Pagi ini ali berangkat ke sekolah menggunakan motor gedenya, tiba-tiba motor ali mogok di tempat sepi, ali turun lalu mengecek motornya,
"sial banget sih! Pake bocor segala lagi. Mana di sini jauh sama bengkel, bisa kena omel si purnomo nih! Ckck."cetus ali dengan kaki yang menendang kerikil.
"Ekhemm.."dehem segerombolan pria bertubuh kekar yg terdiri dari tiga orang itu menghampiri ali. Satu memegang pisau, ada yg memegang kayu besar serta cerulit.
"Siapa kalian?"ali mengepalkan tangannya, ali tau pasti semua ini merupakan akal busuk dari segerombolan begal, perampok yg tak punya hati!
"Serahin semua uang lo! Atau kita bakal musnahin lo sekarang juga!"umpat salah satu si pembegal.
"Sini lo maju! Gak usah so keren deh lo, cuma modal cerulit doang bangga, cihh.. memalukan."
Bukannya takut tapi wajah penjahat itu malah semakin geram pada ali.
"Kalo mau duit tuh usaha! Kerja! Jangan ngerampok anak sekolah yang dapet uang jajan dari orang tua. Lah ini udah tua Malu-maluin aja, kasian anak kalian makan uang haram"
"Mending pada buka kalender gih sana, inget umur, kalian udah bau tanah!"ejek ali mengancang-ancang siap memukuli grombolan ini.
"Banyak bacot lo, bocah!.."celetuk pria berbadan tegap. Dia adalah bos dari keempat pereman itu.
Satu dari mereka mulai beraksi.
Bhukk..
Bhukk..
bhukk.."Aah sial, cuihh"satu pria bertubuh tinggi berkulit gelap itu tersungkur dan meludahkan darah akibat pukulan keras ali yang mengenai perutnya.
"Haha dasar lemah! Dasar payah!"seloroh ali bangga mengikuti pria bernama Killer bie salah satu tokoh kartun Naruto
"Bos biar kita aja yg ngabisin"segut yang lain. Dua pria itu langsung memegangi kedua tangan ali bersamaan, dan yg satunya terus memukuli perut ali.
Ali yang belum siap pada perlawanan itu pun akhirnya menyerah.
"Arghhh.."desah ali menahan sakit
Ali terus di pukuli hingga memuntahkan sedikit darah. Tubuhnya melemas, sudut bibirnya memar akibat terkena pukulan. Bos dari perampok itu kini mengangkat pisaunya, matanya seperti siap untuk membidik sasaran pada bagian perut ali.Mata ali menatap pisau tajam itu, apakah ali harus mati saat ia dalam keadaan memendam rasa?
Ah kenapa juga ali harus memikirkan prilly saat ia dalam keadaan seperti ini?
"ALI!"seseorang yang mengendarai mobil di jalanan yang sama kini melihat ali dalam keadaan bahaya pun langsung menancap gasnya.
Tanpa pikir panjang ia langsung menabrak pria pemegang pisau, alhasil pria itu terpental akibat hantaman mobil itu hingga kepalanya terbentur aspal dan membuatnya tak sadarkan diri.
Dia adalah rassya, ya rasya langsung membantu ali. Rassya turun dari mobilnya dan menghajar tiga perampok yang masih menyerang ali,
Untung saja rassya lumayan handal dalam ilmu bela diri.
Rasya mampu menghabisi mereka meskipun tangan kanannya harus tersayat pisau.Dan beruntung ali bisa di selamatkan. Sedangkan tiga pria kejam itu kini sudah lari memegangi perut dan kakinya yg terluka.
Bos dari mereka yang terkapar akibat tertabrak mobil, langsung di tariknya memasuki mobil bernuansa hitam.
"Li.. ali? Lo gpp? Kita harus ke rumah sakit sekarang! ayo gue bantuin"cemas rasya yg kini menopang tubuh ali.
"Engga sya, gue gpp. Gue harus ke sekolah sekarang juga. Tangan lo?"elak ali dgn suara parau, merintih kesakitan.

KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
Humor-Bila bibirku terus bungkam, bila langkahku terhenti, dan bila nafasku terkunci, percayalah mata ini tak pernah lepas untuk mencari kemana pun kamu pergi- ~♡~ "Hahaha gak usah makan lo mah pil! Badan udah segede upil nga...