35

526 26 2
                                    

🌸                                                  🍃
        
     🌸          🍃

🍃                                          🌸

" mungkin ini terakhir kalinya gue masuk rumah sakit. "

•••

Terasa pelan saat Naufan mendorong kursi rodaku. Aku menghela nafas.
" denger ya, lain kali enggak perlu gitu lagi. Aku tuh enggak mau aja kamu terlibat kasus trus jadi masuk bk. Jujur aja sebenarnya aku enggak apa - apa kok. " kataku. Naufan tidak merespon.

" emm.. Memang sebetulnya kamu benar hati aku juga nyesek dengernya, cuman yaudah lah, entar semuanya berlalu juga. " kataku lagi.
Tiba - tiba sesuatu yang jatuh mengejutkan ku.
Sehingga aku menoleh ke belakang.

Sontak aku kaget saat melihat Naufan sudah jatuh ke lantai.

" NAUFAN! "
...

Aku menelungkupkan kepalaku di meja belajar. Belum ada kabar sama sekali dan ini membuat hati aku gelisah gak karuan.
Ya Allah aku takut, Naufan terus - terusan sakit. Aku takut dia kenapa - napa.

Tak lama handphone ku berdering, dengan cepat aku mengangkatnya.

" halo kak ?

" fran, gimana keadaan Naufan? "

" bang Naufan udah baik - baik aja kak, jangan khawatir. Terus sebaiknya kakak jangan kesini dulu, besok aja kalau bisa. Soalnya bang Naufan perlu istirahat. " jelas Afran.

" oh yaudah,  emm Fran... Apa ada masalah lagi sampai Naufan pingsan ? "

" aku enggak ngerti kak tadi penjelasan dokternya gimana, besok aja kakak coba tanyain mama atau papa ya. "

" yaudah, makasih ya Fran. "

" iya kak sama - sama. Intinya kakak enggak usah khawatir. " Aku mengangguk. Kemudian aku menutup panggilan.

Meskipun begitu tetap aja hati aku masih gelisah nungguin besok, enggak tau kenapa.

Naufan kamu yang kuat ya... Kamu harus berjuang supaya kamu enggak jatuh sakit lagi.
...

Pintu dibuka. Aku masuk kedalam ruangan yang mungkin luasnya 4x4 m itu.
Terlihat Naufan duduk diatas bangkar, dia melihat sinar matahari di luar jendela sana. Hari ini aku enggak mau masuk sekolah, lagian enggak belajar juga kok.

" kamu ngapain? " tanyaku. Naufan terbuyar dan melihat kearahku. Dia menyapaku dengan senyum manisnya itu.
" ngeliat dunia aja. " katanya lagi. Aku hanya tersenyum mendengarnya.

Aku membuka rantang yang dibuatkan mama tadi. Mama emang nyuruh aku bawa makanan kesini,  dia bilang untuk calon menantunya.
" enggak enak ya kita keseringan kencannya di rumah sakit mulu. " katanya.

" enggak apa - apa kali, pacaran itu enggak nentuin kencan nya harus dimana. " kataku.
Naufan terdiam. Dia menghela nafas.

Wisheart [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang