[16]

1.3K 210 28
                                    


Setelah menyesap sebagian americano yang ia pesan, ia menatap dua orang yang kini menjadi teman berkumpulnya dan sang adik.

"aku sering melihat sehun di ruangan anda, tapi aku tak tahu jika kalian memang sedekat ini hingga keluar bersama" tutur chanyeol.

Tanggapan yang muncul berbeda. Donghae tersenyum, sedangkan sehun tak perduli seperti biasanya. "aku bekerja di keluarga sehun sudah cukup lama. Jadi aku juga sudah bertemu dengan sehun sejak dia masih kecil, well walaupun sekarang juga dia masih kecil" jelas donghae.

Chanyeol mengangguk saat mendapatkan info tersebut. Ia memang cukup sering keluar masuk ruangan donghae, karena bagi murid tahun terakhir mereka memiliki waktu khusus untuk konsultasi dengan donghae mengenai masa depan mereka.

"ah ya, kau dan sehun satu tim basket kan?" tanya donghae. Chanyeol mengangguk. "berarti kalian cukup dekat dong" tambah donghae.

Kekehan langsung keluar dari mulut chanyeol "ya, kami sering bertemu saat latihan. Dia juga pemain yang bagus" jawabnya berisi kesopanan semata. Karena jika jujur dia sama sekali tidak mengenal sehun. Yang ia tahu hanya sekedar dia bisa main basket, dia pendiam, dan dia anak dari pemilik sekolah mereka.

"sangat kebetulan sekali kita bertemu disini, kau yang satu club dengan sehun" donghae melihat chanyeol, lalu berganti kearah seulgi "dan adikmu yang satu project dengan sehun"

Seulgi memain mainkan minumannya dengan sedotan "ya sangat kebetulan" senyumnya. "aku tak tahu jika kau suka keluar rumah" tuturnya pada sehun.

Dia tak mempersiapkan diri untuk mendapat pertanyaan dari seulgi. Dia pikir gadis itu hanya akan duduk lalu berbincang dengan sang kakak dan donghae tanpa perduli pada dirinya. "kau tak tahu apa apa tentangku" jawabnya datar seperti biasa.

Tanpa tertahan seulgi terkekeh. Hampir memuncratkan minuman yang ada di mulutnya. Lihatlah apa yang dikatakan pria ini. Setidaknya ia lebih mengenal sehun daripada teman teman sekolahnya yang lain. Karena hanya dialah yang tahu rahasia pria itu.

"kenapa kau tertawa?" tanya sehun tak terima.

"apa tak boleh? Tertawa itu hak semua manusia" kekehnya geli melihat wajah tersinggung sehun.

Donghae ikut terkekeh. Ia melipat kedua tangannya di dada "anak itu sepertinya sedang bosan di rumah dan mengajakku pergi" ia menunjuk sehun dengan dagunya. "tapi aku orang sibuk, aku tak akan bisa selalu menerima ajakanmu"

"kau tak punya pekerjaan lain selain di bekerja pada keluargaku kan" sarkas sehun.

"hey! Guru lee juga punya kehidupan pribadinya. Dia manusia bebas" seru seulgi membela. Terkadang ia membayangkan bagaimana sulitnya menjadi seorang donghae yang harus menjadi guru, dokter, dan juga teman dari sehun, menjaga pria itu hampir 24 jam. Apa dia punya waktu untuk dirinya sendiri?

"terimakasih seulgi, aku sangat terharu" donghae memberikan senyum manisnya yang bisa membuat semua siswinya langsung berharap bertambah tua agar bisa menjadi pengantin gurunya itu. "jika kau ingin pergi, kau kan bisa mengajak chanyeol atau seulgi, ya kan?" ia melirik pada dua muridnya itu.

Chanyeol nampak sedikit kaget sedangkan seulgi hanya tersenyum "tentu" jawab seulgi enteng.

Kakaknya menatap sang adik kembali terkejut. Sejak kapan seulgi dan sehun menjadi dekat hingga gadis itu dengan mudahnya mengiayakan permintaan itu? Ia tahu jika belakangan ini seulgi sering menghabiskan waktunya berlatih dengan sehun. Tapi mengingat sifat sehun, sedikit aneh jika mereka jadi sedekat ini.

Perlahan chanyeol memaksakan senyumnya "ah ya, kan ada juga anggota club basket yang lain. Mereka pasti juga akan senang hati pergi bersamamu"

Sehun tersenyum miring "aku tak butuh belas kasihan kalian" tuturnya jelas membuat chanyeol terkejut. Sedangkan seulgi? Dia sudah terlalu sering mendengar kata itu. "aku mau ke toilet" ucap sehun berdiri dari duduknya.

Can You See Me? | SEULHUN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang