Rasa malas sebenarnya melanda. Tubuhnya masih merasa lelah yang berkepanjangan. Meskipun semua fertigonya serasa hilang setelah bertemu dan berbincang dengan teman temannya.Ia menarik tas yang tergeletak di atas kasurnya. Berbeda dengan yang lain, ia memiliki kamar sendiri tanpa roommate. Alasannya mudah saja pertama karena siswa disini kebetulan ganjil, dan ia membutuhkan privasi tersendiri sebagai seorang artis.
Dari dalam tas ia mengeluarkan sebuah buku kecil. Dimana ia biasa mencurahkan semua isi hati dan perjalanan kesehariannya. Harinya memang selalu sibuk, tapi baginya menulis diary seperti healing tersendiri dimana ia bisa meluruskan semua pemikiran kusustnya.
Ketika ia membuka buku itu sebuah foto jatuh ke lantai. Soojung membungkuk dan mengambil foto yang selalu ia bawa kemana mana. Matanya mantap lama foto itu. Dimana tiga anak kecil berumur sembilan tahunan berdiri saling merangkul dan tersenyum.
Bahkan hanya dengan melihat foto itu saja ia jadi mendengar suara tawa mereka dikala itu. Semua memori saat kecilnya tiba tiba berlompatan meminta untuk diingat kembali.
Senyuman yang lebar hingga menghilangkan mata mereka, mulut yang terbuka lebar tanpa mengingat gigi mereka yang ompong. Tiba tiba saja soojung terkekeh sendiri. Disusul oleh helaan nafas berat.
"tolong jangan membawa bawa hal ini. Kau salah apapun yang ada di pikiranmu itu salah. Seulgi adalah adikku, park seulgi. Siapapun kang seulgi yang kau kenal, dia bukanlah seulgi adikku. Jadi berhenti mengganggunya"
Soojung menggigit bibir pinknya sendiri. Ya, ada kemungkinan jika dia salah. Tapi kenapa setiap melihat park seulgi ia teringat akan kang seulgi temannya?
Tuk.. Tuk.. Tuk..
Fokus soojung teralihkan dari foto tersebut. "ya?" sahutnya.
"soojungaah ini kamiii"
Soojung langsung cepat cepat menyelipkan kembali foto itu kedalam bukunya. Bergegas menuju pintu saat menyadari itu adalah suara seulgi.
"haaaai"
Soojung langsung tersenyum saat melihat dua temannya itu di depan kamarnya. "kalian, ada apa kemari?"
"aku tahu kau pasti lelah, tapi kami ingin menemanimu malam ini" tutur seulgi.
Wendy mengangguk "kau pasti punya banyak cerita untuk kita kan?"
Itulah mengapa soojung sangat menyukai sekolah meskipun ia lelah. Baginya yang terpenting bukanlah hanya istirahat tubuh melainkan yang terpenting istirahat mental. Bohong jika ia tidak stress menjalani semua schedule yang padat, belum lagi harus bertemu banyak orang yang berbeda beda watak namun dirinya harus tetap terlihat baik.
Dan nampaknya teman temannya itu sangat mengerti apa yang ia butuhkan. Teman untuk bercerita. Di saat ini ia bersyukur bisa mengenal wendy, dan juga bersyukur bahwa ia tidak mengambil keputusan untuk menjauh dari seulgi setelah kejadian di hari pertama mereka masuk sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You See Me? | SEULHUN ✔
FanfictionAku tidak berubah - sama sekali Diriku yang sesungguhnya masih ada di sini, masih sama. Aku hanya menunggu hingga seseorang bisa membawaku keluar dari sini.