*cuma nyaranin nanti pas bagian BTS latihan dengar lagu ini ya. Kalau gak mau juga gak papa.
Bulan digantikan matahari, hari demi hari cepat berganti, gelap berganti menjadi terang. Kini matahari sudah terbit, tepatnya telah pukul 7 pagi. Dimana semua orang menjalankan aktifitas.
Cahaya sang matahari mendesak ingin menembus ke celah-celah gorden kamar Jungkook yang tebalnya tak terkira itu. Cahayanya masuk walaupun hanya sedikit, tapi bisa membuat orang yang berada disana melihat sekitarnya dengan jelas.
Jungkook POV.
"Hm.." gumamku mulai bangun, aku merasa ada beban dikening mulusku walaupun beratnya tidak seberapa, aku menerjapkan mataku dan melihat seorang gadis tertidur pulas disampingku sambil memegang sebuah album foto.
Waitt, album itu. Itu album masa kecilku hingga sekarang kata batinku.
Gadis itu adalah Kim Jennie, ternyata ia tertidur semalamman dikamarku. Jennie tidur disebelah kiriku tepat disampingku, diatas kasur tanpa dilapisi selimut sedikit pun.
"Hm, seharusnya aku mengecilkan derajat celcius acnya" gumam Jennie dan berubah posisi, kepalanya menghadap kearahku membuatku dapat melihat wajah cantiknya itu, terlebih aku mendapatkan jackpoint dapat melihat wajah imutnya saat tidur.
Aku segera duduk diatas kasurku dan kompres jatuh dipahaku. Aku melirik ke atas nakas, tempat adanya beberapa kompres untukku dan menaruh kompres yang tadinya ada didahiku ke nakas tempat berkumpulnya para kompres yang sudah dingin itu.
Menatap sebentar gadis itu lalu menyelimutinya sembari tersenyum.
Kening Jennie berkerut. Tampaknya Jennie sedang berpikir ya? Tapi apa? tanya batinku.
"Omo!! Aku ketiduran" ucap Jennie kaget dan langsung bangun dengan muka bantalnya.
Aku menahan ketawa dan membatin jackpoint lagi, mukanya benar benar imut.
Jennie POV.
Enak sekali, aku tertidur nyeyak disini. Tapi aku kedinginnan dan aku bergumam kecil "hm, seharusnya aku mengecilkan derajat celcius acnya"
Aku memiringkan kepalaku kearah kanan sambil menarik tanganku dan memeluk apapun benda yang tadinya dipegang oleh tanganku.
Saat aku kedinginan, aku merasakan ada sesuatu yang lembut berada diatas tubuhku.
Lalu aku berpikir keras aku ada dikamarku kan? Aku tidak salah kamarkan? Apa sesuatu yang menimpa tubuhku itu selimut? Oh c'mon. Katakan aku tidak salah kamar. Mataku susah dibuka. Ingat lagi Jennie, ingat lagi. Omo!! Aku ingat sekarang. Aku berada dikamar Jungkook.
Aku mulai membuka mataku dengan paksa dan berkata "omo!! Aku ketiduran"
Aku duduk diranjang dengan kedua tangan yang menyangga. Aku masih mengumpulkan nyawaku sebelum beranjak dari sana. Kulihat jungkook yang sedang melipat tangan didepan dadanya.
"Kau ini. Kau tidak mengapa-apakan aku kan?" tanya Jungkook dan aku menggeleng "seharusnya aku yang bertanya apa kau merebut milikku?"
"Cih! Maaf tidak tertarik" ucapnya enteng.
"Huh? Apa kau homoseksual?" curigaku.
"Cih!! Enak saja. Aku bukan homo!! Aku normal" celotehnya.
Setelah kesadaranku pulih, aku mengambil album yang tadi sempat kupeluk dan menaruhnya diatas meja dan bercermin "astaga. Rambutku..." seruku sambil menyisir rambutku mengunakan tangan. Ya iyalah, tak mungkin aku menggunakan sisir Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flux D'amour [END]
Fanfiction[COMPLETED] #10 in Jenkook #44 in Vsoo Flux d'amour, adalah kata yang sering di ucapkan oleh orang-orang Prancis untuk orang-orang yang dulunya mengalami keadaan cinta yang sulit. Begitu pun dengan Jennie dan Jungkook yang memiliki banyak sekali ri...