30

535 35 2
                                    

YEEYY, 30!!!! ❤❤❤

MOGA LIKE YAAAAA 🌞

LUVLUV 💕
...

lingkaran terbentuk, dimana terletak api unggun di tengah - tengah kami.

Arlin sedang bakar - bakar sama bang Mirza eh tapi ada si Andri pocong nyempil disitu juga.
" ih ganggu orang pacaran aja."gumamku pelan.
" siapa yang ganggu orang pacaran? " kata Naufan tiba - tiba duduk di sebelah kursi rodaku. Aku tersenyum kemudian menggeleng pelan.

" Makasih ya kalungnya, seharusnya enggak usah kasi hadiah mahal kayak gitu." kataku. Naufan menggeleng. " itu sama sekali enggak mahal, karena itu bukan emas... " katanya. " tapi itu anti karatan, dan kalung kayak gitu pernah gue hadiahin untuk mama. " katanya. Aku mengangguk mengerti.

" kenapa nggak dipake? " tanyanya.

" aku simpan dulu takutnya nanti jatuh. "

" yaah... Padahal gue mau liat lo cantik apa enggak pakai kalung itu. " kata Naufan lagi. Aku hanya tertawa pelan. " iya cantik lah pasti, hahaha. " kataku.

Tak lama Afran datang membawa gitar.
" yok bang kesana, kita setel gitarnya dulu. " ajaknya. " oh oke... Zar gue kesana dulu ya. " aku mengangguk. Kemudian Naufan pergi sama Afran, tak lama dari itu juga Alivya dan Dara duduk disebelahku, mereka kecapekan karena turun naik ke penginapan untuk ngambil barang bakar - bakar.

Dara terengah - engah. " aduh hh.. Hh capek banget gue. " katanya.

" iya mau lepas rasanya kaki gue. " kata Alivya, sambil. Mengipas - ngipas kan tangan di depan wajahnya.

" aduh aduh kaciaaan, anak - anak mama ini kelelahan. " candaku, sambil membelai rambut mereka. " mama... Minuummm.. Ausshh. " rengek Dara. Aku memasang wajah kasian.

" adududu, kacian aush yaaa, nanti mama ambilin jus jeluk yaaa. " kataku, sebenarnya geli juga sihh, hahaha.

" mama, papa mana maa. " giliran si Alivya yang sikap nya kayak anak kecil gini.
" itu tuh papa yang lagi setel gital. " kata Dara dengan logat anak kecilnya, menunjuk kearah Naufan.

" ih kalian ini ada - ada aja. Geli tau! " kataku, kesal. Mereka berdua ketawa. " kenapa lo geli, harusnya lo aminkan kalau lo bakalan jadi orang tua sama Naufan, hahaha. " kata Dara.

" iya Zar, amin kan dong kalau Naufan jadi suami lo, hahaha. " sahut Alivya. " ih mikir itu tuh masih jauh tau! " kataku kesal.

Iya sih emang pengennya juga kayak gitu, tapi mikirnya tuh jadi geli gitu, enggak tau kenapa.

" eh ngomong - ngomong si Eza mana, kok gue enggak ngeliat dia nih. " kata Alivya. Benar juga si Aliv. Eza kemana ya? Kok dia enggak keliatan. Aku celingak - celinguk tapi tetap enggak kelihatan batang hidungnya si Eza.

Eza.. Apa dia canggung ya dengan situasi kayak gini.
...

Aku memutar roda kursiku, dan mencari Eza, tapi belum nemuin dia juga.
Tapi tak lama terlihat seseorang duduk bersandar di dinding hotel. Lama - kelamaan terlihat Eza yang disana. Dia terlihat frustasi, bersandar sendirian disana.

Aku menghampirinya.

Aku berdehem untuk menyadarkannya. Saat mendengar itu, kepalanya terangkat melihat kearahku.

Wisheart [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang