4. Nyaman?

5.8K 424 3
                                    

Gudang**

Brakk

Prilly membulatkan matanya, ia sangat tak percaya atas apa yg ia lihat. 

Ia di sandarkan pada dinding gudang dgn sekali hentakan.

"Lo?"desis prilly sembari menatap mata elang yg ada di hadapannya

"Kenapa hem? Lo kaget?"pria ini mengunci tubuh mungil prilly dgn merentangkan kedua tangannya pada dinding

"ALI, lo.. loo mau apa hah!"gugup prilly,

Ya pria ini adalah ali, ia rasa detak jantungnya sekarang telah berdetak tak karuan. Apa lagi saat prilly menatap mata ali yg juga terus menatap mata hazelnya.

Mata elang itu
terasa 
sangat 
Teduh 
dan 
Nyaman'

"Jantung gue kenapa?"batin prilly, ia terus menatap mata elang ali, begitu pun ali.

"Lo cantik banget pril"batin ali yg juga terpesona menatap wajah cantik prilly, salah! Sepertinya ali tidak sadar saat mengucapkan itu dalam hatinya.

"Sial! Gue ngomong apa si barusan" desahnya dalam hati yg kini sudah tersadar.

"Gue mau apa? Bukannya kemaren lo yg mau minta pertanggung jawaban dari gue?"tekan ali dgn mata yg tak lepas memperhatikan bibir mungil prilly.

ali semakin merapatkan tubuhnya pada prilly hingga prilly bisa merasakan aroma mint dari nafas ali.

"Ma,,maaksud lo apa li?" sungguh perlakuan ali membuat prilly menjadi kaku, ucapannya selalu gagap dan sangat sulit untuk berbicara lantang. 

"Hah maksudnya? Katanya lo lagi ngidam? Ngidam apa heem? Bilang aja sayang, gue turutin ko! Apapun itu demi calon anak gue, pasti gue jabanin"ujar ali dengan nada menggoda prilly.

Kini tangan kiri ali memeluk pinggang ramping prilly.

"Pelukan ini? Rasanya sama kaya?.."batin prilly bertanya
Pelukan ali membuat prilly merasa nyaman, senyaman pelukan Bunda.

"Lo gila ya li, Gue gak hamil! Gue ga ngandung anak lo! Jadi lepasin gue sekarang! gue mau ke kelas, minggir!"umpat prilly menatap ali geram.

Mungkin prilly tengah mengontrol rasa geroginya, bagaimana tidak? 

"Gak? Boleh dong gue elus calon anak gue? Gue kangen sama dedek kita sayang! Boleh ya gue jenguk dia sekarang"tutur ali sembari mengelus perut rata prilly membuat prilly tersadar akan lamunanya.

Glekk, prilly menelan salivanya sendiri, tubuhnya bergetar merasakan elusan lembut dari tangan kokoh ali.

"Mampus gue, ali kerasukan apa pagi-pagi gini? Gue harus lari sekarang juga!"batin prilly. Ia berontak mendorong dada ali.

Ali langsung terpental menjauh dari tubuh prilly.

"Sayang, hey lo mau kemana?"teriak ali mencoba meraih tangan prilly

"Dasar sintinggggg!!!!"jerit prilly sembari pergi berlari meninggalkan gudang.

"HAHAHAHAHAH, kena loh! siapa suruh nantangin gue haha"tawa ali langsung pecah seketika, ia tertawa sembari memegangi perutnya. Ia rasa ia sudah puas membalas perbuatan gila prilly kemarin malam. Apalagi ketika melihat wajah ketakutan prilly, sungguh menggelikan bagi ali.

Tak lama kedua sahabat ali muncul dari balik tumpukan meja yg sudah rusak, verel & tejay.

"Hahaha Njirr gile! Sadis lo li, kasian anak orang sampe syok gitu hahaha"sahut verel yg langsung tertawa terbahak.

"Hahahaha, mantap li! Berhasil kan ide gue, gue bilang juga apa, gue yakin dia pasti bakal kapok sama lo!"ujar tejay sembari menyerahkan handicam pada ali.

"Thanks bro! Eh udah lo rekam nih?"ali tos pada keduanya sambil menerima handicam dari tejay.

"Haha ready! tinggal lo cek aja videonya"sahut tejay

"Sip, yuk ke kelas pasti udah bel"ajak ali langsung di angguki verel & tejay

🍃🍃🌹🍃🍃

Toilet** 

"Arggghhhh! Sial sial sialll"prilly mengacak-acak rambutnya prustasi.

"Kenapa gue gugup kaya gitu? Kenapa gue ngerasa aneh sama jantung gue pas dia meluk gue tadi? kenapa? Kenapa? Arghhh! Ga bisa di biarin! Gak mungkin gue suka sama dia? Kenapa juga tadi gak gue lawan dia? Arghhh, Liat aja lo li! Gw ga terima. Gw bakal bales perbuatan lo!"batin prilly menatap intens bayangannya di cermin.

"Prill? Lo kenapa? Ini gw mila? Lo di dalem kan?"teriak mila mengetuk2 pintu toilet.

Bukan mengetuk sih bisa di bilang menggedor.

Ya saat prilly berlari menjauhi gudang prilly sempat menabrak dua sahabatnya tepat di koridor sekolah. Mila & grite yg penasaran memilih ikut berlari mengikuti prilly

"Pril keluar dong. Jangan bikin kita khawatir, buruan keluar pak bandi udah lewat barusan mau ke kelas"teriak gritte tak kalah nyaring

Cklek

"Iya..iya gue gpp"ujar prilly sembari keluar dari toilet. Wajah lusuh , rambut berantakan, sungguh memprihatinkan😆

"Yaampun, lo kenapa? Ini rambut kenapa jadi kaya gini sih"heran mila lalu mengambil sisir di dalam tasnya lalu menyisir rambut prilly.

"Lo cerita dong sama kita, siapa yg udah bikin lo kaya gini?"sahut gritte merapihkan pakaian prilly.

"Argghhhh gue keselll sama aliiii"teriak prilly nyaring membuat dua sahabatnya menutup telinga

"Apa si sayang manggil mulu, dedeknya nakal ya?"celetuk ali tak kalah nyaring.

ya kebetulan ali tengah melewati toilet wanita bersama verel & tejay. 

"Kyaaaaaa"prilly menghentakan kakinya sembari menahan amara,  ali sangat membuatnya geram.

Prilly menoleh pada mila

"ini semua gara-gara ide lo tau gak! Nyesel gw pura-pura hamil di depan umum, dan lo tau? Tadi dia nyeret gue ke gudang! Dia,, diaa? Argggghhh"geram prilly lalu pergi meninggalkan keduanya.

"Eehh prill tunggu, ah lo sih, idenya buluk jadi gagalkan"cetus gritte lantas pergi menyusul prilly.

"Ishh, ko gue yg si salahin sih?"gumam mila menggaruk tengkuknya

🍃🍃🌹🍃🍃

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang