Umurku 8 tahun saat itu. Saat aku memiliki Ayah dan kakak laki laki .aku tidak suka mereka, mereka seolah olah ingin menyingkirkan posisi daddy.
Aku benci mereka yang seakan baik padaku, aku tidak tau apa yang aku pikirkan, karena aku tidak mengerti. Aku mengira ayah tiri akan jahat padaku.
Tapi saat aku melihat dia dengan selalu membujukku, mengajakku bermain, membelikanku es krim walau pun aku selalu mengabaikannya.
Aku tau dia orang baik, juga saat ia datang kekamarku dimalam hari dan mencium pucuk kepalaku sayang.
Aku hampir menangis, karena mungkin aku akan mulai menyayanginya.Aku semakin melunak pada ayah, sesekali aku tersenyum kala ayah menceritakan hal hal lucu tentang sehun. Anaknya.
Namun, apakah ini hanya perasaanku saja atau apa. Kurasa Sehun mulai tidak menyukaiku, bisa dilihat tatapannya padaku. Ia selalu menolak untuk bergabung dengan kami jika ayah bercerita hal hal lucu lainnya, ia selalu mengurung diri dikamar, bermain game.
8 tahun kemudian.
Ujian akan tiba sebentar lagi, ayah selalu menasehati Sehun agar ia belajar dan mendapat nilai bagus. Saat itu ia akan menatapku tajam dan aku rasa ia cemburu karena ayah lebih menyayangiku daripada Sehun. Namun, itu semua tidaklah benar ayah menyayangi aku dan Sehun, semuanya setara.
Sebenarnya setiap tengah malam, setiap kali aku terbangun karena mimpi buruk. Aku menghampiri kamar Sehun, pintunya yang sedikit terbuka membuatku tau apa yang ia lakukan. Ia belajar dengan keras. Setiap malam. Tanpa ada yang tau.
Terkadang ia mengelap peluhnya, dan menahan rasa kantuknya.Tidak ada yang bisa aku lakukan saat itu, jadi aku kembali lagi kekamarku atau pergi kekamar orang tuaku.
Malam itu aku terjaga dengan jantung yang berdegup tak karuan, peluh membanjiri tubuhku, aku menangis tanpa sadar, ayah menghampiriku dan menenangkanku dan aku menangis di pelukan ayah.
"Ayah, a-ak-ak-aku melihat banyak orang, mobil mobil berserakan dan berguling guling. Banyak api.. Aku takut ayah".
"itu hanya mimpi, tenang saja".
"a-ak-aku melihat ayah juga. Ayah terluka".
"sudah ayah bilang, itu hanya mimpi. Semua baik-baik saja".
"sekarang kau tidur lagi ya".Aku menggeleng, dan memeluk ayah. Ayah menenangkanku lagi hingga aku tertidur di pelukan ayah.
.
.Aku berlari kecil menuju rumah, hati benar benar senang kala itu. Hingga tak henti hentinya aku tersenyum simpul mengingat apa yang akan aku lakukan bersama nantinya.
Ayah dan ibu sudah menungguku dirumah, maksudku menungguku dan sehun. Tapi sepertinya sehun belum pulang.Aku berlari menuju Mereka dan memberitahu bahwa aku peringkat 1, ayah tersenyum bahagia seraya mencium pipiku, ibuku juga.
Ayah bertanya padaku apa yang aku mau, dan aku memutuskan untuk pergi seharian bersama, aku ingin punya cukup banyak kenangan bersama ayah. Ibu mengijinkan kami, dan ia juga tidak ikut.
Aku juga berniat untuk mengajak Sehun juga, pasti ia juga senang dan tidak menatap sinis padaku lagi.Sehun datang dan berkata peringkatnya turun, ayah mengomelinya. Aku melihat ia meremas kertas ditangannya tapi aku hanya diam, hingga ia berjalan menuju kamarnya.
Aku pergi kekamar Sehun, ia sedang bermain game kesukaannya. Saat itu aku ingin mengajak Sehun ikut serta pergi, tapi ia dalam keadaan tidak baik, moodnya jelek hingga ia memarahiku.
Aku memungut kertas disebelah tempat sampah, dan benar dugaanku ia mendapat peringkat 1.tapi kenapa ia berbohong pada ayah?
"oppa? Kenapa kau berbohong?".Ia menatap kearahku dan merebut kertas dari tanganku. "Bukankah kau akan bersenang senang dengan ayah? Bukankah kau tidak mau ada yang mengganggumu?".
"Sehun, apa yang kau bicarakan, kau bahkan seperti bocah berumur 5 tahun. Kau sudah 18 tahun sekarang dan kau masih Iri pada adikmu?". Ayah tiba tiba datang dan mengomeli sehun.
"karena aku sudah kehilangan sosok ayah selama 8 tahun ini". Ucapnya dan pergi dari kamarnya.
.
Ada perasaan cemas, aku ingin mengajak Sehun juga tapi sepertinya tidak bisa. Ayah juga berusaha menenangkanku dan bersenang senang saja.
Aku sudah siap beberapa menit yang lalu, dan ayah sedang menyiapkan mobil.Kami berangkat dengan senang, sesekali kami bernyanyi bersama dan menceritakan hal hal konyol lainnya.
Hingga aku melupakan sesuatu, mimpi itu.Ayah berusaha menginjak rem susah payah, aku panik. Apa yang terjadi? Remnya tidak berfungsi, sekelibat mimpi itu datang. Iya ini persis sama dengan mimpiku. Akahkah nyata? Akankah aku melihat ayah terluka? Kerumunan orang? Korban jiwa?..
Ayah berusaha menghindari mobil dari arah samping kanan, ia banting stir namun, mobil dari arah yang sama kurang fokus hingga ia menabrak mobil ayah sebelah kanan, kecelakaan pun terjadi.
Hantaman kembali dirasakan saat sebuah truk menabrak mobil yang juga menabrak mobil ayahku. Bisa dibilang kecelakaan beruntun yang memakan banyak korban.
Aku melihat ayah, sama seperti di mimpi. Ayah terluka. Aku menangis sambill berusaha membangungkan ayah. Namun nihil.
.
.Ayah pergi. Sehun pergi. Tanpa kata. Ini salahku, banyak kata 'seharusnya' yang kuucap. Tapi tak bisa mengubah apapun.
Kini aku, seorang bernama hayoung 'sendirian lagi'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day 봄날
Fanfiction"Dimusim semi aku bertemu denganmu dan aku harap kita terus bersama di musim semi berikutnya"- jeon jungkook. Cast : • Jeon jungkook • Oh hayoung • Oh sehun • Memb BTS Genre : Fanfiction, school life, friends, rom...