18

1.2K 55 3
                                    

Hari senin. Aku bingung harus gimana ngajak tuh anak jalan, sedangkan Naufan nya aja kayak gitu, itu pasti bakalan susah .
Pengen sih jalan lagi sama Naufan, cuman hilanggg muka ku, muka ku nanti hilang kalau ngajak diaaa, omg!!

" Zar." Panggil Dara, yang membuyarkan lamunan ku .

" Ada yang nyari Lo tuh diluar . " Kata nya . Ha ? Siapa ?

Aku mendorong roda kursi ku keluar kelas, dan mau tau nggak siapa ?

Naufan gaes, Naufan!

Dia menyodorkan kantong kertas kepada ku .
" Itu baju Abang Lo kemaren . Udah di cuci. Makasih ya . " Kata nya .

Aku memandang wajah Naufan . Kemudian entah kenapa mata ku tiba - tiba terasa panas banget.
Kemudian aku menundukkan kepala ku kebawah dan mengedipkan mata ku berkali - kali supaya enggak keluar air mata.

" Naufan . " Kata ku pelan. Oke aku harus mengumpulkan keberanian, supaya aku bisa ngomong .

" Besok .. jangan sekolah ya . " Kata ku . Aduuh aku malu . Tunggu dulu, Zara kau pembawa ajaran sesat, masa kamu ngajak anak orang bolos sih . Oke jangan seharian deh, setidak nya dari pulang sekolah aja .

" Ha ? " Kata Naufan .

" Salah . Pulang sekolah, pergi sama aku ya. " Kata ku lagi . Ya Allah hamba maluu .

" Ha ? " Kata nya lagi .

" Eee.... Besok, pulang sekolah, aku pengen jalan sama kamu . Aku mohooon bilang iya, bilang iya. " Kata ku .

" Kenapa ? " Kata nya .

" Karena, aku pengen aja gitu. Setelah itu aku janji enggak akan gangguin kamu lagi, please sehari itu ajaa. " Kata ku . Kemudian Aku memberanikan diri untuk melihat mata Naufan .

Kemudian tanpa basa - basi lagi, Naufan mengangguk perlahan .
Kemudian dia naik keatas . Menuju ke kelas nya .
Huuuft . Beneran jantungku rasa nya mau copot, deg - degan banget, haaa, aku rela hilang harga diriku demi kamu maass. Ih apaan sih.
...

Keesokkan harinya nya pas pulang sekolah, benar saja Naufan menepati janji nya.
Ya Allah deg - degan plus maluu . Oke Zara kumpulkan keberanian mu, jangan malu .

Pertama kami ke tempat hiburan terbaik di Bandung . Yaitu transstudio Bandung .
" Kenapa kesini ? " Tanya nya .

" Enggak apa - apa main - main aja, yuk . " Ajak ku .

Kami ke toko suvenir . Aku mencoba topi yang terpajang disana . Naufan juga melihat topi cuman dia kaku banget . Diam - diam aku mengambil handphone ku dari dalam tas, dan memotret wajah ku dengan Naufan yang candid melihat topi hihi . Enggak apa - apa kenang - kenangan .

Aku mencoba kan nya topi kelinci .
" Kamu imut banget . " Kata ku, tapi wajah nya B aja gitu.
" Coba senyum kek, nih senyum kayak aku. " Kata ku tersenyum manis di depan nya .

Aku meletakkan kedua jari ku di pinggir bibir nya kemudian menarik nya supaya tersenyum .
" Tuh kayak gini, yaudah yuk keluar . " Kata ku mengajak nya keluar .

Kami berhenti di roller coaster yang ada disana .
" Lo serius mau naik ini ? " Kata nya . Aku mengangguk, wajah nya kelihatan pucat .

" Kenapa ? Kamu takut ya ? " Tanya ku . Dia menggeleng perlahan, kali ini wajah nya benar - benar makin pucat . Kayak nya dia takut nih .

" Enggak maksud gue, emang kaki Lo bisa ?" Tanya nya .

" Bisa kok kan tinggal duduk . " Kata ku. Lagian Aku menarik tangan nya untuk naik ke roller coaster .

Wisheart [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang