17. Tragedi di Hari Kunjungan

18.9K 1.3K 173
                                    


Pagi ini Bataliyon, terlihat lebih sibuk karna akan mendapatkan kunjungan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Seluruh personil juga seluruh anggota persit terlihat sibuk hilir-mudik mempersiapkan segala keperluan termasuk juga upacara penyambutan didekat gerbang bataliyon, dengan kompak seluruh personil saling bahu-membahu demi memberikan pelayanan terbaiknya.

Tepat pukul 8 pagi, Iring-iringan mobil Polisi militer, juga rombongan mobil dinas Ksad dan jajarannya mulai masuk Asrama, seluruh personil juga ibu persit yang sudah selesai dengan tugasnya masing-masing, berjajar rapi dikanan dan kiri jalan menyambut para rombongan dengan menyanyikan lagu penggembira.

Sementara para bapak-bapak apel personil, para ibu-ibu kembali ke tugas masing-masing sesuai arahan ibu ketua. Sejak pagi Arfisyha juga telah rapi dengan pakaian PSKnya sedang mengecek kembali ruang trasit yang akan digunakan untuk menjamu tamu-tamu nanti, disela kegiatannya itu dari belakang tiba-tiba saja muncul Renata yang langsun menyindirnya.

" Enak sekali yaa Dek, yang lain susah wira-wiri angkat ini itu, pindahin barang, lah adek cuma santai tinggal liat saja"

" Yaa Allah pagi-pagi udah ngajak Duel aja ini Mba' Renata, ngapain juga repot, orang udah punya tugas dan tanggung jawab masing-masing, hihhh.. gemesin banget sih ini". Batin Arfisyha, Untung ia masih ingat pesan Raydan, hingga semua kata sindiran itu hanya dibalas senyum termanisnya, tanpa pusing ia, kemudian kembali meneruskan kegiatannya lagi.

Merasa kesal tidak ditanggapi, Renata kembali berulah, " Kamu, dikasih tau senior itu dengerin, itu nata piring sama sendoknya yang rapi dong, pita di botol minuman kemasannya juga itu dibenerin, masak miring gitu sihh dek".

Mendengarnya telinga Arfisyha, rasanya sudah mau terbakar, hari ini selain tenaganya, kesabarannyapun ikut diuji batinnya meredam amarah yang sudah mengumpal, dan entah kebetulan atau apa, tiba-tiba ada Asyha, anak Danyon yang memanggilnya.

" Tante Arfisyha.." panggilnya dengan senyuman lebar khas anak-anak.

" Hallo cantik.. mau kemana ini"

" Cari Mama Tante, mama gak ada.."

" Mama baru nyambut tamu itu, Sama tante aja yukk?" mendapatkan angukan semangat dari Asyha, Arfisyha segera mengandeng tangan mungil itu, dan tak lupa berpamitan dengan Renata.

" Mohon ijin Mba' saya mau antar Asyha dulu cari Ibu Danyon, permisi.." dalam hati Arfisyha bersorak, alhamdullilah selamat..senagnya"

Rombongan Kasad dan jajarannya baru saja keluar dari ruang Transit, untuk melaksanakan sholat zuhur terlebih dahulu kemudian mulai bersiap melaksanakan pengarahan di aula, Arfisyha yang baru saja akan istirahat, setelah melayani para tamu di ruang transit, didatangi oleh bu Pangestu yang menyampaikan pesan dari bu Fatir (mba Renata) untuk mengecek persiapan di kantor persit.

" bu Pangestu, bukannya yang bertugas di kantor persit itu bu Fatir yaa.. kok saya suruh kesana" jelas Arfisyha.

" Mohon ijin bu, saya hanya menyampaikan saja dari Bu Fatir seperti itu, katanya Bu Fatir sedang repot tadi"

" Yaa sudah biar saya kesana bu Pangestu terima kasih yaa" Akhirnya Arfisyha hanya mengangguk pasrah, dan beranjak akan pergi.

" mohon ijin mendahului bu" pamit bu Pangestu.

Dengan berat hati Arfisyha mengambil tasnya dan bersiap ke kantor persit, mengikuti arahan seniornya.

" Dek Fisyha mau ikut pengarahan di aula juga?" tanya Mba Shinta yang kebetulan berpapasan dengannya sambil mdenggendong anak balita perempuan.

" ehh enggak mba ini tadi disuruh mba Renata ngecek kesiapan di kantor persit, ini Mba Shinta mau kemana?"

" ini habis ngambil Safira tadi dijagain sama bu Dery, sekalian mau nyari Satria tadi sama papanya gak tau ini dibawa kemana.
lho.. Dek' tugas adek kan di sini, ngapain kesana, lagian disana sudah beres kok dek, mba Renata juga baru saja dari sana bareng saya barusan"

Mas Idan untuk ArfisyhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang