Selepas kau pergi..
Tinggalah disini kusendiri..
Kumerasakan sesuatu..
Yang tlah hilang didalam hidupku..Dalam lubuk hatimu..
Ku yakin kaupun sebenarnya..
Tak inginkan lepas dariku..
Tahukah kau kini ku terluka.."Pril.. prill.. udah dong galau nya!" Mila melempar kulit kacang pada Prilly yang tengah berdiri di pembatas balkon kamar.
"Gue gak galau! Gue cuma nyanyi!"bantahnya dengan bibir mencuat.
"Kirain. Udah punya yang baru masa galau-in yang lama. Masih jaman emang, susah moveon?."sindir Grite, ia duduk di sopa balkon ini. Tangannya mengambil jus jeruk.
Prilly masih berdiri di balkonnya sambil menatap kamar Ali yang terkena sorotan cahaya senja.
"Yang baru cuma buat mainan aja. Yang lama tetep jadi yang pertama!."
Mila dan Gritte menganga tak percaya mendengar penuturan Prilly.
"Jiahhhh.. Kok, jahat ya?"gumam Mila, wajah polosnya kembali ditampilkan.
"Serah lo deh, Pril. Serahhh!"celetuk Gritte. Ia menghidupkan leptop Prilly dan memutar video romance thailand.
"Apa menurut pandangan kalian, gue serius sama Rassya?"
"Engga!"serempak Mila dan Gritte.
"Nah itu tau, dia aja cuma jadiin gue mainan. Jadi buat apa gue punya rasa sama cowok cabul kaya dia."
"Maksud lo? Lo di apain aja sama tu anak? Bilang sama kita, biar kita langsung aduin sama komnas HAM!."geram Mila.
Gritte menatap Mila tajam "Perlindungan anak aja sekalian, Mil."
Wajah Prilly antusias, ia berlari menghampiri dua sahabatnya "Oh iya, gue belum cerita soal kejadian minggu lalu sama kalian, ya?"
Mila dan Gritte menggelengkan kepalanya. "CERITAIN!" Pekik keduanya.
Prilly tercengir kuda, "Oke, jadi.."
*Flashback..
Setelah makan malam, Prilly mengajak Rassya menuju ruang keluarga. Keduanya menyalakan televisi.
Rassya duduk di samping Prilly. Tangan kanannya berada di atas sopa, di belakang bahu Prilly.
"Pril, aku mau nanya sesuatu sama kamu. Boleh gak?"
Gadis yang tengah asik menonton di sampingnya pun menoleh. "Apa?"
Tangannya menarik Prilly agar menghadap padanya. Prilly duduk bersila, keduanya saling berhadapan.
"Kenapa kamu mau nerima aku? Apa alasan kamu?"
Prilly berpikir keras, "gue gak nerima lo! Bukannya lo yang maksa gue?"batinnya. Ia tersenyum kaku. "Karna kamu baik."
"Cuma itu?"
Prilly mengangguk.
"Bukan karena kamu suka sama aku? Cinta? Atau Sayang?"
"Belum. Tapi aku akan coba dan jalani itu sama kamu."
Rassya tersenyum senang. Ia menelukup pipi Prilly.
"Kalo kamu mau, aku bisa ajari kasih sayang yang sebenarnya sama kamu."
"Boleh!"antusias Prilly
"Ayo kita coba!"
"Nyoba? Maksudnya gimana, Sya?"
"Gini!" Tangannya menarik wajah Prilly untuk mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
Humor-Bila bibirku terus bungkam, bila langkahku terhenti, dan bila nafasku terkunci, percayalah mata ini tak pernah lepas untuk mencari kemana pun kamu pergi- ~♡~ "Hahaha gak usah makan lo mah pil! Badan udah segede upil nga...