2. Laki - laki dari Bis

4.1K 130 10
                                    

Kami masih jalan – jalan sekitaran koridor rumah sakit, tapi Entah kenapa tiba – tiba, aku teringat oleh cowok itu, cowok yang di bis. Terakhir, aku ngeliat enggak ada siapa - siapa yang nungguin dia. Apa dia sendirian? Gimana keadaan nya sekarang? Apa aku harus meriksa kembali ke Ugd ? Ide yang bagus, hehehe.

" Emmm ... Kita ke ugd yuk sekarang! " Ajakku ke dua curut ini.

" Kenapa Zar? Ada yang sakit ya? " tanya Alivya. Aku menggeleng.

" Ada yang mau aku cek. "

Suster menggerakkan telunjuk nya dari atas sampai ke bawah, kemudian membalikkan lagi kertas berkas nya. Tadi aku nanyain nama cowok yang brangkarnya disebelahku. Jiwa kekepoanku meronta – ronta.

" Ah , ini ada, pasien kecelakaan bus yang disebelah bangkar nomor 6 itu nama nya Nau..fan Pranaja. Ya, nama nya Naufan Pranaja. " Kata susternya.

Naufan? Nama nya kayak familiar banget. Maksudku memang banyak sih yang nama nya Naufan di dunia ini, tapi kayak nya yang ini enggak asing banget, apalagi Pranaja-nya kayak pernah diceritain nih orang.
" Sekarang dia masih di UGD sus? " Tanya ku.
" Tidak lagi, dia sudah dipindahkan ke kamar inap oleh keluarga nya, 2 jam yang lalu. " Kata suster itu lagi.

Oh ... Dia sudah di pindahin ke kamar inap. Ya ... Bagus deh kirain dia enggak ada yang ngurusin. Tapi... setelah aku pikir - pikir buat apa aku kepoin dia ya? Lihat aja kan kemaren waktu di bis, cuek nya minta ampun. Apa aku udah nggak normal ? Apa karena benturan kemarin yang udah buat aku enggak normal? Ahh...bodoh amat lah.

" Bentar, bentar, Kayak nya nama Naufan Pranaja itu enggak asing ya kan Liv? " Tanya Dara sambil berpikir.
" Iya ya, tapi saha ? " Kata Alivya juga ikut berpikir. Tuh kan mereka berdua aja ngerasa kalau nama Naufan itu enggak asing.

" OIYA !!! " Teriak Dara, seperti teringat sesuatu. Ya ampun kerasukan setan apa nih anak. Gede banget lagi suara nya, sampai - sampai suster tadi memperingati nya.
" Mbak, harap tenang ! " Katanya.
" Ih Dara Lo apa - apaan sih, berisik banget, ini rumah sakit tauk ! " Kata Alivya.
" Hehehe ... Maaf ya sus." Kata nya. Tak lama Dara membungkuk dan berbisik kepadaku dan Alivya.

" Guys, bukan nya Naufan Pranaja itu anak nya pak Alex? Pak Alex Pranaja, kepala sekolah kita. " Kata Dara sembari berbisik.
Oh, ya, ya sekarang aku baru ingat siapa si Naufan itu. Dia itu kata nya murid baru, pindahan dari Jakarta, dan kabar nya dia anak nya kepsek. Dia sempat jadi pembicaraan di sekolah sebab kata nya dia ganteng. Entahlah mereka tau darimana, jadi aku anggap itu boongan, tapi... beneran ganteng kok dia.

" Oh iya gue ingat, berarti pas kecelakaan kemarin itu seharusnya, hari pertama dia masuk sekolah ya kan? " Sahut Alivya.
" Kita harus jengukin dia. " Langsung saja dengan cepat, Dara berlari mendorong kursi roda ku. Asstaghfirullah laju nya curut ini dorong kayak kecepatan motor Valentino Rosi ! kenapa lagi sih nih anak ?!

..................

Kami tiba di lantai atas, dan kami sudah tiba di depan ruang inap si 'es batu'. Dara dan Alivya mengintip dari kaca di pintu.
" Tuh kan bener, Naufan Pranaja itu anak kepsek, bukti nya pak kepsek aja ada disitu. " Kata Dara berbisik.

" Kayak nya dia baru sadar deh. " Sahut Alivya. Bagus banget ya mereka berdua ngerumpi dan ngintipin enggak jelas, sedangkan aku di diemin disini kayak obat nyamuk, aku juga pengen ngintip, tapi nggak mungkin dong mereka mau gendong aku.
" Masuk yuk Liv. " Ajak Dara .

" Eh enggak usah mereka kan belum kenal sama kita. " Sahut Alivya .

" Au ah, inti nya gue mau masuk." Dara menerobos masuk. Alivya sudah berusaha nahan Dara supaya enggak masuk, tapi tetep aja dia masuk.
Yah terpaksa deh, aku dan Alivya harus masuk juga demi menjaga Dara agar sikap nya enggak malu - maluin.
Saat kita masuk, tentu aja pak Alex dan istri nya bingung saat ada makhluk mars masuk ke kamar inap anak nya.

Wisheart [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang