27 Mianhae

36 7 4
                                    

Bunga bermekaran disuatu musim bernama musim semi, musim dikala Hayoung bertemu dengan seorang pria bernama jeon Jungkook. Pertemuan singkat dan cukup mengesankan pikir hayoung.

Angin yang membawa terbang kelopak bunga terkadang mengenai hayoung, ia tersenyum bahagia seperti biasa.

Sudah cukup lama sejak pertama kali ia bertemu dengan taehyung, perubahan kini terlihat sangat jelas, taehyung sudah sembuh dan kini ia tinggal dengan jungkook untuk sementara waktu.
Ia sangat bahagia melihat senyum mengembang jungkook, setidaknya ia belum kehilangan semuanya.

Jungkook Pov

Ocehan taehyung benar benar membuatku ingin mencakarnya, bagaimana tidak ia selalu menggangguku saat aku tengah memikirkan banyak hal. Senang memang mengetahui fakta bahwa taehyung kini menjadi normal, walau sebenarnya ia tidak begitu normal karena memang ia aneh dari dulu, dan aku menyayanginya. Ia akan menjadi teman bermainku, mendengar ceritaku dan membuliku, tidak maksudku saling membuli.

"Yaa jeon jungkookkkkk".

"jungkookaaaahhh".

"kau melamun?"

"heeiii aku laparrr".

"jungkookkkk".

"jungkookieee".

"YA!!". kurasa taehyung kaget saat aku berteriak padanya

"WAE?MWO?". Ucapnya tak kalah nyaring.

"wahh, kau bahkan lebih muda dariku, dan kau berani berteriak padaku eoh?".

"terserah aku sedang bingung". Ucapku lesu.

Aku tidak tau ada apa dengannya saat ia tersenyum mengerikan padaku, dan tiba tiba merangkulku.

"ya jeon jungkookiee".
"Bagaimana kabar wanita bernama oh hayoung itu?". Aku menatapnya refleks, untuk apa ia menanyakan hayoung?

"hmm, baik kurasa"

"aku tidak pernah menjumpai wanita sepertinya, dia baik, telaten, peduli padaku, dan imut, dia juga cantik, bukan begitu?". Aku hanya mengangguk lesu. Jujur saja aku kurang suka dengan topik pembicaraan kali ini, bukan apa apa hanya saja aku tidak suka.

"ya apa tidak sebaiknya akuu----".

"hyung!! ....ehmm..aku ...aku mau tidur". Ucapku dan pergi meninggalkan taehyung. Aku hanya tidak mau mendengar ucapan taehyung selanjutnya .

Aku menutup kamarku rapat rapat dan merebahkan tubuhku di kasur empuk milikku.
Pembicaraan taehyung datang dan masuk dalam otakku.aku tidak tau apa maksud perkataannya.
Hanya saja tiba tiba dia berbicara padaku tentang hayoung.
Aku tidak suka, apa aku kesal?

Bunyi ketukan pintu kembali menyadarkanku, itu pasti taehyung.pikirku.

Aku tidak berniat untuk membukakan pintu untuknya. Hingga notifikasi pesan muncul.

Taehyung:
Ya bocah.. Aku mendaftarkanmu open mic besok malam, jangan lupa ajak hayoung. Kau tau maksudku kan?

Aku menegakkan tubuhku, dia mendaftarkan aku open mic? Besok malam? Aish dia selalu saja tidak bisa aku tebak. Dan hayoung? Jadi dia...?

Kring. ...

Taehyung:
Tenang saja, tentang hayoung aku hanya bercanda, jadi tunjukkan padanya...besok malam.

Aku sedikit berpikir, apakah iya? Ya... bukankah aku punya janji pada hayoung untuk menyanyikannya sebuah lagu?

Aku membuka ikon pesan di handphoneku dam mencari nama hayoung.

Spring Day 봄날 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang