15

1.1K 62 6
                                    

Zara

Hari Senin, hari ini diriku datang sangat pagi dan ya bisa dibilang keawalan entah lah kenapa hari ini datang nya keawalan, dan tentu nya kelas masih sepi banget, jadi ya aura nya agak - agak serem gitu . 

Aku mendorong roda kursi ku masuk ke dalam kelas menuju ke meja ku .
Aku kaget saat menemukan ada sesuatu yang tertempel di meja ku .
Sebuah kertas tempel yang diatas nya ada tulisan kayak gini :

Maaf .

- Naufan -

Dan yah itu dari Naufan, dan dia bilang maaf . Maaf untuk apa ? Toh dia ngatain itu dengan perasaan banget entah lah apa dia minta maaf ini pake perasaan .

Satu sisi aku senang dia minta maaf kayak gini. Tapi disatu sisi lain nya tetap aja aku masih benci sama dia, sangat !

Aku mencabut kertas tempel itu dan meremas nya kemudian membawa nya keluar kelas rencana nya mau aku buang ke tong sampah, cuman males aja dorong roda kursi sampai ke tong sampah jadi aku lempar aja dari depan kelas moga aja gol masuk ke tong sampah .

Yah enggak masuk ke tong sampah, ah udah lah biar aja nanti masuk juga ke tong sampah .
Tapi tiba - tiba aku kaget lagi saat kaki berjalan mengambil kertas tadi, mau tau nggak siapa ? Naufan gaes Naufan !
Ya ampun dia ngeliat kertas nya dibuang .
Dia mengambil kertas itu dan membukanya kemudian melihat nya, yah jelas lah dia lihat , tapi aku malu tercyduk sama dia .

Dia melihat kearah ku dengan tatapan datar . Aaaa malu, malu .
Dengan segera aku menutup pintu kelas, dan membiarkan nya saja. 
Ya Allah aku ini kenapa sih, tiba - tiba aku terserang asma 5 detik . Kenapa sih aku kayak habis ngeliat hantu aja .
Ihh beneran, malu nggak ketulungan .

Kenapa ya dia minta maaf ? Padahal aku pikir sebelum nya dia itu orang nya sombong, angkuh dan cuek banget  . Jadi kenapa tiba - tiba dia minta maaf gini .

Jam istirahat, aku dan teman - teman ku on the way menuju kantin.

" Zar, Lo mau tau sesuatu nggak ? " Tanya Alivya .

" Apaan ? " Tanya ku .

" Kata Afran, Dika ditangkap polisi, papa nya Afran yang nuntut, gara - gara dia ngeroyokkin Naufan . Ya ampun zar, gue baru tau.  Kok bisa - bisa nya sih dia nekad kayak gitu, tapi gara - gara apa ya si Dika itu ngeroyokkin Naufan ? " Kata Alivya . Aku hanya diam, dan enggak ada yang jawab juga rata - rata sisa kami bertiga hanya diam.
Dara dan Arlin juga diam, entah lah kenapa semua dua curut itu diam .

" Kacang dua ribu . " Kata Alivya Ngambek.
Tak lama kami aku menyuruh teman - teman ku untuk berhenti karena tepat setelah itu kami melihat Naufan dan Afran sedang duduk membelakangi kami di kursi taman kecil sekolah .

Sengaja aku menyuruh teman - teman ku berhenti karena Afran tadi menyebut nama ku .

" Bisa apa nya gue tadi minta maaf sama dia pakai kertas tempel, terus tuh kertas gue tempel di meja dia, meja nya tuh paling depan, karena gue pernah liat, tapi kertas itu dibuang ke tong sampah . Jadi udah lah percuma minta maaf sama dia . " Kata Naufan. Berarti yang tadi dia enggak tulus ?

" Trus Lo nyerah gitu aja ? Coba aja lagi, Lo tuh harus minta maaf sama kak Zara bang. Enggak boleh kayak gitu, Lo tuh udah keterlaluan ! " Kata Afran lagi .

Wisheart [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang