Happy reading all,
~~~Sinar matahari masuk menerobos gorden tirai kamar VIP sebuah rumah sakit ternama di Seoul.
Seorang yeoja yang pingsan bangun dengan kepala yang masih sakit. Ia merasakan ada yang menindihnya, membuat dirinya merasa keberatan.
Kim TaeYeon POV,
Ehm, silau!! Bukankah aku sudah pernah bilang ke bibi jika aku belum bangun jangan dibuka dulu tirainya?
Hm, kepalaku sakit! Dan kenapa tanganku berat sekali sih?
Akhirnya pelan-pelan aku membuka kedua mataku dan melihat Baekhyun yang tengah tertidur dengan pakaian yang ia pakai semalam saat di pantai.
"Aigoo, apa kamu tidak pulang?" Tanyaku bermonolog sambil mengelus surai lembut Baekhyun.
Aku melihat sekitarku, hah.... pantas saja, ternyata aku dikamar rumah sakit. Aku pun menarik tanganku yang digengam Baekhyun dan memegang kepalaku yang berdenyut.
"Ah!" Ringisku menahan sakit.
"Kamu sudah bangun? Bagaimana bisa kamu tidak hati-hati saat berlari hm? Kepalamu menabrak sudut meja!" Ucap Baekhyun membuatku terkejut.
"Aigoo, kamu ini membuatku terkejut!" Ucapku masih memegangi kepala.
"Kamu tidak melupakan aku bukan? Kamu tidak amnesia bukan?" Dia melontarkan pertanyaan lagi.
"Tidak! Aku ingat kamu! Byun Baekhyun. Sudahlah, aku tidak ingin berbicara. Tolong diam, aku ingin tidur lagi," ucapku dan segera memejamkan mata.
"Aku akan memanggil dokter," ucapnya lalu keluar dari kamarku. Aku langsung membuka mataku saat dirinya keluar.
"Apa dia sangat mengkhawatirkan aku? Sampai-sampai dia menginap disini?" Tanyaku bermonolog lagi. Lalu dia masuk dan aku memejamkan mataku lagi. Gosh, kami seperti bermain kucing dan anjing!
"Aigoo, sampai kapan kamu tidur? Tidakkah kamu tahu aku sangat mengkhawatirkanmu?" Dia bermonolog. Aku tidak tidur, aku hanya pura-pura tidur, dan aku mendengar ucapannya.
Aku sedikit mengintip, ternyata dia sedang menelpon. Astaga kenapa aku seperti penguntit? AKU TIDAK MAU BINTITAN!!!
Aku langsung menatap Baekhyun yang memunggungiku dan dia berbicara dengan orang yang ditelponnya itu, "Sehun-ssi, cepat kerumah sakit XXX, bawakan aku baju ganti!"
"...."
"Ayolah, apa Jennie tidak memberitahumu? TaeYeon sedang sakit dan aku ingin menemaninya, apa? Tiffany? Dia sudah pulang ke Korea duluan,"
"...."
"Kamar VIP, nomor 23, lantai 6."
"...."
"Ya. Thanks Maknae! Kau pulanglah ke Korea duluan dan sampaikan salamku untuk Manajer Sooman ya,"
Dia berbalik dan melihatku kaget, "gosh, sejak kapan kamu bangun?"
Aku menghiraukan pertanyaannya itu, "itu darah siapa?" Tanyaku menunjuk kemejanya.
"Darahmu. Aku mengendongmu sampai ke ambulance."
"Apa aku berat?"
"Tidak! Tubuhmu ringan seperti anak kucing."
"Ya!" Aku kesal lalu memukul lengannya sampai dia meminta ampun, "aduh.. aduh... TaeYeon-ah, sifat macanmu keluar lagi! Ampun TaeYeon!"
"Kenapa? Bukankah kucing itu adiknya macan hm?" Ucapku terus memukulnya.
"Ya! TaeYeon! Kamu ini lebih tua dariku tapi kenapa sifatmu seperti anak kecil sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Flux D'amour [END]
Fanfiction[COMPLETED] #10 in Jenkook #44 in Vsoo Flux d'amour, adalah kata yang sering di ucapkan oleh orang-orang Prancis untuk orang-orang yang dulunya mengalami keadaan cinta yang sulit. Begitu pun dengan Jennie dan Jungkook yang memiliki banyak sekali ri...