31

511 35 3
                                    

Nyampe rumah aku langsung tidur, setelah mandi dan makan tadi. Aku enggak megang hp sama sekali rencananya pas rebahan saat malam aku mau main hp sebentar, eh tau - taunya mata ini enggak kuat buat main hp lagi jadi ya... Tidur akhirnya.

Sambil tidur aku sambil mikir.

Naufan lagi apa?  Hahaha.

Keesokan paginya, kami semua sarapan bersama kecuali tidak adanya kak Miranda, karena dia ada dirumahnya bersama suami tercinta. Jadi yang makan disini cuman aku, bang Mirza, mama sama papa.
" ma, mama beli wortelnya dimana? " tanya bang Mirza.

" biasa, di tempat mang Diman. " jawab mama disela - sela makannya. " kenapa memang bang?" sambung mama.
" manis ma, kok wortel bisa manis sih ma ? " kata bang Mirza. Aku mengerut kan dahi, manis darimana?  Biasa aja kali rasanya. Rasa wortel.

" manis gimana bang? " tanyaku.

" manis dek, mungkin karena mama yang masak kali ya makanya manis. " papa menahan tawa.
" kamu kenapa sih bang? " tanya mama.

" ma... Bang Mirza tuh lagi kasmaran, makanya dia kayak gini. Liat aja tuh dari pagi senyum - senyum terus. " kataku. Bang Mirza mencubit pelan lenganku.
" ohh... Jadi sekarang Mirza udah punya pacar. " kata papa. Aku tertawa besar, geli sekali hatiku, serius.

" dan mau tau nggak... Pacarnya bang Mirza itu temannya Zara pa hahahaha. " kataku disela - sela tawa. Sungguh hatiku geli karena faktanya abangku sendiri pacaran sama teman aku meskipun itu bagus, tapi aku tetap enggak bisa nahan tawa.
" ih kok bisa sih pacaran sama temen adikmu, berarti... Masih kelas 2 SMA dong, berarti... Beda tiga tahun sama kamu. " kata Mama. Aku tertawa lagi.  " siapa namanya, boleh dong ajak kesini. " goda mama lagi.

Bang Mirza beranjak berdiri kemudian mengambil tas nya. " Mirza berangkat dulu, Assalammualaikum.  " katanya, langsung keluar dari rumah. Dia katanya mau pergi sama temanya, palingan sama Arlin kali, hahaha.
Aku melanjutkan tawaku. Mama dan Papa hanya senyum - senyum aja, suka aja ganggu bang Mirza.

"Zar kita pergi terapi ya, kita check up dulu. Kalau lumpuh kamu bisa disembuhin disini mungkin kita enggak harus ke china. " kata mama. Aku mengangguk mengerti.
...

Zara? 

Aku baru membuka hp saat setelah sarapan tadi, dan terlihat pesan Naufan masuk ke handphone ku.

Mbb.
Enggak ada megang hp soalnya.

Naufan belum menjawab. Dia juga enggak online. Yaudah deh biarin aja dulu, nanti dia pasti balas, mendingan aku mandi aja. Bau ketek soalnya wkwk, eh enggak ya aku enggak bau ketek, cium aja kalau enggak percaya.

Selesai mandi, aku ngecek hp lagi dan ada balasan dari Naufan. Dengan cepat aku membukanya.

Iya, enggak apa - apa.
Lo mau kemana hari ini?

Hmm...
Aku mau pergi check up sama mama.

Oh, kapan?

Bentar lagi mungkin, mama
Juga masih beres - beres rumah.

Bantuin dong mama beresin
Rumah.
Ini malah chat sama cowok.
Ish ish 😒

Lagian siapa suruh cowok itu
Chat duluan 😛

Yaudah bantuin sana mama
Beres - beres.
Gue enggak mau lo jadi anak durhaka.

Wisheart [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang