Happy reading all,
~~~~Jungkook POV,
Kini kudapati diriku yang tengah meneguk segelas wine mengiraukan Taehyung yang sedang mengomel karena aku sudah menghabiskan satu setengah botol wine. Masa bodo untuk Manajer Song yang melarang untuk datang kesini. Dan juga masa bodo untuk suaraku yang nantinya menjadi jelek karena wine ini. Yang kupikirkan sekarang adalah Kim Jennie, bukan yang lain.
Taehyung mengambil botol wine dari tanganku yang sedang menuangnya ke gelasku, "ya! Sudah cukup Jeon Jungkook! Aku tidak ingin mendapat masalah dengan Manajer Song karenamu."
Aku tertawa tidak jelas mungkin aku mulai mabuk, "hyung, aku hanya ingin Jennie! Hanya Jennie! Tapi kenapa dia meninggalkanku disaat seperti ini hyung? KENAPA?" ucapku berteriak diakhir membuat Taehyung terkejut.
Aku berbicara lagi, "aku mencintai Jennie, Kim Jennie." Sekarang perkataan Jennie diakhir telepon mulai bermain di kepalaku. Kulihat Taehyung tengah mengusap wajahnya kasar dan berkata, "Jungkook, ayo pulang! Kau sudah terlalu mabuk untuk ini. Dan jangan minum lagi barang seteguk saja!"
Aku terkekeh mendengarnya, "jika hyung ingin pulang, pulang saja. Aku tidak apa-apa disini, aku tahu hyung akan berkencan dengan Jisoo kan? Pergilah, dia menunggumu hyung."
Kulihat Taehyung mengacak rambutnya kasar dan berkata, "baiklah. Aku akan pergi dan juga aku akan kembali untukmu. Jika ada sesuatu telepon aku Jungkook," dia berlalu dari pandanganku. Kini aku sendirian disini. Hah... aku benci ini!
***
Taehyung POV,
Kini kudapati diriku bersama dengan Jisoo di taman pada malam hari. Sudah 2 jam dia bercerita tentang Jennie, Blackpink dan yang lainnya. Sedangkan aku, aku mendengar ceritanya dan sesekali bertanya. Tapi kini aku lebih banyak diam, aku memikirkan Jungkook yang masih berada di Nightclub.
Jisoo menghela napas, dahinya berkeringat membuatku mengelap keringatnya menggunakan sapu tanganku. Dia tersenyum kepadaku, begitupula dengan aku.
"Ayo pulang. Malam semakin larut," ajakku lalu mengantar Jisoo ke dormnya.
Kini kudapati aku sedang mengendarai mobil menuju ke dormku.
"Ah, ini terlalu larut jika aku harus menjemput Jungkook tapi Jin hyung membutuhkan bantuanku. Hah.. melelahkan sekali, lebih baik aku minta tolong dengan yang lain saja," ucapku bermonolog.
Kuraih ponselku dan mulai menelfon Baekhyun, TaeYeon, dan beberapa temanku yang lain namun tidak ada yang mengangkatnya, tentu saja ini sudah hampir tengah malam, mereka pasti sudah tidur. Aku menghela napas lagi, "sepertinya memang tidak ada cara lain lagi, aku akan meminta bantuan Jennie saja." aku bermonolog dan mulai menelfon Jennie.
Dan pada saat dering ke empat, dia mengangkat telfonku,
"Ada apa Taehyung?" Tanyanya disebrang.
"Em, aku ingin meminta bantuanmu, teman-temanku yang lain mungkin sudah tidur. Bisakah aku meminta bantuan untuk... em..."
"Untuk apa?" Tanya Jennie.
Aku ragu untuk mengatakannya namun harus, "untuk menjemput Jungkook di NightClub XXX, aku tidak bisa menjemputnya karena Jin Hyung membutuhkan bantuanku."
Terdengar suara helaan napas dari sebrang telfon, "baiklah, kirimkan saja alamatnya."
Saat aku ingin berbicara lagi, Jennie sudah memutuskan sambungan sepihak membuatku menghela napas gusar.
Aku mengirimkan alamatnya sembari bergumam, "semoga saja ini tidak memperburuk keadaan. Maafkan aku yang bodoh ini!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Flux D'amour [END]
Fanfiction[COMPLETED] #10 in Jenkook #44 in Vsoo Flux d'amour, adalah kata yang sering di ucapkan oleh orang-orang Prancis untuk orang-orang yang dulunya mengalami keadaan cinta yang sulit. Begitu pun dengan Jennie dan Jungkook yang memiliki banyak sekali ri...