10

1.3K 70 5
                                    

Aku memakan mie ayam yang tadi , sambil senyum - senyum sendiri membayangkan semua kejadian tadi . Ya Allah kenapa waktu cepat banget sih berlalu nya . Seneng banget, belum puas juga, hehe.

Tak lama Sofia dan adik nya Marie menghampiri ku di kamar, mereka itu sepupu ku dari sebelah mama , mereka dan keluarga nya tinggal di Australia .

" Hai Kakak Zala . " Sapa Marie , dia masih belum bisa menyebut R , karena umur nya masih 4 tahun .

" Hallo Marie , how are you ? " Sapa ku .

" I am fine , I am so Miss you Kakak " kata Marie lagi .

" Apa kabar kak ? " Tanya Sofia .

" Baik Sofia , ya ampun kalian berdua udah besar ya, Sini duduk sini . " Kata ku menyuruh mereka duduk di atas kasur ku .

" Tante Diana sama om Fedri dimana ? " Tanya ku .

" Mami ada didapur bantuin Tante Saras kalau papi ada diluar sama om Ruslan . " Kata Sofia .

" Kakak Zala , mami bilang kalau kakak Zala enggak bisa jalan . " Kata Marie, aku tersenyum .

" Iya tapi kakak masih bisa jalan kok, tuh di bantu sama tongkat itu . " kata ku menunjuk dua tongkat yang aku taruh di dekat meja belajar . 

" Yang sabar ya kak . " Kata Sofia . Aku tersenyum lagi.

" Makasih ya Sofia, eh kalian udah pergi liat kak Miranda ? " Tanya ku .

" Udah kakak , kak Milanda lagi di colet - colet tangan nya " kata Marie . Hahaha , ada - ada aja si Marie , maksud dia tangan kak Miranda itu lagi di lukis mahendi .
...
 
Hari Kamis , Alivya enggak masuk sekolah, karena hari ini dia berangkat ke singapur , hmm sepi dong kalau enggak ada tuh anak.

" Zar , Lo udah bisa jalan pakai tongkat sekarang ? " Tanya Arlin, aku mengangguk pelan. 

" Wah selamat yaa Zar . " Sambung Arlin .

" Allhamdulillaaahhh , oiya Dara mana ? " Tanya ku .

" Dia lagi di Aula latihan ballet sama yang  lain, kan dia jadi pemain inti buat lomba nanti . " Aku mengangguk . Lomba itu hanya beberapa orang aja yang dipilih termasuk Dara tuh dipilih .

" Oh bagus deh . " Kata ku .

Tak lama bel berbunyi , Arlin kembali ke posisi duduk nya .

 Pas jam istirahat . Aku duduk di depan perpustakaan, ah gabut banget soal nya semua temen - temen ku pada sibuk semua
Tak lama Eza lewat , melihat ku kemudian dia beralih menghampiri ku .

" Ngapain Lo disini ? " Tanya Eza .

" Duduk za. " Kata ku menyuruh Eza duduk disebelah ku.

Eza hanya menghela nafas . " wiss, udah pakai tongkat lo sekarang, cieee. " kata Eza sambil mengacak rambut ku pelan.

" ih Eza berantakan nih. " kata ku sebal, karena dia mengacak rambutku.
Eza hanya bisa terkekeh, dan aku tersenyum kecil.

" Apa yang Lo lakukan buat percobaan kedua nya ? " Tanya Eza tiba - tiba .

" Percobaan kedua apa ? " Tanya ku .

" Deketin Naufan . "

" Kemaren aku deketin dia pakai coklat , tapi dibuang sama dia, hm... Jahat banget kan ? " Kata ku .

Eza hanya diam .

" Padahal dia nggak tau gimana perjuangan aku buat beli coklat itu pakai uang jajan ku, trus dia enak aja buang coklat itu . " Kata ku.

Wisheart [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang