11

1.2K 67 7
                                    

Hari Minggu hari pernikahan kak Miranda.
Aku sudah didandani MUA nya kak Miranda.

" Kakak deg - degan Zar . " Kata kak Miranda.

" Jangan terlalu dibawa gugup kak , entar luntur lagi makeup nya . " Kata ku .
Kak Miranda menarik nafas dan menghela nafas. Aku tau dia pasti gugup akan pernikahan nya .

Acara akad dimulai , aku melihat calon suami kak Miranda lumayan ganteng, manis orang nya .

" Saya terima nikah nya Miranda Fazila binti Ruslan Aranthayuda dengan mas kawin cincin seberat 2gr dan seperangkat alat sholat dibayar tunai . " Kata suami kak Miranda .

" Bagaimana saksi sah ? " Kata pak penghulu .

" Sah . " Kata semua orang . Kemudian semua orang mengucapkan syukur .

...
Aku menghampiri Dara dan Arlin yang sedang menyantap makanan mereka .
Aku memperhatikan Dara yang dengan lahap nya mengemut tulang ayam .

" Dara udah napa ? Udah habis juga daging ayam nya " kata Arlin .

" masih enak tulang nya . " Kata Dara , mengemut tulang ayam , astaga Dara , Dara .

" Zar , gue denger Naufan masuk rumah sakit ya ? " Kata Arlin .

" Iya gara - gara si Dika kutu kumpret itu, kan kasihan Naufan . Jenguk dia yuk  . " Kata Dara . Iya ya gimana keadaan Naufan ya ? Dia udah sadar apa belom. "

" Hush , gila Lo lagi ada acara gini Lo mau pergi jenguk . " Kata Arlin .

" Ayo , sekarang aja . Kan akad nya udah selesai , nggak usah lama - lama . " Kata ku semangat .

" Ayo , pakai mobil Arlin aja, tapi bentar gue ngabisin yang ini dulu . " Kata Dara , kembali mengemut tulang ayam nya. Hm Dara mau diemut sampai malam pun enggak bakalan abis tuh tulang, kecuali dia telan.

" ih kelamaan, udah sekarang aja." kata ku menarik tangan Dara dengan segera.
...

Kami tiba dirumah sakit . Entah lah apa mama dan papa mencari ku . Tapi enggak lah , mereka kan lagi sibuk , aku cuman sebentar kok .

Kami menuju ke meja resepsionis , niat nya mau nanya sama perawat nya tentang Naufan , eh tiba - tiba kita ketemu sama Bu kepsek .
" Eh kalian. Mau jengukin Naufan ya ? " Kata beliau , kami bertiga mengangguk .

" Bukan nya kakak nya Zara nikah ya , bentar lagi Tante juga mau pergi kesana, kok kalian disini ? " Tanya beliau lagi .

" Cuman mampir sebentar kok Tante , habis itu pulang. Gimana keadaan Naufan Tante ? " tanya ku.

" Allhamdulilah dia udah membaik,  Yaudah Tante mau ke kantin dulu. Ruangan Naufan dari sini belok kanan, Anyer 1 nama ruangan nya . " Jelas Bu kepsek .

" Baik Tante makasih . " Kata Arlin .

" Yaudah Tante tinggal dulu ya . " Kata Bu kepsek kemudian pergi .

" Ih gue ke toilet dulu ya , kalian duluan aja entar gue nyusul . " Kata Dara kemudian berlari mencari toilet .
Heh ada - ada aja tuh anak . Kemudian Arlin menggandeng lengan ku , menuju ruangan Naufan .

Aku dan Arlin tiba di ruangan Naufan . Tak lama handphone Arlin berdering .
" Andri. Zar Lo masuk aja duluan . " Kata Arlin , berjalan menjauh mengangkat telpon .

Aku menghela nafas membuka kenop pintu secara perlahan , kemudian masuk secara perlahan .
Aku melihat Naufan yang sedang menghadap kesamping arah jendela , apa dia tidur .

" Naufan ? " Sapa ku pelan . Dia tak menggubris , cuman dia menghela nafas , aku bisa melihat , mungkin dia enggak tidur .
" Aku .. minta maaf . " Kata ku , jantung ku berdebar lagi . Naufan menelentangkan tubuh nya , tetapi tidak melihat kearah ku dia melihat ke langit - langit .

Wisheart [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang