7. Di ghibahin

1.4K 65 7
                                    

Cerita Arlin, tentang bagaimana dia bisa pulang dengan bang Mirza, sebenarnya sesuatu yang biasa, cuman bagiku itu suatu perkembangan yang laju banget. Bang Mirza perlahan bisa dapetin Arlin.

Lagipula gak ada yang salah, orang cuman dianterin pulang, salah siapa si Andri pocong itu, Arlin minta jemput dia gak datang.

" Ya, gak ada salahnya menurut gue. Si Andri pocong aja tuh terlalu lebay. "

" Udah lah Lin, putus aja, Andri itu rese banget, kasar, ih mit amit gue dapet cowok kayak dia. " Ujar Dara. " Ya kalau segampang itu ngomong putus, terus udah gitu aja, mah enak bener. Gue udah pernah mutusin dia, dan dia tuh nekat Dateng kerumah gue sampai mohon - mohon ngajak balikan. "

" Sumpah ?! " Tanyaku tak percaya dibalas anggukan oleh Arlin. " Ih bahaya kalau lama - lama kayak gitu. "

" Gak papa sih, ini baru satu kali dia kasar sama gue, entar kalau udah terlalu jauh baru gue putusin. Gue tuh masih cinta sama dia. "

Yah, susah deh kalau kayak gitu. Kalau masih ada kata cinta keluar dari mulut Arlin. Jalan buat bang Mirza masih kecil banget kayak anak curut masih dalam kandungan.

.....................

Tak lama bang Mirza dateng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama bang Mirza dateng. " Yuklah, udah mau foto family. " Dia memegang ganggang kursi rodaku, mendorong nya perlahan ke latar dimana tempat kami akan dipotret. " Bang, kok bisa Abang pulang sama Arlin kemaren ? "

" Ha ? Kapan ? "

" Ada kemareen. "

" Ooh, gak ada sih biasa aja. Kebetulan ketemu dia sendiri di depan mini market gak jauh dari rumah. " Aku hanya ber-oh. Tiba - tiba, pintu studio dibuka, dan seorang laki - laki tinggi semampai dengan kacamata, dan membenarkan jas nya tersenyum kearah kami. " Nah itu dia, sini mas Rio. " Ucap kak Miranda, laki - laki itu pun mengiyakan kemudian bergabung bersama kami.

" Siapa nih ? " Tanyaku dengan santainya. " Calon suami kak Miranda."

" Hah kok bisa ?! Sejak kapan ? " Aku memandang kak Miranda dengan tatapan tak percaya. " Kita mulai ya, tolong menghadap ke kamera. "

" Entar kakak ceritain. " Ujarnya dengan senyum nya yang penuh penekanan. Astaga, hampir 70 persen waktuku dirumah, bahkan aku sendiri gak tau kalau kakakku udah dilamar.

Singkat cerita, kak Miranda emang dilamar sama pria yang baru aja dikenalnya 2 Minggu, dan yah, kak Miranda dilamar katanya pacaran dalam menikah gitu.
" Kakak emang belum mau ngasi tau kamu kan baru lusa kemaren dia ngelamar kakak. "
" Tetep aja, seharusnya aku jadi orang pertama yang tau kak gimana sih. "

" Iya ini kamu orang pertama yang tau kok."

" Orang pertama apanya, orang bang Mirza juga udah tau kok. "

" Iya...juga sih. " Kak Miranda terkekeh. " Jadi kapan emang kak dia bawa family nya kesini ? "

" Enggak tau sih katanya Minggu depan. "

Wisheart [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang