30

951 90 8
                                    

Aku tak bisa memberitahukannya tapi aku menyukaimu
Seperti mimpi di masa muda, seperti sebuah keajaiban,

- Gfriend, rough.

_________________


Apa rasanya mencintai seseorang sesulit ini? Maksudku, kenapa seseorang sangat mudah jatuh pada yang namanya cinta?

Dan kenapa juga penyesalan selalu datang terakhiran? Hal ini lah yang sedang dirasakan oleh seorang Jennie Kim, ia merasa dirinya menyia-yiakan orang yang ia cintai. Ralat, ia baru menyadari bahwa ia mencintai orang itu.

Padahal ia tidak melakukan apa-apa tapi sudah membuat harga dirinya turun. Terkadang ia mengingat masa lalunya bersama Jungkook, tetapi setelah itu kejadian di NightClub terulang kembali.

Dan salah satu yang paling ia benci saat melihat orang yang ia cintai sendiri bercumbu dengan salah satu sahabatnya. Kejadian itu sangat membuatnya patah hati.

"Jennie Kim? Apa kamu ingin kembali ke Seoul?" Taeyeon bertanya saat ia melihat benda layar tipis, handphone.

"Ah, a..aku tidak yakin Taeyeon, rasanya aku masih ingin liburan disini." Jawab Jennie lalu mendaratkan bokongnya di sofa, disusul Taeyeon.

"Apa? Tidak yakin? Astaga Jennie... kau itu sudah 21 tahun dan yang pastinya kau sudah siap dengan urusan cintamu sendiri," hardik Taeyeon.

Taeyeon merupakan sahabat sekaligus teman curhat Jennie, tentunya ia tahu semua yang terjadi pada diri sahabatnya itu.

"Masalahnya itu--"

Taeyeon memotong perkataan Jennie, "kau baru menyadari bahwa kau mencintai seseorang dan melihatnya berciuman dengan wanita lain?"

"Ya itu masalahnya! Astaga! Apa dia pikir itu lelucon semata?" Untuk kesekian kalinya Jennie menghela napas gusar. Kepalanya terasa begitu pusing.

Drtt''....

Ponsel Jennie bergetar menandakan ada yang mengirimkannya pesan. Namun, bukankah ia telah mengganti nomor ponselnya?

Jennie langsung mengambil ponselnya dan membaca pesan dari nomor yang tidak ia kenali,

I know you there! Mati saja sana! Lihat saja aku akan menurunkan reputasi Blackpink terutama reputasimu! Bitch!

"Teror lagi?" tanya Taeyeon sambil memakan cemilannya.

"Hm, begitulah. Mereka itu kacang lupa kulitnya. Suka sekali mengejek orang lain, tapi dari mana mereka bisa mendapatkan nomorku? Apa aku harus menganti nomor lagi Tae?" Bertambah lagi masalah dalam hidupnya.

Pertama masalah sahabatnya, kedua masalah Jungkook, dan yang ketiga masalah teror meneror yang ia alami.

"Sudahlah, tak usah di pikirkan. Ayo kita jalan-jalan," ajak Taeyeon dan Jennie tak dapat menyela.

****

"Apa maumu?" Tanya seorang laki-laki.

"Mauku? Hm... aku tau kau --"

"Cepat ke intinya saja! Aku tidak punya banyak waktu untuk meladenimu!" ucap pria itu to the point.

Wanita yang menjadi teman bicaranya saat ini tertawa dengan jahatnya lalu menyeringai, "aku akan membantu masalahmu darling. Tentunya kau harus melakukan sesuatu untukku sebagai timpal baliknya." ucap wanita itu sambil menyentuh dada bidang pria itu.

Flux D'amour [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang