Kriiiingggg.......
Pluk...
Untuk yang kedua kali hayoung mencelupkan jam weker ke dalam segelas air di meja dekat tempat tidurnya, mimpi indahnya yang enggan membuat mata coklat hayoung terbuka.
sungguh dari sekian banyaknya mimpi buruk yang terus hadir dalam tidurnya, ini merupakan mimpi indah sekaligus normal, ia tidak perlu lagi berkeringat banyak hingga tubuh gemetar.
Untuk bermimpi ini memang indah namun saat ia membuka mata dan melihat ke arah jam, seketika matanya yang tadinya sangat berat hanya untuk membuka kini terbuka sempurna.
06:45 kst
Segera ia pergi kekamar mandi,bisa dibilang hanya membilas, ia benar benar tidak sempat untuk sekedar berlama lama di kamar mandi dengan sabunan dan yang lainnya.
Ok, selesai, tanpa sarapan dan tanpa membersihkan kamar tidur, ia sudah siap sekolah, ibunya juga sudah pergi seperti biasa.
Ah padahal dengan kejadian kemarin ia ingin ibunya menjadi lebih hangat padanya, namun tidak, semua kembali seperti semula, sungguh membosankan.Hayoung menepuk keras keningnya, ia lupa, pria itu belum mengembalikan sepatunya, lalu bagaimana nasibnya sekarang? Ia sudah bersiap siap, dan sekarang sudah jam?
06:59 kst
Tanpa pikir panjang ia mengambil sebuah kotak di lemari yang sudah usang, yap sepatunya yang dulu, masih terlihat cukup bagus, namun ukurannya? Ia tidak yakin akan muat.
Sedikit susah memasukkan kakinya kedalam sebuah sepatu yang terbilang sudah 2 tahun yang lalu tidak ia pakai.
Sedikit sakit saat ia menggerakkan kakinya, apalagi sekarang ia berlari agar tidak ketinggalan bus selanjutnya.
Didalam bus ia membuka sepatunya, terasa nyeri di bagian atas tumitnya, apalagi sepatu yang yang ia pakai tidak seempuk sepatu mahal, bus berhenti ia memakai sepatunya kembali, dan dengan menahan rasa sakitnya, ia kembali berlari menuju sekolahnya yang kini masih berjarak berapa meter.
07:19
Dan benar saja, gerbang sudah terkunci, tidak ada harapan lagi, ia kembali mengatur napasnya dan sedikit memijit kakinya yang sudah cenat cenut.
Berniat kembali, namun seorang guru berjalan kearahnya, dan melempar senyum seperti biasanya, yah dia adalah guru olahraga disekolahnya.
"kau telat?"
"ya,"
"kau boleh masuk, tapi ada syaratnya, bisa? ".
Matanya berbinar kembali, setidaknya ia bisa diijinkan masuk."ehm.. Terima kasih ssaem"
.
.
."karena kau tidak pernah mengikuti pelajaran saya, dan telat hari ini saya akan memberi hukuman berlari keliling lapangan sebanyak 10 kali"
Cobaan apa lagi ini? Tapi jika aku tidak mengikuti hukumannya, aku tidak akan diijinkan masuk, dan memang benar aku tidak pernah ikut pelajarannya, dan aku harus menebus semuanya. Batin hayoung.
"baiklah, saya akan melakukannya"
Berlari dilapangan yang disinari matahari cukup membuat keringatnya membasahi baju, begitupun dengan kakinya yang terasa perih, ingin berhenti untuk sekedar mengatur napas, namun guru olahraga masih berdiri disana, mengawasinya.
Masih 5 putaran, ia benar benar seperti ingin mati saja, matahari juga tetap bersinar sangat terik, bahkan ia tidak tau bagaimana wajahnya saat ini.
Ok, ini adalah putaran terakhir, kepalanya bertambah pening, kakinya sangat perih ,baru beberapa langkah lagi ia akan selesai namun tubuhnya tidak bisa menompang tubuhnya, akhirnya ia duduk bersimpuh dilapangan.
Saat ia lihat, park ssaem sudah tidak ada, baru ia akan berdiri, ia sudah ambruk kembali, beruntung seseorang memegang salah satu tangannya.
"kau gadis aneh bodoh"
Kepala menengadah menatap seorang pria yang berdiri tegak di depannya.
"kau... "
"jangan banyak bicara, peganganlah padaku".
Mereka duduk di bangku dekat lapangan, namun sebelumnya pria itu berlari pergi untuk mengambil obat untuknya.
Pria itu berjongkok didepannya, dan membuka sepatunya dengan perlahan, kaus kaki yang berwarna putih telah ternodai dengan noda darah, pantas saja kakinya terasa begitu nyeri di bagian atas tumit.
Selesai membersihkan lukanya ia kemudian menutupi lukanya dengan kapas dan selesai sudah.
"apa tidak sebaiknya kau jangan sekolah? ".
"ak---..... "
"aku belum mengembalikan sepatunya padamu, dasar gadis aneh yang bodoh".ucap pria itu acuh.
"lalu kenapa kau tidak datang kemarin?"
"ada suatu hal yang tidak harus orang lain tau, jadi jangan banyak bertanya, ini sepatumu".
Hayoung menerima sepatunya dan mengucapkan terimakasih atas bantuannya dan sudah mengembalikan."aku anak baru disini, syukurlah kau juga sekolah disini, aku harus pergi, senang bertemu denganmu, jangan pernah lakukan sesuatu yang menyusahkan dirimu... Ok". Ucapnya dengan sebuah senyuman yang menurutnya sangat manis, ditambah dengan gigi kelincinya membuatnya terlihat imut?
Ia menatap pria itu yang semakin mengecil, dan kemudian ditelan oleh tembok, ia menghembuskan napas lega, tidak pernah ada yang berbicara sepanjang tadi, ah mungkin dia belum mendengar rumor tentangnya, dan ia sedikit senang mungkin? Entah. Ia tidak mengharap itu.
Ia membuka tas yang pria itu berikan, sebuah kotak dan sepatu didalamnya, terbungkus sangat rapi.
Di depan sepatunya terdapat sebuah kertas bertuliskanterima kasih gadis aneh, jangan lakukan itu lagi, kau akan menyesal jika orang yang kau tolong bukan aku
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day 봄날
Fanfic"Dimusim semi aku bertemu denganmu dan aku harap kita terus bersama di musim semi berikutnya"- jeon jungkook. Cast : • Jeon jungkook • Oh hayoung • Oh sehun • Memb BTS Genre : Fanfiction, school life, friends, rom...