Happy reading all,
Don't forget to pick icon star and coment too
~~~~~~~~~"Jungkook! Mereka semua akan kemari!" Teriak Jennie spontan lalu menoleh kearah Jungkook yang sedang menatapnya dengan terkejut.
Bagaikan sambaran petir yang menggelegar, Lisa terkejut dan tak sengaja menjatuhkan cangkir kopi yang ia pegang.
PRANGG...
Jennie terkejut, ia hampir saja menjatuhkan benda persegi empat berwarna pink yang ia pegang. Jennie dan Jungkook menoleh, menjadikan Lisa sebagai pusat perhatian mereka.
"A..ah.. ma..maaf, akan ku bersihkan," ujar Lisa langsung memungut serpihan kaca dari cangkir kopinya. "Awwh," ringisnya saat jari telunjuknya mengenai sisi tajam kaca itu. "Lisa! Are you okay?" Tanya Jennie yang kewalahan untuk berjongkok karena perutnya yang besar.
Jungkook yang berada di belakang Jennie menarik Jennie agar menjauh dari sana, "jangan mendekat! Bagaimana bila kakimu berdarah karena serpihannya? Tunggu disini dan jangan beranjak sedikit pun!" Larang Jungkook. Jungkook mengambil sapu juga sekop dan memberinya untuk Lisa, "ini, bersihkan pakai ini saja. Dan juga cuci lukanya," ucap Jungkook dengan wajah yang tak bersahabat.
Aku merasa sangat bersalah, seharusnya aku tak membuat kekacauan seperti itu. Aku sungguh bodoh! Sungguh.. Sungguh tak punya otak kau Lisa! Bisa-bisanya aku melukai mereka, padahal mereka telah sangat baik kepadaku. Bahkan sekarang ini... ujar batin Lisa menyesal.
"Kurasa untuk urusan mereka akan berkunjung kemari... tak usah kita pedulikan Jane," ujar Jungkook memandang tunangannya dengan wajah yang tak bisa dibaca. "A.. Apa maksudmu? Tentu kita harus membantu atau menyembunyikan Lisa!" Tolak Jennie mengutarakan opininya. Jungkook menangkup wajah Jennie dengan kedua telapak tangannya yang halus seperti pantat bayi, "Jane, ini masalah Lisa! Bukan masalah kita! Kita tidak bisa ikut campur terlalu dalam, dan untuk menyembunyikan Lisa? Kurasa itu tidak akan menyelesaikan masalah, Sayang. Itu hanya akan menambah masalah yang akan datang," ucap Jungkook mencoba untuk membuka pikiran tunangannya itu.
Lisa berdiri, "kau benar. Kalian jangan membantuku lagi, aku... telah banyak berhutang budi pada kalian semua. Biarkan mereka datang dan aku akan menerima semua keputusan mereka," ujar Lisa dengan mata yang berkaca-kaca, "Aku... aku akan... menerimanya dengan lapang dada. Aku yang memetik... aku pula yang menuai bukan?" Tambah Lisa.
Jennie melepaskan tangkupan Jungkook lembut dan berjalan ke arah Lisa sambil bertanya, "kau yakin?" Lisa mengangguk mantap sebagai jawaban. Jennie memeluk Lisa yang berada tepat didepannya itu. Lisa menatap Jungkook yang sedang memperhatikan interaksi keduanya dan juga was-was bila Lisa melukai Jennie, "aku... akan menerima konsekuensinya. Kalian tidak usah khawatir," ucap Lisa memandang lurus ke arah Jungkook. Jennie melepaskan pelukan mereka, meletakkan kedua telapak tangannya diatas bahu gadis berdarah Thailand itu. "Bila kau kesulitan, mintalah bantuan kami," tawar Jennie. "Terima kasih, namun akan kuusahakan untuk tidak memintanya," jawab Lisa menatap lembut Jennie, menatap seperti Lisa menatap Jennie dulu, sebelum masalah yang ia buat sendiri tersebar luas.
🌹🌹🌹
Semua member Bangtan terkecuali untuk Sang Maknae sedang berdiri menunggu Rose dan Jisoo dilobby apateremen Jennie.
"Sampai kapan kita harus menunggu mereka? Kenapa perempuan itu selalu saja lama?" Tanya Yoongi kesal karena menyangkut hobbynya yang tidak suka menunggu. Rapmon menepuk pundak Yoongi lalu bertanya kepada Jin, "Jin Hyung, apa perempuan suka menunggu?" Jin menoleh dan menjawab, "tentu saja tidak! Apalagi bila menunggu yang tidak pasti," jawab Jin yang ahli dalam bidang yang bernama cinta namun belum pernah mendapatkan cinta sejatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flux D'amour [END]
Fanfiction[COMPLETED] #10 in Jenkook #44 in Vsoo Flux d'amour, adalah kata yang sering di ucapkan oleh orang-orang Prancis untuk orang-orang yang dulunya mengalami keadaan cinta yang sulit. Begitu pun dengan Jennie dan Jungkook yang memiliki banyak sekali ri...