27

523 30 0
                                    

Aku menempelkan fotoku dan Naufan di pintu lemari. Supaya pas ngambil pakaian bisa ngeliat foto itu terus hihi.

" ah.. Pacar gantengku, cepat sembuh ya.. " kataku, sambil mengusap foto itu.
Ah iya, aku lupa memberikan satu lagi untuk Naufan dia pasti belum ngeliat foto ini, entar aja pas pulang sekolah aku kerumah sakit sama Dara, kasiin fotonya.

Emang beda ya udah pacaran kayak gini, jantung itu lebih sering berdebar hampir setiap harinya, tapi pas pacaran aku berusaha untuk enggak lupa sama Allah, kalian juga harus gitu, kalau pacaran jangan lupa sama Allah, sholat jangan ditinggalkan.

Saat pulang sekolah barulah aku kerumah sakit bareng Dara, habis itu baru nganterin Dara pulang.

Disebelah bangkar Naufan sudah ada pasien baru. Naufan bilang, dia pasien yang habis transplantasi jantung.

" Sama kayak Arlin ya zar? " kata Dara. Aku mengangguk sambil terus memakan gorengan yang kami beli tadi.

" memang Arlin kenapa? " tanya Naufan.

" Arlin dulu tuh pernah transplantasi jantung pas kelas 10 kalau enggak salah, itu tuh pas dia masih di Jogja. " kata Dara. Aku mengangguk lagi. Aku melihat Naufan terdiam, dia berhenti memakan gorengannya.

" dia dari Jogja? " tanya nya. Dara mengangguk.

" iya dulu tuh pas kelas 10 Arlin belum tinggal disini, dia masih di Jogja sama papanya disana, dia disana sempat ada masalah jantung, karena jantung nya udah enggak sehat lagi, dia transplantasi jantung, tapi enggak lama papanya juga meninggal. Akhirnya nenek nya si Arlin ini bawa dia kesini, ke Bandung pas kenaikan kelas 11..."

" bentar, jadi dulu pas kelas 10 Arlin pernah transplantasi jantung di Jogja? " tanya Naufan memastikan, kali ini raut wajahnya terlihat serius.

" iya. " kataku.

" berarti sekitar tahun 2017? " tanyanya lagi. Kami berdua mengangguk.

Aku berpikir, anehnya Naufan semakin ingin tahu tentang Arlin, tapi dari yang aku lihat, bukan dia ingin tahu tentang Arlin-nya melainkan transplantasi jantung yang pernah Arlin alami. Pertanyaan nya apa yang sangat Naufan ingin tahu soal transplantasi jantung Arlin?

Saat kami akan pulang Naufan tertidur, mungkin karena pengaruh obat makanya dia tertidur.
Aku melihatnya terlelap sangat pulas. Aku tidak ingin membangunkan nya, biarlah dia tidur dulu.

Oiya hampir aja lupa lagi. Aku mengambil foto cetak kami berdua, aku letakkan dibawah tangannya, kemudian baru lah aku pergi.
...

Aku melihat jam dinding yang masih menunjukkan pukul 8 malam, masih awal menurutku.
Tv menyala, muncul film sinetron yang mulai menghiasi tv di malam hari.
" siapa sih yang suka nonton sinetron? " gumamku. Aku mengutak - atik remot tv, mencari film yang setidaknya menghibur dikit.

Tak lama bang Mirza datang duduk disebelah ku sambil melepaskan penatnya. Dia baru pulang kuliah.

" haahh... " serunya. Matanya terpejam dan aku memandangi wajahnya yang lumus.
" bang. " panggilku. Dia hanya menjawab dengan hm aja.

" masih suka sama Arlin? " tanyaku. Bang Mirza hanya mengendikkan bahu.

" serius bang. " kataku. Kini dia hanya mengangguk. Ih, kok ngeselin ya ditanya yang betul tapi jawabnya resek gitu.

" abang tau nggak sih kalau dulu Arlin itu pernah transplantasi jantung? " tanyaku. Bang Mirza mengangguk lagi. Oh yaudah berarti bang Mirza udah tau karena dia B aja kayak nya.

" mama mana? " tanya bang Mirza.

" dikamar tadi beresin, makan malam. " kataku. Bang Mirza beranjak bangun kemudian berjalan kedapur. Pasti dia mau ngagetin mama lagi deh. Aku mengikuti bang Mirza.

Wisheart [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang