Manyadari itu (4)

224 30 7
                                    

'Malam ini aku dikerumuni rindu, dan dibawah mendung ini lagi-lagi aku menghitung kenangan ku
bersamamu.'
------

"Deal." jawab Nadien tegas,

     Sebenarnya Dean sengaja mengajak Nadien bermain seperti ini, bukan untuk bersenang-senang, tapi Dean sengaja melakukan ini khusus agar Nadien menghilangkan masalahnya, karena walaupun Dean tidak mengetahui masalah Nadien, yang pasti Dean yakin, itu bukan masalah sepele yang bisa dilupakan dalam sehari. Dean yakin itu.

"Mainan nya sih ngga susah, tapi ngga gampang juga, kita tingal sama sama nebak aja, udah ngerti peraturan nya kan? Yang menang boleh minta apa aja ke yang kalah" ucap Dean menjelaskan,

"Ahhh udah dehh, buruuuan dimulai, lo takut kalah ya?" Sindir Nadien, sebenarnya Nadien sangat senang bisa melupakan sementara masalahnya,

"Oke jadi gini, lo liat bapa bapa diujung jalan sana?" ucap Dean santai,

"Liat, trus trus trus!!!" jawab Nadien sangat semangat, entah kenapa Dean suka itu,

"Kita tebak, dia mau belok ke kanan, atau ke kiri" ujar Dean dengan tersenyum, entah kenapa, lama kelamaan ia suka permainan ini, bukan karena mainan nya, melainkan karena bersama siapa ia memainkan nya,

"Kanannn! Pasti kanan, awas aja sampe si bapa belok kiri!!" jawab Nadien dengan semangat, sangat semangat sampai Dean sangat gemas dengan tingkah Nadien,

"oke kalo gitu menurut gua dia belok kiri" ucap Dean santai,

     Dan sedetik kemudian, bapa itu belok ke arah kiri, dan—

"Aaaaaaaahhh sibapaaa!! Kenapa ngga belok kanan ajasiiih, emang di kanan ada mantan istrinya kali ya, sampe menghindar gitu!!" cerocos Nadien sangat kesal, bahkan sekarang ia sudah memasang wajah garang nya,

"Aaaaaaaahhh sibapaaa!! Kenapa ngga belok kanan ajasiiih, emang di kanan ada mantan istrinya kali ya, sampe menghindar gitu!!" cerocos Nadien sangat kesal, bahkan sekarang ia sudah memasang wajah garang nya,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"oke 1-0, mau lanjut?" tanya Dean, pertanyaan bodoh, ya jelas pasti Nadien ma—

"Mau..mauuu.. gue garela ya!! Pokoknya sekali lagi!" ucap Nadien gemas karena tidak menang,

"okee, kita liat mba yang pake baju kuning itu, sekarang dia lagi jalan ke arah 2 cowo, menurut lu, yang mana cowonya" tanya Dean santai,

"Jelas yang kanan lah, biasanya cewe cantik itu suka sama cowo jelek, kenapa? Karena kebanyakan cowo jelek itu humoris, dan cewe cantik suka sama cowo yang humoris, tapi cowo sukanya sama cewe yang cantik, bukan humoris, jadi yagitu, disaat cewe nerima cowo apa adanya cuma karna faktor nyaman, cowo malah ninggalin cewenya karena ada yang lebih cantik, aneh" sindir Nadien,

"Lo bener, dia sama yang kanan" ucap Dean dengan malas nya,

"Oke kalo gitu, kita impas, berarti lo punya 1 permintaan, dan gue punya satu permintaan, Deal" ucap Dean lagi,

"Yeeeayy, Nadien menanggg hahahaha, akhirnyaaa.." senang Nadien,

"Gausah seneng dulu, inget! Gue juga menangin permainan ini, jadi kapan pun gua bisa minta permintaan ke lo" jawab Dean dengan senyum mengembang,

Belatedly LovingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang