Di sebuah taman kecil dekat kompleks rumahnya, Hayoung termenung, satu jam berlalu sejak pertemuannya dengan pria pucat tadi, tapi ucapannya tak henti hentinya Terngiang ngiang di otaknya.
Jika memang dia peduli, untuk apa ia sembunyi? Yah hayoung mengerti alasannya tapi bukankah tak masalah jika kembali bersama?Beberapa jam yang lalu
"kau?".
"bukankah kau---""ya itu aku, kau masih ingat rupanya".
"oh hayoung, temani dia, dia sedang kesepian". Hayoung mengerutkan dahinya tak mengerti."dari dulu dia adalah anak yang kesepian, hingga suatu saat ia kembali menemukan kebahagiaan, tapi itu tidak berlangsung selamanya, hingga ia kembali merasakan kesepian".
"Aku tidak mengerti maksudmu".
"Aku Min Yoongi, jangan beritahu jungkook jika aku menemuimu".
"jadi ini bukan kebetulan? Kau sengaja mengikuti kami?". Lagi lagi dia tidak menjawab, namun hanya tersenyum menampilkan senyum manisnya, dengan mata sipit yang menggemaskan. Itu tidak bohong.
"Haruskah aku bertanya pada jungkook? Tidak-tidak, bukankah dia menyuruhku untuk merahasiakannya? Jeon jungkook kesepian? Yah aku rasa itu benar, saat jungkook menatap lukisan itu, dia berbeda, dan aku tau". Batin hayoung
"Lalu apa yang harus aku lakukan? Kalau aku bertanya secara langsung, aku takut jika dia akan bersedih(?) tapi bukankah waktu itu dia mengatakan akan bercerita semuanya padaku? ". Hayoung menggelengkan kepala berusaha menghapus semua pikiran mengenai jungkook, harusnya ia tidak perlu mengurusi hidup orang, cukup lakukan yang pria pucat itu katakan. Berteman dengannya dan buat dia bahagia.
Sadar akan angin malam yang kian menusuk, hayoung bangkit dari duduknya dan berjalan pulang, sepertinya ia akan mencari kerja besok lagi. Untung saja ia hanya perlu membiayai hidupnya, ia tidak perlu repot repot memikirkan biaya sekolah karena beasiswanya sudah kembali. Walau itu aneh karena itu sangat tiba-tiba.
Saat ia akan memutar kenop pintu, ponselnya berbunyi dan tampak nama mr. Jeon disana.
Mr. Jeon is calling....
"ada apa jung?"
"kau sudah dirumah?".
"iya aku sudah dirumah, ada apa? "
"jika aku memintamu ke rumahku, apa kau mau? Aku harus keluar membeli obat, pembantu dirumah juga sedang pulang kampung, bisakah kau menjaga ibuku selagi aku pergi, aku hanya khawatir"
"aku akan segera kesana".
"benarkah? Terimakasih hayoung ah".
*
"annyeonghaseyo"
"bukankah kau hayoung?"
"ne"
"seharusnya kau tak perlu datang, jungkook terlalu khawatir padaku, itu kan merepotkanmu".
"Tidak kok, lagipula mulai sekarang rumah kami berdekatan, jadi tidak masalah. Ehm... Bukankah jungkook sangat menyayangi anda?". Wanita paruh baya itu hanya tersenyum, senyum damai menghangatkan seorang ibu, hayoung tidak tau kapan terakhir kali ibunya tersenyum padanya. Yang pasti hari ini ia mendapatkam senyum layaknya ibunya sendiri.
"hayoung, terimakasih ya sudah berteman dengan jungkook, rasanya jungkook sulit mendapatkan teman padahal dia anak yang aktif". Ucap ibunya yang membuat hayoung semakin ingin tau tentang jungkook.
"memangnya dia tidak punya teman? Kurasa dia anak yang populer di sekolah, dia juga baik dan peduli, dia bermain musik dengan hebat, dan seorang seniman yang menakjubkan".
"Ya, karena ibu kandungnya yang mengajarinya melukis dengan sangat keras, dia berhasil. Tapi Jungkook lebih suka bermusik walaupun sekarang aku jarang melihatnya bermusik seperti dulu, kau tau ....dulu ia punya teman dan bahkan mereka berpikir akan ikut audisi dan debut ...yah walaupun itu semua tidak kesampaian hahaha".
"maksudnya ibu kandung---"
"aku adalah ibu tirinya, sejak 4 tahun yang lalu".
"Dan apa kau tau, baru saja dia merasakan kebahagian tapi 2 tahun yang lalu ia kehilangan sahabat sahabatnya". Ucapnya seraya tersenyum pahit.
Hayoung berpikir, bagaimana bisa ia baru tau semuanya padahal mereka teman?
Dan apakah ini yang dimaksudkan pria pucat itu?Semakin hayoung berpikir semakin membuat hayoung tau bahwa Jungkook adalah pria yang hebat, ia mampu menyembunyikan kesedihannya, ia yang kehilangan orang-orang yang ia cintai. Masih bisa tersenyum dan memberikan kekuatan pada orang disekitarnya.
Ibu Jungkook sudah mulai terlelap dan Jungkook belum juga pulang, hayoung yang merasa bosan karena ditinggal tidur pun beranjak dari tempat duduknya dan pergi ke ruang tamu, Rumah yang rapi, pikir hayoung.
Disana ada beberapa foto keluarga yang dipajang dengan apik. Mereka juga tersenyum bahagia, tapi ia tidak melihat satu pun foto ibu kandung Jungkook, yah apapun alasannya, ia akan coba untuk tidak peduli.
Tepat saat hayoung selesai melihat lihat, pintu terbuka dan terlihat Jungkook dengan sebuah bungkusan obat ditangannya. Ia sangat lama. Pikir hayoung.
"Apa aku pergi terlalu lama? Hah, jalanan macet". Hayoung hanya mengangguk paham.
"ibu sudah tidur ya?".
"ehm".
"terimakasih sudah menjaga ibuku". Lagi lagi hayong mengangguk.
"Apa yang kalian bicarakan selagi aku pergi?". Hayoung menimang nimang, apakab ia tanya sekarang saja?
"tentaaaangg.... Dia bukan ibu kandungmu?". Jungkook tersenyum seraya mengangguk.
"kau benar, aku belum memberitahumu ya?".
"Jungkook ah, kalau kau merasa kesepian. Kau bisa datang padaku, dan mari kita bersenang senang, Ok? ". Jungkook yang terlihat bingung hanya mengangguk pelan.
"Kenapa.... Kau tiba tiba bicara begitu? Seperti bukan hayoung saja hehehe".
"Jungkook aku serius, haah, sudahlah aku mau pulang. Ibumu sudah tidur kan?".
"Sepertinya ibuku bercerita banyak tentangku ya~ baiklah aku akan menceritakan semuanya padamu, tapi besok. Sekalian aku ingin mengajakmu ke suatu tempat".
"kemana?"
"Rahasia".
"kalau begitu aku pulang".
"mau aku antar? "
"jaga saja ibumu".
"kau marah karena aku tidak memberitahumu?"
"tidak". Ucap hayoung seraya berjalan menuju pintu dan sepertinya Jungkook mengikutinya, dasar.
"benarkah?"
"ehm".
"mau ku antar?". "Tii----". Hayoung berbalik menghadap Jungkook yang ternyata hanya berjarak dua langkah darinya, dalam posisi yang berdekatan ini rasa canggung dan gugup mulai terasa, bukannya menjauh Jungkook malah memperpendek jarak mereka, hingga dapat ia rasakan aroma parfum khas seorang Jungkook.
Cukup lama Jungkook menatap hayoung yang lebih pendek darinya, hayoung mendongak dan bersamaan dengan itu Jungkook mendorong jidat hayoung dengan jari telunjuknya pelan.
"Jangan lupa besok, selamat malam". Ucapnya seraya tersenyum. Sialll.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day 봄날
Fanfiction"Dimusim semi aku bertemu denganmu dan aku harap kita terus bersama di musim semi berikutnya"- jeon jungkook. Cast : • Jeon jungkook • Oh hayoung • Oh sehun • Memb BTS Genre : Fanfiction, school life, friends, rom...