14

45 11 0
                                    

Gadis berkaca mata masih betah berlama lama dengan buku tebal dipangkuannya, menyendiri di bangku dingin perpustakaan memang membuatnya damai, yah namun tidak sedamai yang ia rasakan dulu.

Kenapa begitu? Itu karena seseorang tengah mengusik ketenangannya, menyeretnya masuk tanpa izin dan berbuat seenaknya, di wajah tenang itu ia menyembunyikan perasaan kalang kabut, ia marah, ia kesal dan ia muak, tentu saja

Dia bukanlah robot yang dapat dikontrol seseorang, ia tidak mau dan berharap ia bisa kembali seperti semula, dikehidupan tanpa tekanan yang bahkan hanya ia dan mereka yang tau.

Tapakan kaki mereka terdengar, tawa riang mereka terdengar walapun beberapa kali ditegus oleh penjaga karena disini perpustakaan, namun mereka tidak peduli.

Gadis berkaca mata itu menekan jari jarinya pada buku miliknya hingga kukunya memutih, bahkan apa yang ia baca tidak terbaca otaknya, ia gagal, dan sekarang ia takut.

"ya jung chaerim, annyeong". Tubuhnya bertambah bergetar kala mereka menyebut namanya, ia tetap duduk dan menunduk.

Tepukan tangan memenuhi gendang telinganya, ia mendongak.

"kau hebat jung chaerim". Ucapnya seraya memainkan rambutnya.

"haruskan kita mengadakan pesta?"

"hahaha boleh juga"

"ya, no bad"

Mereka tertawa, masih dengan tepukan tangan.
Salah satu dari mereka menarik paksa tangan chaerim, berusaha agar ia ikut dengan mereka, chaerim hanya ikut kemana mereka pergi, namun tarikan ditangannya belum dilepas.

Dan disanalah, di rooftof tempat mereka selalu menginjak orang yang menurutnya sampah, gadis berambut pendek yang menarik kasar tangan chaerim mendorongnya hingga terjatuh, dan dihadiahi dengan tawa.

"oh chaerim sayangku, aku memang marah padamu karena kau tidak berhasil mencuri itu tapi aku bangga padamu karena dengan kebodohanmu kau menciptakan sesuatu yang lebih berharga".

"kau mau apa dari kita? Mau kue? Minuman?oh tentu saja kami akan memberikan semua yang kau mau"

"berikan padaku".

"apa tidak cukup kalian membuliku?". Mereka menoleh ke arah sumber suara, dan menghentikan aksi mereka.

"wow, kenapa kau disini? Bukankah seorang pencuri sepertimu berusaha membela diri? Oh aku lupa bagaimana caranya membela diri jika sudah jelas pelakunya adalah kau oh hayoung"

"oh atau kau ingin mengganti posisi gadis bodoh ini? Oh tidak dia gadis yang pandai".

"sena, lepaskan chaerim biarkan dia pergi, karena aku menemukan mainan yang lebih seru".

Chaerim berjalan melewati hayoung dengan perasaan bersalah, ia tau ia jahat, bahkan ia menggantikan posisinya, ia bodoh, ia melihat dengan jelas mereka menarik hayoung sama seperti mereka menariknya,
'apa yang sudah kulakukan?'. Batin chaerim.
Ia tetap melanjutkan langkahnya tanpa menengok apa yang mereka lakukan pada hayoung, membiarkan mereka melakukan hal yang dilarang disekolahnya, yang ia lakukan hanya diam, pergi dari sana dan menutup pintu rooftof.

Byur....

Sekejap pakaian hayoung basah kuyup, bahkan ia menggigil karena air yang mereka gunakan adalah dingin ditambah sekarang ia di rooftof yang membuatnya tambah mengigil, belum cukup sampai disitu mereka juga menaburinya dengan tepung dan tomat busuk.

"waw kau menjelma menjadi minuman tomat dengan kue tomat, huuuu rasanya aku lapar"

"apa kalian sudah puas sekarang?"

Spring Day 봄날 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang