6

1.7K 134 6
                                    

"Kim Jenniee......" teriak seseorang dari atas.

"Hah?!"

Mereka semua menoleh keatas, Jennie menyipitkan matanya guna untuk lebih detail melihat siapa yang meneriaki namanya.

Diatas, lantai 34, disebelah kamar Jennie. Terdapat dua orang berpakaian casual.

Satu berambut pirang dan satu berambut keungguan.

Siapa ya?? Kata batin Jennie penasaran.

Setahuku penghuni yang mengenalku disini hanya EXO, Blackpink, dan BTS disertai juga dengan manajer-manajernya. Hm... resepsionisnya juga lah... ucap batin Jennie masih mencoba menebak.

Lisa menggeleng-gelengkan kepalanya "Jennie itu si Jisoo dengan si Rose" ucap Lisa kepada Jennie.

"Hah?! Yakin lu?" Ucap Jennie.

Jennie mendongkakkan kepalanya dan berteriak dari lantai 32 "Mueos?"

"Wait me....." ucap mereka berdua bersamann dari atas.

"Hei, Baekhyun. Kenapa ekspresimu begitu hm?" Tanya Suho.

Baekhyun tersenyum kikuk dan menjawab "aku tidak apa-apa. Sudah, jangan khawatirkan aku"

Jennie mengambil bola basket yang ada di lantai dan melihat beberapa tetes darah merah dan kelihatannya masih segar. Tetesan darah tersebut berada dibawah tubuh Baekhyun.

Hm?? Darah Baekhyun kah?? Tebak batin Jennie lagi.

Jennie masih berada di bawah, masih melihat darah itu dan tetesan darah mulai menetes lagi. Jennie membulatkan matanya dan berkata dengan panik "Baekhyun..... tanganmu berdarah..."

Jennie langsung saja berdiri dan mengurungkan niatnya untuk mengambil bola basket itu dan langsung saja menganggkat pelan tangan Baekhyun yang sempat disembunyikan di balik tubuhnya.

"Ahh aw sakit Jennie pelan- pelan," lirih Baekhyun meringgis.

"Gitu aja sakit!" Ejek Kai.

"KIM JONG IN!"

"Iya maaf,"

Tangannya tergores... ka.. karena... aku...? Tanya batin Jennie sambil menatap lekat luka itu.

"Aku dan Chen akan mengambil kotak P3K," ucap Xiumin lalu Chen dan Xiumin pergi.

"Lebih baik kita duduk dulu sambil menunggu Xiumin dan Chen datang," ucap Kai mencoba bersikap tenang.

Jennie mengangguk. Dan mereka duduk di tempat duduk yang tersedia disana.

3 menit kemudian,

"Nih," ucap Xiumin.

Jennie menyiapkan perban, antiseptik, kapas, dll. Perlahan -lahan, ia membalikkan tangan Baekhyun. Kedua, ia mengambil kapas guna untuk membersihkan darah yang terus saja mengalir. "Aw," ringis Baekhyun.

"Sorry." Ucap Jennie dan berusaha lebih hati-hati. Setelah selesai dibersihkan dengan kapas dan diberi antiseptik, ia menutup luka itu dengan kain perban dengan lembut dan tentunya juga kencang.

Flux D'amour [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang