20

1.1K 100 23
                                    

Special Birthday Sehun ada di bonus.

Happy reading all...
~~~

Jennie POV,

Kini kami sudah berada di parkiran mobil rumah sakit Ademalee, tempat Eomma Irene menghembuskan napas terakhirnya.

Jungkook membalikkan tubuhnya, "Ah, Jennie-ya. Aku lupa. Aku dan kau tidak bawa mobil," ucap Jungkook sedikit menyentak ku.

"Terus sedari tadi kita ngapain jalan disini?" Tanyaku tapi dihiraukan oleh Jungkook.

"Berarti kita harus naik taksi, ayo!" Ajaknya sambil menarik lenganku.

"Gosh! Kookie-ya! Aku lelah," ucap ku tetap memaksakan kaki ini untuk berjalan.

"Kalau begitu naik ke punggungku saja," tawarnya, dia berjongkok didepanku.

"Aigoo!! Tidak mau!" Tolakku.

"Wae? Nanti kau kelelahan, Baekhyun nanti akan marah denganku," dia mulai berdiri dan menatapku.

Tubuhku terasa terbakar.

"Hah? Apa hubungannya dengan Baekhyun?"

"Dia namjachingumu'kan?" Ucapnya hati-hati.

"Kata siapa? Aku tidak berpacaran dengannya. Oh, jadi karena ini kau bersikap dingin denganku?"

Dia tidak menjawab,

***

Jungkook POV,

What the hell, ternyata dia tidak pacaran dengan Baekhyun?

Jadi informasi yang kuterima dari Jimin itu semua fake?

Agrh!! Aku akan menghukumnya nanti! Tidak peduli dia yang lebih tua dariku!

Segera aku mengalihkan topik,

"Ayo jalan lagi. Nanti tidak akan ada taksi," ucapku sambil menarik tangannya.

"Hm,"

Sekitar 2 jam lebih kami berjalan tapi tidak ada taksi yang lewat, Jennie yang berada di sampingku berjalan gontai, aku yakin dia pasti mengantuk.

"Aku menyerah! Tidak mungkin ada taksi yang lewat jam 11 malam Jungkook!" Ucapnya.

"Ah, mungkin ada disana, ayo kesana," ucapku.

"Bisakah kita istirahat dulu? Nanti aku pingsan!" Ucapnya pelan.

"Tidak bisa, jika semakin malam tidak ada taksi lagi." ujarku.

"Aku lelah!!" gumamnya sambil menyenderkan kepalanya di dadaku.

Aku langsung memeluk dirinya dan berbisik, "naiklah kepunggungku,"

Dia menggeleng,

"Naiklah Jen, kenapa kau tidak mau?"

Dia mulai melihat aku dan berteriak, "kenapa aku tidak mau? Kau bertanya? Karena aku malu! Aku hanyalah gadis kecil yang lewat dan tumpang tindih dalam kehidupanmu Jeon Jungkook! Apa yang dilihat orang nanti jika Jungkook yang terkenal itu mengendong seorang perempuan?" Dia menekan kata 'terkenal' dan 'mengendong'.

Aku memegang wajahnya yang sedang melihat diriku itu, "aku tidak peduli! Dan tidak akan pernah peduli! Jika terjadi sesuatu padamu aku yang akan repot, jadi naiklah ke punggungku,"

Aku berjongkok di depan Jennie dan sesuai pemikiranku, dia tetap saja keras kepala.

"Jungkook aku-"

Flux D'amour [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang