31

38 4 0
                                    

Hayoung Pov

Aku berjalan menyusuri lorong sekolah dengan berbagai kelas di sisi kanan dan kirinya, dikelasku kosong hari ini karena guru yang mengajar kami ada kepentingan, jadi daripada aku hanya berdiam diri di kelas dengan keriuhan yang membuatku malas dan terganggu, lebih baik jika aku berjalan jalan, atau ke rooftof?

Aku berjalan melewati ruang kelas yang sama riuhnya dengan kelasku, ternyata disana juga tidak ada guru, yah. Disana adalah ruangan kelasnya jungkook. Sesekali aku menoleh kesamping, mungkin saja aku menemukan jungkook, tapi sepertinya sosok yang kucari tidak ada. Kemana dia?

"Apa dia dirooftof?". Gumamku.

Aku melewati tangga menuju rooftof, pintu terbuka dan seketika angin menerpa wajahku, aku melangkah lebih jauh dan mencari cari, Namun nihil. Pesan pun tidak ia baca, jadi dengan berat hati aku turun dan menyusuri lorong hening yang berbeda, karena semua kelas sedang dalam proses belajar mengajar.

Aku berjalan entah kemana, melewati taman belakang sekolah yang dulu sempat menjadi pertemuan ketiga ku dengan jungkook, kalau tidak salah. Langkah kakiku membawaku pada sebuah ruangan bertuliskan ruang musik, entah aku hanya berfirasat dia ada disini. Aku memutar kenop pintu, dan membukanya agak lebar hingga aku melihat punggung seorang pria yang kucari ada disana.

Aku menutup kembali pintu dengan pelan hingga tak bersuara supaya aku tidak mengganggu jungkook yang tengah bermain piano, ia sesekali memejamkan matanya, dan benar musik itu sangat nyaman didengar dan memiliki rasa.

Aku duduk dikursi yang sama dengan jungkook, kebetulan kursi yang ia duduki cukup untuk dua orang, kami sama sama memunggungi, dan bahkan saat aku duduk jungkook masih fokus pada permainannya, ia masih belum sadar kalau aku duduk dibelakangnya.

Suara piano berhenti dan terdengar helaan napas dari mulut jungkook, ia sedikit memundurkan tubuhnya hingga mengenai punggungku, ia terperanjat. Rupanya ia kaget akan keberadaanku.
Kami sama sama menoleh.

"Hayoung?! Sejak kapan kau ada disini?". Tanyanya padaku.

"Sejak.... Tadi".

"oh iya Jungkook, apa aku mengganggumu?".

"tentu saja tidak, ada apa kemari? Rindu?". Aku menatap lurus kedepan lagi, dan bersandar pada punggung jungkook, kami sama sama bersandar.

"Siapa bilang? Aku hanya bosan dikelas".

"Aku juga". Ucap jungkook.

Hening beberapa saat.

"Tentang pesanmu kemarin.... Apa maksudnya?". Tanya Jungkook.

"Oh, tidak ada hal yang serius kok, aku hanya ingin mengatakan, kalau kau harus selalu baik baik saja".

"Dengar... Aku akan selalu baik baik saja.".

Sejenak aku berpikir.

"jungkook, ngomong ngomong tentang ibu kandungmu, kapan terakhir kali kau bertemu?". Ia menautkan kedua alisnya, mungkin saja ia bingung dengan apa yang aku tanyakan.

"kenapa bertanya itu?".

"tidak, hanya penasaran".

"hm.. Aku harap aku dan ibuku tidak bertemu dengannya lagi, kau tau kalau dia hanya akan menyakiti hati ibu tiriku, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Aku sudah dewasa sekarang dan aku tidak akan kalah padanya, walaupun aku tetap memilih diam karena ibuku yang mencegahku". Ucapnya seraya menghela napas berat.

Aku mengusap punggungnya berusaha memberinya kekuatan walau mungkin itu tak banyak memberi efek..

"berarti kau sangat menyayangi ibu tirimu ya".

Spring Day 봄날 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang