Tiga gadis cantik dengan wajah sinis kini tengah menatap pria yang tengah tertidur lelap di bangku taman sekolah, satu dari mereka semakin gencar mengunyah permen karet. Dua di antara mereka melirik kanan-kiri mengamati setiap sudut.
"Kalian jaga disini! Siaga satu kalo dua curut dateng dan siaga dua kalo mereka udah deket. Satu lagi siaga tiga kalo tiba-tiba ali bangun! Oke?"
Mila dan gritte mengacungkan jempolnya setelah mendengar arahan dari prilly.
Waktu yang tepat untuk pembalasan prilly, jam istirahat yang hampir habis membuat taman menjadi sepi. Prilly tau, kebanyakan dari mereka pasti sudah bergegas menuju kelas masing-masing.
Gadis ini hapal betul, ali selalu tidur siang di taman belakang sekolah.
Perlahan kaki prilly mulai mendekati ali, tangannya menarik permen karet yang sudah tidak memiliki rasa manis.
Sebelum menjalankan aksinya, mata prilly kembali siaga untuk melihat sekitarnya. Jika ada yang bersaksi di kejadian ini, pasti berabe.
Dilihatnya mila dan gritte yg mengacungkan dua jempol. Itu berarti, aman!
Prilly kembali mengamati wajah tampan ali.
Bohong jika prilly tak menyadari ketampanan ali saat tertidur polos seperti di depan matanya saat ini.
Nyatanya prilly malah betah dan terus mengamati lekuk di setiap pahatan tuhan yang sempurna ini.
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Entah bisikan dari mana itu yang tiba-tiba berdengung di telinga prilly.
Prilly mengrejapkan matanya, ia menyadari kekonyolannya sendiri.
"Dasar kebo! Rasain nih"bisiknya sembari meleletkan lidah pada ali.
Setelah melaksanakan ulahnya ia langsung kembali menuju dua sahabatnya.
Prokk
"Berhasil!" Pekik ketiganya tertahan dengan tawa kemenangan, mereka tidak mau sampai ali terbangun karna suara gaduhnya."Kalian ngapain?"
Ketiga gadis itu langsung terperanjak kaget dan saling melirik satu sama lain.
"Guys, siaga dua!"ucap prilly dengan nada berbisik
Kedua sahabatnya mengangguk mengerti.
Verel dan tejay yang melihat keganjalan di antara mereka hanya bisa diam tak mengerti.
"Satu.. duaa.. tii.. lariiiiii"pekik prilly beriringan dengan larinya ketiga gadis itu.
"Cabe rusuh mah gitu, liat cowok ganteng malah lari. Heran gue!"verel menggaruk tengkuknya
"Ganteng dari mana? Penampakan mah iya! Pantes aja mereka langsung kabur.. Hahahaha"ledek tejay langsung berlari menghampiri ali.
"Wahh, bosen idup ya lo!"verel menyusul tejay.
"Kenapa lo?"
Verel memperhatikan tejay yang kini diam di depan ali dengan mulut menganga dan mata membulat."ALI....!!!!"pekik verel ketika melihat ali
"Banjir.. mana banjir..."
Ali terlonjak dan berdiri dengan mata yang masih terpejam. Ali menggerakan tangannya seolah mendayung perahu.
"Banjir iler lo! Liat nih jambul!"intruksi tejay kemudian terkikik geli dan memberikan ponselnya yg sudah menyalakan kameranya
Ali langsung meraih ponsel tejay dan bercermin di sana
"Damn! Siapa yang lakuin ini hah? Astagaaaa jambul kebanggan gue!"
Ali menarik ujung jambulnya yg masih ada permen karetnya. Ia kesal bukan main.
"Siapa lagi?"tawa verel tertahan
"UPILLLLLL!"teriak ali menggelegar
"Hahahahahaha" verel dan tejay semakin tertawa geli melihat wajah ali yang semakin merah.
🍃🍃🌹🍃🍃

KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
Humor-Bila bibirku terus bungkam, bila langkahku terhenti, dan bila nafasku terkunci, percayalah mata ini tak pernah lepas untuk mencari kemana pun kamu pergi- ~♡~ "Hahaha gak usah makan lo mah pil! Badan udah segede upil nga...