Epilog

922 29 3
                                    

8 tahun kemudian.

Hujan deras di Bandung
dan hatiku rindu.

Selalu ada kerinduan yang terus menghampiri meskipun sudah bertahun - tahun berlalu, Naufan memang tidak bisa dilupakan.

Aku berjalan tetap menyusuri rumah lamaku di Bandung, semuanya masih sama dan tidak ada perubahan hanya saja, semua nya sudah menua.
Aku membungkuk di depan seorang anak laki - laki kira - kira berusia 7 tahun.
" wah bagusnya mainan ini siapa yang beliin? " kataku dengan suara menggoda anak kecil.

" mama kepin dongg. " katanya. " yaudah untuk Teh Zara aja ya mainannya. " kataku mengambil mainan Kevin, anaknya kak Miranda.

" Enggak boyeh, beli aja sendili ini kan punya Kepin. " katanya lagi.

" tapi Kevin harus bilang teteh cantik dulu baru teteh balikin mainannya. "

" iya teteh Jala cantiikk. " katanya. Aku tersenyum mendengarnya. " kiss dulu. " kataku dan dia pun mencium pipiku. Aku tertawa karena aku suka gangguin anak kecil ini.

" Zar udah zar. Tuh hp kamu dering di kamar entah siapa yang nelpon, Bayu mungkin. " kata kak Miranda. Aku segera beranjak, " dadah Kevin. "

Aku duduk di meja kerja ku dan melihat telpon dari temanku.
" halo. "

" heh, kita udah nungguin nih, ada Bayu juga. " katanya.

" oh kalian udah nyampe? " tanyaku.

" aku otw ya. " kataku.

Aku beranjak lagi dari duduk berniat untuk bersiap. Tak lama aku melihat fotoku dan seorang laki - laki, dengan tulisan dibawahnya.

Zara Fazila
&
Bayu Fadilah Akbar

...

Continue to Part 2

Part 1

Selesai

Wisheart [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang