30

31 5 6
                                    

Tangan wanita paruh baya yang sedikit berkeriput memegang gelas berisi air dinakas dekat tempat tidurnya, ia mengambil secara perlahan dan meminumnya sedangkan seorang pria berusia dua puluhan tengah duduk memperhatikan wanita paruh yang tidak lain adalah ibunya.

Wanita itu tersenyum pada anaknya walau kondisinya tidak begitu baik, tapi yang namanya orang tua sepertinya tidak mau hanya berdiam diri, ia bersikeras untuk kembali bekerja demi sebuah tanggung jawab.

"Bagaimana keadaannya? Kau masih terus mengawasinya kan?".

"eomma,... Hajima (berhenti) jangan selalu memaksakan diri, dia sudah dewasa, dia juga bisa menghidupi dirinya sendiri". Ucap anaknya memberi saran.

"Sehun-ah... Kau tidak kasar kan padanya?".

"Mianhae, aku selalu bertingkah berlebihan jika dekat dengannya, itu karena aku peduli padanya, aku menyayanginya". Ibunya tersenyum, dibalik sifatnya yang ketus pada hayoung ia sangat menyayanginya seperti saudara kandung. Hanya penyampaiannya yang salah.

Sehun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri tempat tidur ibunya.

"jangan bekerja lagi, sehun akan bekerja untuk hayoung".

"Sehun, ibu tidak bisa. Ibu ingin bekerja karena dengan begitu ibu merasa lebih sehat".

"Kenapa ibu keras kepala? Aishh.. Terserah saja, bekerja jika keadaan ibu membaik. Aku pergi dulu". Ucap sehun dan segera keluar dari kamar ibunya.

🌸

Keesokannya.

Hayoung Pov

Sekarang kami tengah berjalan beriringan, aku dan jungkook. Aku tidak tau sejak kapan suasana berubah menjadi canggung begini, tidak ada pembicaraan diantara kami, hanya suara tapak kaki dan suara ban mobil yang bergesekan dengan aspal jalan.

Kami sama sama sibuk bergelut dengan dunia kami masing masing, aku dengan pikiran bagaimana untuk mengakhiri kecanggungan ini dan jungkook... Aku tidak tau apa yang ada di dalam otaknya saat ini.

Aku melirik ke arah jungkook, ia kelihatan seperti sedang berpikir. Tapi entah apa yang ia pikirkan aku tak tau.

Yang aku lihat dia mengambil handphonenya dan mengetik sesuatu di sana
Notifikasi line ku berbunyi dan itu pesan dari jungkook.

Mr. Jeon
|hei

aku menatapnya penuh tanya untuk apa iya mengetiknpesan padaku padahal kami berdekatan ia menunjuk handphoneku dengan isyarat. aku mengerti dan kemudian mengetik balasan pesan padanya

Hayoung
untuk apa kau mengirim pesan padaku| padahal kita berjalan beriringan  

Mr. Jeon
|entahlah hanya saja aku tidak ingin berbicara


Hayoung
apa kau sariawan?|

Mr. Jeon
|tidak juga

Hayoung
lalu apa? |

Mr. Jeon
|entah

Hayoung
kau lucu jungkook|

aku menoleh padanya dan tersenyum tapi ia hanya menatapku dan cepat-cepat mengetik sesuatu di handphone nya

Mr. Jeon
|jangan tertawa

Spring Day 봄날 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang