35

1.3K 104 14
                                    

Karena orang yang saling mencintai sangat sulit untuk di pisahkan.

~~~~~~~~~~~~

Seseorang masuk ke dalam sebuah ruangan tanpa mengetuk terlebih dahulu membuat seseorang lainnya yang tengah meminum kopi terganggu.

Tanpa basa basi lagi ia berkata kepada si pemimum kopi, "aku berhenti!" Seseorang yang lainnya membalikkan tubuhnya berhadapan dengan pria tadi, "kenapa? Apakah tugas dariku terlalu berat sampai-sampai membuatmu berhenti?" kata si peminum enteng.

"Bukan itu, masalahnya adalah kau yang tidak kunjung membereskan masalah-masalahku. Mana janjimu? Aku suka meneror Jennie tapi kau tetap diam diri menunggu hasilnya," ujar si pria dengan nada yang semakin tinggi sambil menunjuk-nunjuk si peminum.

Peminum kopi latte itu meletakkan kopinya di atas meja dan berjalan mendekati pria tadi, ia menyentuh dada bidang pria itu yang terbungkusi dengan kemeja tipis lalu berkata seperti sedang menggoda, "tenang sayang. Calm down. Aku akan membereskan masalahmu baby."

Sang pria tadi langsung menepis tangan si peminum, "semua usahamu sia-sia, kau tidak akan bisa memisahkan orang yang saling mencintai apapun usahamu. Beberapa bulan lagi mereka juga akan mempunyai buah hati sebagai pelengkapnya. Semua usahamu sia-sia Lisa. Ku ingatkan kau dari sekarang." Pria itu pergi dari hadapan si peminum kopi.

"Argh!!" Teriaknya, "lihat saja apapun caranya aku akan memisahkan mereka berdua. Jungkook hanya untukku! HANYA UNTUKKU!" teriaknya mengambil pisau dan melemparnya ke sebuah foto yang tertempel di dinding. Pisau itu menancap sempurna di foto seorang wanita yang tengah menampilkan gummy smilenya, Jennie Kim.

🔪🔪🔪

Teriknya sinar matahari pada pagi hari selalu menjadi penganggu bagi sang empunya tidur. Itulah yang dirasakan oleh Jennie, sinar matahari menganggu acara tidur cantiknya.

Jennie terbangun dari tidurnya, rambutnya acak-acakkan, matanya sayu khas baru bangun dan lehernya dipenuhi kissmark.

Ia melihat ke samping, ada Jungkook yang sudah bangun dan menyapanya disertai dengan kecupan singkat, "morning Love." Suara serak milik Jungkook disertai dengan rambut acak-acakkan dan bertelanjang dada membuat Jennie merona seketika.

Jennie menatap tubuh bagian bawah Jungkook yang tertutupi oleh selimut sebatas pinggang dengan intens, ia tidak bisa membayangkan sebetapa besarnya-- ahh lupakanlah, pipinya sudah seperti tomat sekarang.

"Kenapa hm?" goda Jungkook. Jennie membuang mukanya, ia sangat malu sekarang.  Jungkook mendekati Jennie dan menarik dagu wanita itu, membuat Jennie mau tidak mau menatap Jungkook, "kau lupa ya sebetapa liarnya kau semalam?" bisik Jungkook.

"Ish," Jennie menepis tangan Jungkook yang menarik dagunya dan lagi-lagi membuang mukanya. Biasanya Jungkook akan menarik dagu Jennie lagi sampai wanita itu pasrah tapi tidak sekarang. Jungkook meraih tangan Jennie dan meletakkannya di salah satu kissmark di dadanya membuat si pemilik tangan itu menoleh dengan sendirinya, "kau lupa berapa banyaknya kissmark yang kau buat semalam? Semalam kau seperti singa dan sekarang kenapa seperti anak kucing?"

"Ish," lagi-lagi Jennie melontarkan perkataan yang sama seperti sebelumnya. Jennie menarik selimut yang tadinya menutupi tubuhnya sampai dada, kini sampai seluruh tubuhnya.

"Hei, kau ingin mengintip ya?" goda Jungkook lagi membuat Jennie segera duduk di ranjang dan memukuli lengan berotot Jungkook, "dasar mesum!" ujarnya. Jungkook tertawa terbahak-bahak kala mendapati wajah Jennie memerah.

Jennie mempoutkan mulutnya dikala melihat tertawa terbahak-bahak. Jungkook lagi-lagi mendekatkan wajahnya dan membisikkan sesuatu, "kamu ingin mengodaku ya? Apakah kamu sadar kalau kamu sedang full naked Jane?"

Flux D'amour [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang