24

52 5 14
                                    

Hayoung pov

Sempat aku berpikir, apakah ini sebuah kutukan. Menjadi 'aku' sangat melelahkan, mengingat dengan jelas detail menakutkan yang aku mimpikan. Dan kemudian melihat dengan nyata bagaimana adegan itu kembali terulang didepan mataku.

Aku tidak tau apakah aku ditakdirkan untuk sendiri, berhubungan dengan orang lain hanya akan membuat mimpi tentangnya hadir, walau itu datang tidak secara langsung. Aku takut. Aku takut mengetahui bahwa kejadian itu akan terjadi kapan saja, seperti saat ini.
Aku takut jika aku terlambat, dan itu tak semudah kedengarannya.

Sudah beberapa kali, gambaran jelas, semu, terjadi pada jungkook dalam mimpiku. Tapi aku sudah membuat keputusan, bahwa aku akan menjalani ini tanpa suatu ketakutan apapun. Aku akan menikmati hidupku, aku tak peduli jika nyawaku adalah taruhannya, asal aku hidup dengan senyum didunia ini. Dan ini berkatmu. Jungkook. Kau yang mengubah pemikiranku

Aku tidak tau apakah kutukan ini telah berakhir. Mungkin perasaan takut dan kepikiran itu yang membuatku sering mengalami mimpi aneh. Tapi sekarang, mimpi aneh itu tak dtang lagi, apakah sudah selesai? Berakhir? Aku harap begitu. Dan aku tidak akan hidup dengan kehawatiran lagi.

Pagi ini aku sudah bersiap siap berangkat sekolah, rasa nyeri masih dapat aku rasakan dipergelangan kakiku. Tapi aku mencoba untuk menahannya dan berangkat sekolah segera, tiba tiba seseorang tengah berdiri didepan pintu kala aku membukanya, itu jungkook.

Ia menatapku sebentar lalu menunduk.
"Kakimu.... Sudah baikan?". Tanyanya lirih.

Aku memandangi kakiku dan mengangguk.
"Maaf aku tidak mengobatimu, dan meninggalkanmu lama kemarin".

"tidak apa apa, aku juga berterimakasih padamu karena kau sudah menolongku".
"Gomawo jungkook".
Aku mengecek jam yang melingkar di pergelangan tanganku, sudah hampir.
"kita hampir telat, ayo berangkat". Ucapku seraya menarik tangannya.

"Mau aku gendong lagi?". Ucapnya seraya tersenyum saat aku menarik tangannya. Menyebalkan. Dia sudah kembali menjadi jungkook yang usil lagi.

🌸

Pria bersetelan hitam dengan tudung berdiri di belakang sekolah dengan tangan yang ia masukkan kedalam saku celananya. Ia tengah menunggu seseorang.
Handphonennya berdering menampakkan nama pacar pria itu. Rupanya ia menanyakan keberadaannya.
Setelah beberapa menit kemudian, gadis datang dan menyapanya dengan senang hati, lain halnya dengan pria itu yang tengah menatapnya tajam.

"kenapa kau datang kesekolahku? Kita bisa bertemu setelah---"

"Tidak perlu".

"Ok. Ada apa??".

"Kau mengganggu hayoung lagi? Kejadian kemarin itu?".

"Apa maksudmu, aku tidak melakukan apapun, bukankah kau tau sendiri aku ada dirumah?".

"Go eun, memang bukan kamu, tapi kau adalah orang yang berada dibalik ini semua kan? Bukankah sudah kubilang padamu, jangan ganggu dia, dia bahkan tidak mengganggumu. Apa untungnya bagimu?". Ucap pria itu datar.

"lalu apa untungnya dia bagimu? Kenapa dia? Bukankah kau bilang padaku. Kau akan belajar menyukaiku? ".

"aku akan mulai belajar menyukaimu jika kau berhenti bertindak bodoh".

Go eun meremas rok sekolahnya, ia kesal. Apa pria itu mempermainkannya? Yah memang dulu ia menyukai Jungkook, bahkan sangat. Tapi tidak tau kenapa, dia tiba tiba datang dan bersikap manis padanya, memberikan ia cinta dan sangat perhatian hingga Go eun luluh dengannya.

Spring Day 봄날 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang