41

935 84 3
                                    

Happy reading all,
Don't forget to pick ikon stars and coment too.
~~~~~~~~~~~~~~~

"Hiks.... Maaf, ka..karena a..aku, hiks..." tangisnya meminta maaf.

Jungkook terheran-heran melihat Jennie saat ini, seharusnya ia membersihkan luka-lukanya, namun apa kenyataannya? Jennie malah menangis terseduh-sedu.

Jungkook mengelus lembut rambut Jennir menggunakan tangan kirinya yang tidak terluka, maupun ternodai oleh darahnya, sambil berkata, "ini hanya luka kecil kok. Bukankah kita tidak bisa memprediksi kapan ini semua terjadi? Ini sama sekali bukan salahmu, Jennie-ya."

"Luka kecil apanya! Luka kecil tidak akan mengeluarkan darah sebanyak ini!" Teriak Jennie secara tiba-tiba. Jujur saja, sebenarnya Jennie tidak mau berteriak sekeras itu, tapi baginya seperti ada yang mendorongnya untuk berteriak.

"Ya... bagiku ini luka kecil, jangan khawatirkan aku, keselamatanmu nomor satu, Jennie-ya." ujar Jungkook tersenyum seakan tidak ada luka sedikit pun di tangannya itu.

Jisoo yang sedari tadi memperhatikan bocah-bocah yang terlihat tidak pernah dewasa itu ikut mendukung Jungkook, "dia benar, keselamatanmu nomor satu. Ini hanya tergores, tidak perlu khawatir sampai seperti itu. Lagi pula pikirkan juga kandunganmu," nasehat Jisoo.

Jennie terpaksa mengalah, "iya iya, tapikan tetap saja dia terluka!"

Saat Jisoo ingin menimpali ucapan Jennie, Namjoon dan Yoongi datang dengan napas yang terengah-engah. "Apa kalian berhasil?" Tanya Manager Bangtan berharapkan. Namjoon dan Hoseok mengeleng lemah.

"Itu semua salah Hoseok yang larinya lambat! Aku tadi menunggunya tapi dia lama sekali!" Protes Namjoon. "Hei! Kenapa jadi salahku? Salahmu yang ingin menungguku! Aku tau kakimu itu panjang!" Hoseok membela dirinya.

"Sudahlah, kalian ini sama saja!" ujar Yoongi menengahi mereka sehingga mereka diam. "Kalian lelah bukan? Duduklah, ini minuman untuk kalian," Baekhyun melempar 2 minuman kaleng.

"Kau sih lambat! Kitakan jadi kena marah Yoongi," bisik  Namjoon. "Salahmu ingin mengejarku!" Timpal Hoseok.

"Aku kan takut! Bagaimana bila Lisa membawa pasukan? Lalu aku dikepung dan aku mati? Seperti yang di drama X," bisik Namjoon lagi. "Dasar korban Drama!" Hardik Hoseok.

"Ini, kotak obat dan perbannya," ujar Rose yang juga datang terengah-engah bersama Jimin langsung memberi Jennie barang yang ia bawa. Jennie dengan segera mengambilnya dan membersihkan luka Jungkook.

Taehyung menghela napasnya lalu berkata, "aku tidak percaya Lisa benar-benar datang dan menghancurkan semuanya."

"Aku juga, ku kira nyalinya kecil. Tau, tau dia bisa melewati seluruh penjagaan tanpa menyamar sedikit pun," Seokjin menambahkan kalimat Taehyung sambil memperhatikan Jennie yang telah selasai memperban tangan Jungkook.

"Yang jelas kita akan bertindak jalur hukum! Aku akan mengeluarkan Lisa dari Blackpink! Kalian lebih baik bertiga saja," ujar Manager Yang sambil keluar dari ruangan lalu pulang diikuti semua member yang lain.

🌹🌹🌹

Dorm Blacpink,

"Jadi hubunganmu dan Jennie sudah membaik?" Tanya Taehyung lewat VidCall. "Begitulah, asal kau tahu aku sangat malu! Kenapa kau tidak memberitahuku? Kau malah memberitahukannya di depan publik!" Protes Jisoo.

Taehyung menyengir layaknya orang bodoh, "aku sangat ingin memberitahumu, tapi apalah dayaku jika kau terus menerus menghindar tanpa ingin mendengarkan satu pun alasan pada saat itu Chu," jawab Taehyung.

Flux D'amour [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang