24

922 89 22
                                    

Happy reading all
~~~

Jennie POV,

Sekarang aku telah berada di depan pintu dormku. Tinggal memasukan kode dan aku pun masuk.

Saat aku masuk, terdapat Manajer, Jisoo, dan Rose yang sepertinya menunggu kepulanganku.

Mereka pun menatapku seperti sedang mengintrograsiku. Sebenarnya ada apa ini?

"Habis dari mana?" Tanya Manajer Yang dingin. Hm? Ada apa? Biasanya dia memanggilku Princessa, kenapa sekarang tidak?

"Sea World," aku menjawabnya pendek dan hendak masuk ke kamar.

"Apa kamu sudah melihat twitter?" Tanya Jisoo tak kalah dingin dengan Manajer.

Dan tersenyum kecut, "belum. Ponselku habis baterai."

Rose memberikan ponselnya kepadaku dan aku menerimanya, "wh-WHAT?!" ucapku kaget setelah melihat fotoku dan Bunny yang tengah saling memegang tangan saat di resto milik keluarga Appa Jungkook.

Aku melihat ketiga orang itu dengan pandangan bertanya-tanya, bagaimana bisa ada foto ini? Tanya batinku. Manajer mengacak-acakkan rambutnya kesal dan berdecak, "kau ini bagaimana? Kita sedang naik daun dan kau menghancurkan segalanya dengan satu kesalahan kecil!"

Jisoo menambahkan, "seharusnya kamu memilih di ruangan VIP Jen, aku mengijinkanmu karena akhir-akhir ini kamu murung."

Aku gugup tak tahu harus menjawab apa, "ta-tapi, restoran ini sudah tutup 2 jam yang lalu. Ba-bagaimana bisa ada fo-foto ini?"

Rose berpendapat, "ini jam 11 malam, kita harus ambil tindakan cepat! Kita bisa menghapus foto-foto itu dari sosial media bukan?"

Manajer membalas dengan nada frustasinya, "mungkin memang bisa melakukan dengan cara itu, tapi orang-orang di belahan dunia yang lain pasti sudah melihat itu semua. Ini sudah terlambat! Besok beritanya pasti sudah tersebar."

"Tapi lebih baik kita menghapusnya sekarang," Rose terlihat membelaku, hm, mungkin dia membela nama Blackpink bukan aku.

Aku tak tahan lagi, air mataku sudah terbendung tinggal menunggunya turun. Aku segera mengakhiri pembicaraan ini, aku tidak tahan lagi, "ma-maafkan aku hiks.... sorry." Aku meletakan ponsel Rose di meja makan dan berlari ke kamar lalu menempel dengan bantal kelinciku dan menangis disana.

***

Blam'...

Aku baru saja keluar kamar mandi dan melihat Jisoo yang sedang tertidur ditempatnya. Segera aku merebahkan diri yang sudah lelah ini dan melirik boneka kelinciku yang kuberinama 'bunny' sesuai dengan label kalung dilehernya. Aku mengambil boneka itu diatas nakas dan melirik jam. Sekarang sudah tengah malam, aku melirik Jisoo yang tengah tertidur pulas memunggungiku, entahlah, rasanya aku tidak ingin tidur sekarang.

Aku mengangkat boneka Bunny ke atas tubuhku dan memeluknya erat berhadap bahwa yang kupeluk ini Bunnyku yang asli. Astaga, berlebihan sekali aku!

Aku meluruskan pandangan menatap langit-langit kamar dormku dan bergumam dengan suara kecil, "hm? Siapa yang menyebarkan berita itu? Apa ada yang mengikuti kami saat di Sea World? Lalu, saat Jisoo, Rose dan Manajer berkumpul kenapa tidak ada Lisa? Ah, ini membingungkan. Apa sebaiknya aku menelpon Jungkook saja ya? Ah tidak usah, lihat saja berita mautku besok!"

Aku menutup mataku dan mencoba tertidur dengan posisi memeluk boneka kelinci yang diberikan Eomma sebagai hadiah ulangtahunku yang ke 20.

***

Flux D'amour [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang