Tuan Putri (16)

125 15 8
                                        

     'Lalu jika rindu yang angkat bicara, kau bisa apa?'
------

Dean berjalan santai dari arah tangga menuju kebawah, ia mendengar suara ketukan pintu yang ia yakin itu adalah teman mami nya itu, ia sudah siap dengan kemeja hitam dibalut jas hitam tetapi tetap tidak menutupi kesan santai di wajah Dean,

     Dean berjalan santai dari arah tangga menuju kebawah, ia mendengar suara ketukan pintu yang ia yakin itu adalah teman mami nya itu, ia sudah siap dengan kemeja hitam dibalut jas hitam tetapi tetap tidak menutupi kesan santai di wajah Dean,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dean berjalan sambil membenarkan rambutnya, sampai akhirnya ia mendengar teriakan seorang perempuan dari luar,

"Permisi..permisi! Assalamualaikum!" teriak perempuan dari luar, 'ngga sopan dasar!' batin Dean, lalu Dean segera membuka penghalang antara Dean dan perempuan yang sedang teriak itu, tapi ia tidak terlalu memikirkan perempuan itu, yang ia pikirkan sekarang adalah menyapa sang tamu dulu,

"Iyaa, silahkan masuk.. tante udah ditungguin sama ma—Nadien?!" 'Nadien ngapain disini? Na..Nadien anak temen mami?'

"E..elo?" ucap Nadien tak kalah kaget,

"Loh kalian udah saling kenal? Ini anak temen mamah yang pengen mama kenalin ke kamu Din" ucap mama Nadien sambil merangkul Nadien,

"Kenalin? Mamah bilang kita kesini cuma buat silatu—"

"Eh hallo Sonia, kamu udah sampai sini? Aduh ini cantik sekali, siapa namanya? Nadien kalau tidak salah?" ucap mami Dean tidak sengaja memotong ucapan Nadien,

"Aa..ah iya tante, aku Nadien" ucap Nadien sambil menyalimi mami Dean,

"Aduhh Bella, iya ini anak aku, ini juga ganteng banget si ini, Dean kan namanya?"

"Iya tante, Dean" ucap Dean sambil menyalimi mama Nadien,

"Yaudah ayuk masuk, kelamaan ngobrol didepan nanti kita masuk angin berjamaah kan galucu he..he.." candaan mami Dean, yang dibalas anggukan dari Dean, Nadien serta mama Nadien.

     Nadien dan Dean menjauh dari pembicaraan tentang fashion-fashion dan para designer atau apapun itu, mereka memilih melarikan diri kedalam sunyi nya pertanda bulan, dan percikan air yang mereka buat sendiri karena sekarang mereka sedang duduk bersama dipinggir kolam milik Dean, mereka saling diam, tak tau akan berbicara apa, sampai akhirnya,

"Lo cantik malem ini" ucap Dean sambil menatap Nadien dalam-dalam, Apa Nadien salah dengar? Tidak mungkin, ini bukan kiasan atau fatamorgana belaka, didepan nya ini benar-benar Dean yang berbicara seperti itu kepadanya, kepadanya!

"Tapi lebih cantik lagi kalo lipstik lo itu lo rubah jadi warna item, biar lengkap kea dukun-dukun di hutan-hutan gitu ha..ha..ha.." ucap Dean dengan tawa nya,

Belatedly LovingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang