06 Sekali lagi, terimakasih!

80 16 0
                                    

Para siswa dan siswi berhamburan keluar kelas, yah bel pulang telah berbunyi, kelas kembali sepi hayoung belum pulang, ia masih berkemas dan membereskan kelasnya, bukan, bukan hari ini ia piket tapi seperti biasa ia harus membersihkan kelasnya tiap hari karena mereka yang tidak mau hanya sekedar menyapu lantai,
Namun ini sudah terbiasa baginya.

Tanpa hayoung sadari, jungkook memperhatikan diri gadis itu dari balik jendela kelasnya, melihat betapa kerasnya ia membersihkan kelas yang sudah seperti kandang.

Kini kelas sudah bersih begitu pun para siswa disekolah ini, semuanya mungkin sudah sampai kerumahnya.

Namun dari arah berlawanan ia dapat melihat jungkook dengan sepeda ditangannya menuju ke arah hayoung tak lupa senyum kelincinya.

"mau pulang bersama?"

"kenapa kau belum pulang?"

"aku sedang piket hari ini, dan mereka pergi meninggalkan aku dan kelas yang sangat kotor hehe". Bohong ya ia hanya berbohong, namun sepertinya hayoung percaya.

"aku pulang duluan"

"hey..sudah kubilang kan, pulang denganku, kau bisa duduk dibelakangku akan aku bonceng"

"tidak jungkook, aku akan pulang sendiri, kau mungkin ada urusan lain, sudah kubilang jangan dekat dengaku". Jungkook menghembuskan napas kesal

"lalu apa yang akan terjadi jika aku dekat denganmu? Semua orang bilang kau bahaya, apa hari ini aku terluka? Tidak kan?"

"maaf, ibuku sedang menunggu di rumah". Ucapnya dan dengan cepat melangkah pergi melewati jungkook.

Maaf

Kelopak bunga sakura berwarna indah nan elok menemani setiap perjalanan ke haltu bus dan ke rumahnya.
Hanya seorang diri dihalte bus, menunggu dengan sabar bus yang akan membawanya kerumah miliknya sambil sesekali memainkan bunga indah dan elok itu.

Sekelompok orang dengan baju berantakan bergerak mendekatinya, namun ia hanya meliriknya sekilas dan menunduk kembali, mereka semakin dekat dan berhenti di sampingnya. Merasa aneh ia bergeser menjauh namun mereka juga semakin mendekatinya.
"apa kau menunggu bus? Haha dia tidak akan datang, kalau kau mau kau bisa ikut bersama kami".

Ia menggeser lebih jauh, tapi tetap saja mereka malah bertambah dekat, untuk saat ini tolong aku.

"POLISI!!!!!"

Teriak seseorang dan membuat mereka celingak celinguk dengan sedikit rasa khawatir.

Tiba tiba seseorang menarik tangan hayoung dan membawanya berlari, ia tau itu hanya dengan melihat kepala dan punggungnya , ia adalah jungkook.
Yah, mereka masih mengejar, memanfaatkan jarak yang jauh itu untuk bersembunyi, hayoung dan jungkook berada di lorong kecil dan sepi, jarak mereka cukup dekat, jungkook sesekali mengecek keberadaan diluar dan hayoung diam menatap jungkook.

"sepertinya sudah aman"
"ayo keluar"

Hayoung menerima uluran tangan jungkook dan segera berdiri, keluar dari tempat persembunyian.
Beberapa detik kemudian terdengar sayup sayup orang tadi dan suara sepatu yang terdengar semakin mendekat, dengan cepat hayoung menarik kembali tangan jungkook yang belum hayoung lepas saat ia mengulurkan tangannya.

"mereka datang kembali" ucap hayoung.

Ekspresi jungkook yang sedikit kaget juga senang, sangat lucu namun tidak mungkin jika ia tertawa, ia hanya tersenyum simpul dan bersembunyi hingga mereka sudah tidak mengejar lagi.

"lain kali teliti dulu, mereka datang lagi kan?"

"kau--"

"aku hanya refleks, dan....terimakasih".

"hayoung~ aku meninggalkan sepedaku hehe"

***

Mereka menyusuri trotoar dengan sepeda ditangan jungkook, hayoung berencana akan pulang saat para bajingan tadi sudah pergi, namun jungkook menahan tangannya dan berjalan beriringan dengannya.

Nada langkah kaki mereka senada sehingga menciptakan suara yang tidak cukup mengganggu ditambah cuaca dan pemandangan bunga bermekaran membuat mereka merasa damai.

Sejak jungkook menarik tangannya dan berjalan beriringan tidak ada satupun kata yang mereka keluarkan, hanya bunyi kendaraan dijalanan yang mendominasi serta pukulan batu yang berasal dari pembangunan sebuah toko, menurutnya.

Tepat di samping kiri hayoung, seseorang sedang tersenyum ramah pada orang orang membeli dan mencicipi es krim yang ia jual.
Merasa tertarik, hayoung menghampirinya dan memesan 2 es krim rasa vanilla kesukaannya.
Setelah kedua tangannya memegang es krim ia kembali pada tempat ia berdiri dengan jungkook, dengan jungkook masih berdiri tak bergerak.

Tangan kanan yang berisi es krim ia julurkan pada jungkook,
"untukku?". Hayoung hanya mengangguk, dan dihadiahi senyum kelinci yang sekarang menjadi salah satu kesukaan hayoung.

"Gomawo-yo, CHINGU". Lagi lagi dengan menekankan kata chingu.

***

Bulan sudah menunjukkan rupanya, mengambil alih tugasnya untuk mempercantik langit dengan bintang bintangnya dan memberi cahaya, hayoung menolak keras kemauan jungkook yang sangat ingin mengantarnya pulang, dan jungkook hanya menghela napas dan mengiyakan.

Perasaan bersalah muncul, ia takut jika ibunya khawatir, tapi setelah ia pikir pikir, apa pernah seklipun ibunya bertanya darimana? Dengan siapa? Kenapa kau pulang telat? Jawabannya tidak sama sekali, yang ibunya lakukan hanyalah menatap sejenak kemudian pergi, atau jika aku berkata, aku pulang telat, maka jawabannya hanyalah sebuah anggukan.

Pintu terbuka, jam 8 hayoung pulang, tidak terlalu malam dan juga ibunya pasti belum pulang, namun saat lampu rumah bersinar terang ia tau bahwa seseorang datang, pasti ibunya.

"eomma, mianhae aku pulang telat"

Dan benar saja, ibunya hanya melihat kearahnya dan kemudian pergi ke dapur.

"tidak seperti biasanya ibu pulang jam segini,"

"ibu tidak enak badan". Ucapnya dan kemudian masuk ke dalam kamarnya.

Ia mengerti, ibunya bekerja begitu keras jadi ia hanya mengangguk dan masuk kedalam kamarnya, kamar yang menjadi saksi dirinya dengan sejuta mimpi yang menakutkan.


Spring Day 봄날 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang