Mereka bilang, bermain dengan rindu itu menyiksa. Terlalu sering menutup retina mata, menguji rasa dan menyakiti jasa.
Tapi, tanggapan mereka itu salah.
Karena yang sebenarnya,
Rindu itu indah. Ia menyingkirkan gelisah lalu bergemuruh menghapus resah dan bertaruh demi menumpuk cerita untuk sebuah kisah.
***
"Kamu tau, Ali?"bisik Prilly pada sebuah bingkai foto yang terpampang diatas nakas.
Foto garangnya bersama dengan Ali.
"Aku terlalu menikmati rindu!"
Tangannya meraih figur itu lalu memeluknya erat. Ia berbaring di atas kasur sambil terus mengulum senyum.
"Satu bulan ya?"
"Huhh.. Akhirnya! Semua permainan ini akan segera selesai.. kita gak akan jaga jarak lagi.."
Matanya tertutup, senyumnya tak pernah luntur.
Cklek..
Prilly membuka matanya, ia menoleh ke arah pintu penghubung menuju balkon kamarnya.
Kepalanya menggeleng saat melihat seorang pria yang muncul dari sana.
"Selamat malam, upil ku?"
Prilly memutar bola matanya jengah. Tak lama senyumnya kembali lagi. Ia bangkit dari tidurnya lalu duduk bersila. Tangannya melambai "Night too, mantan pacar!" Alisnya bertaut, "Pangeran masih hobby ya manjat-manjat menara? Hahaha.."
Ali tercengir kuda. Ia menggaruk tengkuknya, menutup pintu balkon. "kamu lagi ngapain?"
"Lagi nahan rindu, Ali."
Ali mendekati Prilly. Duduk di hadapan gadis itu dan segera merengkuhnya ke dalam pelukan.
"Rindu siapa? Pacar baru atau mantan pacar, hemm?"
Prilly mendongkak menatap bulu mata lentik Ali "Mantan pacar!"
"Aku juga kangen kamu, banget malah." Ali tertawa geli. "Besok kamu harus ikut aku manggung, oke?"
"Manda gimana?"
"Tenang aja, Band Rassya juga di undang kok. Kayaknya udah sebulan ini dia gak pernah manggung, ya?"
"Gak bakal bisa lah! Aku kan selalu paksa dia buat jalan di setiap ada panggilan. Kasian juga sih harus ganti rugi terus, Hahaha.."
Ali tertawa lepas. "Cerdik banget, mau ngalahin kancil."
"Mereka aja kaya ular berbisa, masa kita engga? ."
"Hahahaha.."
Ting nong..
"Ada tamu?"serempak Ali dan Prilly. Keduanya saling pandang, melepaskan rangkulan lalu berpikir mencoba menebak siapa yang datang.
"Ah iya! Aku lupa, Rassya!"
"Elahh.. Mau ngapain sih dia?"
Ponsel Prilly berdering, panggilan masuk dari Rassya.
"Main, dia bawain aku bakso sama esqrim.. hihi"tawa Prilly, ia mengabaikan telponnya.
Wajah Ali cemberut. "Kenapa gak beli sama aku aja sih?"
"Di kasih pesanan tanpa bayar, tanpa ongkir, kok nolak? Hahahahaha.."

KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
Humor-Bila bibirku terus bungkam, bila langkahku terhenti, dan bila nafasku terkunci, percayalah mata ini tak pernah lepas untuk mencari kemana pun kamu pergi- ~♡~ "Hahaha gak usah makan lo mah pil! Badan udah segede upil nga...