sekali siapapun nama mereka,

"Gimana bisa kalian memanjat pagar seperti itu?! Dimana etika kalian?!!"

"Gue malu Sa!" bisik Nadien sambil memperhatikan gerombolan orang yang sudah mengitarinya,

"Hehhh!! Saya lagi bicara didepan mu! Masih sempat-sempat nya bicara?!!" teriak guru itu lagi tepat didepan Nadien, Nadien yang mendengar nya hanya dapat menelan ludah dan menunduk malu,

"Saya gamau tau, nanti pulang sekolah kalian kembali kesini dan ambil surat peringatan!"

"Hah?!! Apa-apaan?!!" teriak Lisa mendadak, Nadien yang mendengarnya langsung cepat-cepat merangkul teman barunya ini,

"Maaf pak.. dia emang suka asal ngomong kalo lagi takut gini" ucap Nadien sambil kembali menunduk, Lisa hanya memutar kedua bola matanya dan lanjut mendengarkan ocehan-ocehan tidak jelas yang berhasil masuk kedalam lubang telinga nya itu.

     Sekitar 10 menit kemudian mereka dibubarkan, bukan, bukan Nadien dan Lisa yang dibubarkan, tetapi segerombolan orang-orang yang memperhatikan mereka, terlalu lama disini membuat Nadien malu, bahkan ia sudah tidak tahu harus menaruh wajahnya dimana,

"Kembali ke kelas sekarang!" ucap guru itu lagi, yang baru-baru saja Nadien ketahui namanya, Mr. Rostley, nama yang pas untuk seorang berkumis tebal yang berdiri didepan Nadien ini, tanpa menjawab Nadien dan Lisa hanya dapat menghela nafas lega sekarang,

"Gila ya tuh guru!" teriak Lisa saat sudah sampai di lorong arah menuju kelas mereka,

"Ga abis pikir gue.." jawab Nadien sambil memegangi kepalanya, bagaimana tidak? Hampir 20 menit ia mendengar ocehan yang benar-benar baru kali ini ia dengar,

"Emang gitu dia orangnya, suka marah-marah, pernah nih sekali, ada murid pake headset, tuh-tuh yang itu anaknya.." ucap Lisa sambil menunjuk anak laki-laki dengan headset dikupingnya, semacam laki-laki yang cukup nakal sepertinya,

"Kenapa dia?"

"Itu Romi, dia udah biasa slek gitu sama tuh guru, cuma kemaren masalahmya bener-bener ngga jelas sampe Romi berani bentak pak Rostley"

"Iya.. kenapa dia?"

"Dia cuma lewat didepan pak Rostley, trus tiba-tiba kepala belakang nya ditakol sama itu guru"

"Lah..lah.. kok bisa?"

"Katanya sih alasannya karena cara jalan nya Romi tuh ganggu dia, terlalu berlebihan katanya, lah orang Romi yang jalan kok dia yang repot"

"Asli! Makin gayakin gue bisa nyaman sekolah disini!" ucap Nadien sambil memijat pelipisnya kembali,

"Kan ada gue.." ucap Lisa sambil mengedip manjakan matanya,

"Saaaa!!!!!" ucap Nadien karena mulai merasa menjijikan mendengar ucapan Lisa yang seperti itu,

"Lagian lo lebay banget, disini itu banyak ikan-ikan bagus" ucap Lisa dan langsung merangkul Nadien kencang,

"Aduuuhh.. ikan apaan di sekolahan gini?!"

"Ikan-ikan di dinding" ucap Lisa sambil tersenyum,

"Hah?! Gajelas lo Sa"

"Lo yang gajelas, dasar lemot" ucap Lisa kesal,

"Ikan itu ibarat cowo Din, tinggal di umpan aja" timpal Lisa sambil melirik teman disampingnya ini,

Belatedly LovingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang