00 Awal

254 30 0
                                    

Korea sudah memasuki akhir bulan februari, suhu ekstrim di musim dingin berangsur angsur tidak sedingin bulan januari yang suhunya mencapai minus 3 hingga 6 derajat celcius, di hari itu matahari terbit agak lambat dan tenggelam lebih awal.

Dan kini gadis bernama oh hayoung sangat menantikan musim dimana bunga bermekaran begitu indah.
Setidaknya musim itulah yang membuatnya tersenyum simpul, mengingat berbagai masalah yang terus ia hadapi, ia berharap semoga di musim semi nanti sebuah keajaiban tercipta.

Kendaraan berlalu lalang yang bagaikan balapan untuknya.. Hah.. Pemikiran aneh.
Bus yang membawanya menuju sekolah bergerak cepat membelah jalanan kota seoul yabg kian hari akan berganti pemandangan.

Sudah sampai, ia turun dan melangkah menuju sekolahnya.

Rambut yang ia biarkan tergerai melambai mengikuti angin yang membawanya melayang, ia jarang bahkan tidak pernah mengikat rambutnya, dan bahkan menjadi ciri khasnya.

Orang orang menyebutnya si pembawa sial, hantu, dan menakutkan, manusia dari dunia lain lah atau apalah itu, karena rambut panjang hitam yang tergerai dan tatapan matanya yang menurut mereka mengerikan, dan bahkan mereka juga tidak pernah melihat gadis itu tersenyum.

Mengapa mereka menyebutnya si pembawa sial? Jika seseorang berdekatan dengannya atau istilahnya bersahabat atau berpacaran, sesuatu akan terjadi padanya, maka dari itu semua orang mengasingkannya,tidak ada yang mau berteman dengannya.

Dan ada suatu kejadian seorang siswa menyukai gadis itu tapi tak berapa lama ia mengalami kesialan, itu yang membuat teman teman menjauhinya, padahal itu semua hanyalah sebuah kebetulan.

Kakinya kini telah menginjak ubin lantai sekolahnya, ia berhenti sejenak,mendongakkan kepala yang selalu ia tundukkan untuk melihat orang yang berada di hadapannya.

Orang itu melebarkan matanya tanda terkejut dan langsung pergi tanpa sepatah katapun.

Gadis itu kembali menundukkan kepalanya dan berjalan menuju kelasnya berada.

Suasana kelas yang riuh menjadi senyap seketika, memandangi gadis itu dengan tatapan selidik, dan kemudian menceritakan pada kawan yang lain, begitulah seterusnya, sedang gadis itu hanya diam menunduk melangkah menuju kursi yang diasingkan, paling belakang tanpa teman sebangku.

Guru matematika dengan kumis tebal dan setelan baju rapi menghiasi badannya yang agak gempal, berjalan penuh wibawa di depan murid muridnya, ucapan selamat pagi memenuhi ruangan dan pelajaran pun dimulai.

Matematika penuh rumus dan jalan yang harus dipahami, sama seperti hidup jika jalan yang dipilih tidaklah benar kita tidak akan pernah mencapai hasil akhirnya.

Gadis itu berkutat pada kertas ulangan dihadapannya, berpikir keras untuk menyelesaikan tugas itu, sesekali ia menatap jendela dibagian kirinya, ruangan ruangan serta lapangan terpampang jelas di bawahnya dengan para siswa sebagai tokohnya.

Ia berdiri dengan kertas penuh jawaban yang ada ditangannya.
Semua mata menuju padanya, bisikan pun mulai ia dengar, ia sungguh muak.

"ah.. Kau sudah menyelesaikannya? "

Ia hanya mengangguk pelan, dan di balas dengan senyuman oleh guru itu.

"baiklah kau boleh keluar"

Seperti ini lebih baik, agar semua siswa mengerjakan dengan tenang, selesai pertama kali saat ulangan, membolos saat pelajaran olahraga dilapangan, dan pergi ke taman belakang sekolah yang jarang orang datangi.

.
.

Cerita saia yang kedua 😂baca ok!!
Jangan lupa vomment...
Butuh saran dari kalian...

Spring Day 봄날 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang