19

1.3K 54 6
                                    

Naufan

" Besok .. jangan sekolah ya . " Dahiku mengernyit sesaat dia ngajak jangan sekolah besok, maksud nya apa ?

" Ha ? " Kataku, memastikan.

" Salah . Pulang sekolah, pergi sama aku ya. " Katanya lagi.

" Ha ? " Kataku lagi.

" Eee.... Besok, pulang sekolah, aku pengen jalan sama kamu . Aku mohooon bilang iya, bilang iya. "

" Kenapa ? " tanyaku.

" Karena, aku pengen aja gitu. Setelah itu aku janji enggak akan gangguin kamu lagi, please sehari itu ajaa. " aku terdiam, sejujurnya aku berpikir. Rasanya masih malas harus jalan lagi sama dia, entar ada masalah lagi kayak kemaren, cuman dia bilang enggak bakal gangguin aku lagi, dan mungkin setidaknya jika aku bilang iya, maaf ku akan tersampaikan jadi semua nya impas, semoga aja aku enggak berurusan lagi sama dia.

Kemudian tanpa basa - basi lagi aku mengangguk, pelan.
Gadis kursi roda itu teresenyum sumringah.

Aku langsung berbalik naik keatas tangga.

Dadaku terasa digelitik, kok gini ya ? Jantung juga berdebar, kenapa nih ? Apa jangan - jangan... ?

Mau tumbuh bulu di dada ?

...

Esoknya benar saja kami jalan dan dia ngajak aku ke Trans studio Bandung. Setelah beli tiket kami main, awal nya dia yang mau bayar tiket nya, tapi kasian tiket nya mahal sampai ratusan ribu, jadi aku tambahin.

Entah kenapa aku banyak kasian sama dia sekarang.

Banyak yang dimainkan termasuk roller coaster yang paling aku takuti, tapi aku enggak mau kelihatan takut di depan cewek ini, makanya aku beranikan diri, tapi nyatanya tetep aja ketahuan.

Hampir sampai maghrib itu kami main semuanya, dan gadis kursi roda itu bahagia sekali kelihatannya, begitu juga aku, rasanya hari ini lebih banyak tertawa daripada biasanya.

Saat malam, kami istirahat di taman. Aku melihat gadis kursi roda itu, saat dia memakan es krim yang dibelinya tadi dan menceritakan kisah kecilnya, aku melihat wajahnya, dia cantik dan wajahnya murni banget. Dia gadis yang lembut, lalu kenapa aku harus kasar kepadanya, padahal tidak ada kesalahan yang dia buat.

Keyla !

" Enggak ! " kataku tiba - tiba berdiri refleks, saat aku teringat bahwa hatiku masih ada Keyla, dan dia bukan Keyla, kenapa aku bisa bersamanya ?

" Lo bukan Keyla, dan sampai kapan pun Keyla enggak akan tergantikan oleh Lo ! " kataku kemudian dia berdiri.

" Jadi... Lo jangan pernah berharap gue akan cinta sama Lo . " Kata ku lagi.

PLAK ...

Dia menamparku. Sungguh dia menamparku, kemudian dia menangis.
Tatapan matanya tajam, tapi sendu kepadaku, kemudian tanpa basa - basi lagi dia segera pergi meninggalkan ku sendiri di taman ini.

Aku memegang pipiku, kemudian mengatur nafas.

Aku... Cuman punya Keyla..
...

Wisheart [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang