Eza tersenyum kemudian beralih duduk di bangku sebelahku. Gara - gara dia air mata ku enggak jadi turun.
" Ngapain kamu kesini? " Tanyaku agak dingin. Perkenalkan nama nya Eza ; sahabat ku dari kelas 3 SD, dan juga tetanggaku, rumah nya tepat disebelah rumah ku.
Cuman untuk hari ini, aku lagi kesal di buat – buat, sama nih anak, alasannya karena selama aku dirumah sakit, dia sama sekali enggak jengukin aku." Gimana keadaan lo? " Tanya Eza.
" Ngapain lo nanya - nanya ?! " Kata ku lagi, kali ini benar - benar ketus. Eza memegang kepala ku, aku berusaha menghindar.
" Lo pasti marah ya? Karena gue enggak jengukin Lo waktu di rumah sakit ? " Aku diam, bagus deh Eza peka, tapi aku harus tetap jutek, supaya Eza merasa bersalah. Jahat banget yak aku.
" Zar ? " Panggil Eza lagi, aku tetap diam. Tak lama Eza mencubit pipi ku.
" Ngapaiin sih kerjaan lu itu ngambek mulu hah? " Kata nya tetap mencubit pipi ku.
" Aaaa, sakit tauk ! " Kata ku, Eza pun melepaskan tangan nya, sambil terkekeh." Habisan nya aku kesel tau nggak ? masa selama aku dirumah sakit, kamu enggak datang sama sekali buat jengukin aku. " timpalku.
" Iya, maafin gue ya Zar, kemaren tuh gue tanding futsal, jadi ya harus banyak latihan, sebelum pertandingan. " Kami diam, aku tahu bukan itu alasan Eza.
" Ngomong - ngomong, gue turut prihatin, sorry ya. Gue tau dari nyokap lo. " Aku mengangguk.
" Jadi ... Lo maafin gue kan? " Tanya Eza lagi. Aku berpikir, maafin gak ya, kalau dilihat-lihat kasihan juga nih anak.
" Iya aku maafin, tapi ... Pas pulang sekolah, kamu harus beliin aku waffle es krim. " Kata ku. Aku sangat suka waffle es krim, dan biasa nya Eza yang suka beliin aku waffle itu. menurut ku Eza is the best lah.
" Pulang sekolah siapa yang jemput? " Tanya Eza.
" Emm... Pak Ihsan. " Kata ku, pak Ihsan itu supir dirumahku, lebih tepatnya supir papa karena papa pandangannya udah nggak bagus lagi, jadi perlu supir ketika beliau harus ke kantor, namun sekarang kerjaan pak Ihsan di tambah jadi nganterin aku.
" Ya udah pulang sekolah, gue ikut lo ya, kita pergi beli waffle es krim. "
Aku tersenyum sumringah. Tuh kan apa aku bilang Eza tuh is the best lah pokok nya.Tak lama Alivya, Dara dan Arlin datang menghampiri ku dan Eza.
" Ternyata disini nih anak, pacaran lagi. " kata Arlin " Ayok ah, balik kelas, udah bel ! " sambungnya.
" Ya udah, gue balik dulu. " Kata Eza yang kemudian bergegas pergi.Saat dalam perjalanan ke kelas tiba - tiba si Dara mempertanyakan pertanyaan yang tak lazim.
" Zar, gue bingung deh sama lo, lo tuh pacaran apa enggak sih sama Eza ? Perasaan gue lo tuh tiap hari deket banget sama dia. " Kata Dara.
Aku menghela nafas. " ya enggak lah, berapa kali aku harus bilang, kalau aku sama Eza itu cuman sahabat, itu aja. " Tegas ku, mereka bertiga ber-oh. " ya kita kan suudzon aja gitu. Jarang – jarang cowok sama cewek bisa pacaran. "
Tak lama Arlin menyodorkan 5 tiket teater." TADAAAA. " Kata Arlin menyodorkan tiket itu. Aku mengambilnya.
" Itu tiket pertunjukkan teater, buat lo and family. " Kata Alivya.
" Tiket VIP? " Tanya ku, mereka mengangguk.
" Bu Tuti tadi yang suruh kita kasiin ini ke lo. Enggak enak hati dia." Kata Dara. Aku berpikir sejenak, aku tidak mau membuat diri ku sedih lagi, karena seharusnya aku enggak boleh kayak gini. Kasian teman – temanku. Lagipula aku ingin juga ngeliat penampilan mereka yang udah latihan berminggu – minggu.
" Baiklah, insya Allah aku akan pergi. " Kata ku, Alivya, Arlin dan Dara tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
Wisheart [ Selesai ]
Teen Fiction[ MASIH DALAM TAHAP REVISI] mohon maaf apabila cerita agak berantakan karena saya sambil merevisi bab demi bab, thank you yang sudah mau singgah. ••••• Seorang siswa bernama Zara, harus mengalami nasib tragis. Mengalami kecelakaan bus sekolah dan t...